Pilkada DKI 2024
Ancaman Sanksi LSI dan Poltracking Buntut Hasil Survei Pilkada Jakarta, Pengamat Soroti 3 Hal Ini
LSI dan Poltracking Indonesia terancam sanksi dari Persepi buntut hasil survei Pilkada Jakarta berbeda jauh. Pengamat soroti tiga hal.
“Kalau dua langkah tadi tidak menjawab masalah maka akan dilakukan survei ulang oleh tim khusus Perpesi,” kata Saiful.
Menurut Saiful, survei ulang akan dilakukan bersama-sama oleh dua lembaga survei tadi plus anggota Persepi lain yang ditunjuk oleh Dewan Etik Persepsi.
Ada pun Tim Dewan Etik Perpesi terdiri dari Prof Asep Saefuddin berasal dari Badan Statistik Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Hamdi Muluk dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI), Prof Saiful Mujani dari FISIP Universitas Islam Negeri (FISIP UIN) dan Pendiri Lembaga Survei SMRC.
Sementara itu, Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI) Cecep Hidayat menanggapi hasil kedua lembaga survei yang berbeda.
Menurut Cecep, setidaknya terdapat tiha hal yang menjadi sorotan.
Pertama, persoalan jangka waktu survei antara LSI dan Poltracking Indonesia.
Kedua, pendanaan survei tersebut.
"Siapa yang mendanai survei itu," kata Cecep saat dihubungi, Jumat (25/10/2024).
Kemudian, metode survei kedua lembaga itu. "Apakah metodenya sama atau beda ke publik, kehati-hatian dalam menentukan responden," imbuh Cecep.
Berikut ini TribunJakarta.com merangkum hasil survei dari LSI dan Poltracking mengenai tren elektabilitas ketiga paslon yang bertarung di Pilkada Jakarta 2024.
Survei pertama LSI
Survei pertama LSI untuk Pilkada Jakarta digelar pada 6-12 September 2024. Sampel survei ini sebanyak 1.200 orang diambil dengan menggunakan metode multistage dengan toleransi kesalahan (margin of error) 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, dengan asumsi simple random sampling.
Hasilnya:
- Ridwan Kamil-Suswono 51,8 persen.
- Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto 3,2 persen.
- Pramono Anung-Rano Karno 28,4 persen.
- Tidak menjawab 16,6 persen.
Survei pertama Poltracking
Survei pertama Poltracking Indonesia untuk Pilkada Jakarta dilakukan pada 9-15 September dengan melibatkan 1.200 responden dengan menggunakan metode multistage random sampling dimana toleransi kesalahan di angka 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.