Pilkada DKI 2024

Hasil Survei RK-Suswono dan Pram-Rano Jadi Polemik, LSI dan Poltracking Bakal Diperiksa Dewan Etik

Pilkada Jakarta 2024 menyeret dua lembaga survei besar ke dalam polemik.

TRIBUNJAKARTA.COM - Pilkada Jakarta 2024 menyeret dua lembaga survei besar ke dalam polemik.

Poltracking Indonesia dan Lembaga Survei Indonesia (LSI) akan diperiksa  Tim Dewan Etik Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi).

Sebab, keduanya merilis hasil survei elektabilitas tiga paslon Pilkada Jakarta dengan angka yang jauh berbeda, khususnya terkait paslon nomor 1 Ridwan Kamil (RK)-Suswono dan paslon nomor 3 Pramono Anung-Rano Karno.

Pada waktu survei yang nyaris bersamaan, hasil survei LSI menunjukkan Pram-Rano unggul dengan selisih sekira 4 persen dengan RK-Suswono.

Sementara, hasil survei Poltracking menunjukkan keunggulan RK-Suswono dengan angka di atas 50 persen, dan berpotensi menuntaskan kontestasi politik Jakarta dalam satu putaran.

Diperiksa Dewan Etik

Anggota Dewan Etik Persepsi, Saiful Mujani mengatakan pihaknya segera menggelar rapat untuk memanggil lembaga survei Poltracking dan LSI terkait hasil yang berbeda dalam Pilkada Jakarta 2024.

“Karena hasil survei mereka berbeda signifikan maka kami Dewan Etik Persepi akan segera rapat dan memanggil kedua lembaga tersebut,” kata Anggota Dewan Etik Persepsi, Saiful Mujani (24/10/2024), dikutip dari Wartakota.

Menurut Saiful, pemanggilan itu dilakukan untuk menjelaskan kenapa hasil survei dua lembaga tadi berbeda.

lihat fotoDi hari pertama kerja sebagai menteri, Yandri Susanto langsung bikin skandal. Rocky Gerung sampai gerah.
Di hari pertama kerja sebagai menteri, Yandri Susanto langsung bikin skandal. Rocky Gerung sampai gerah.

Saiful mengatakan, apabila alasannya tidak jelas maka akan dilakukan audit forensik.

“Kalau dua langkah tadi tidak menjawab masalah maka akan dilakukan survei ulang oleh tim khusus Perpesi,” kata Saiful.

Menurut Saiful, survei ulang akan dilakukan bersama-sama oleh dua lembaga survei tadi plus anggota Persepi lain yang ditunjuk oleh Dewan Etik Persepsi.

Ada pun Tim Dewan Etik Perpesi terdiri dari Prof Asep Saefuddin berasal dari Badan Statistik Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Hamdi Muluk dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI), Prof Saiful Mujani dari FISIP Universitas Islam Negeri (FISIP UIN) dan Pendiri Lembaga Survei SMRC.

Saiful menjelaskan, lembaga survei yang terbukti melakukan kesalahan bisa disanksi? Saiful Mujani mengatakan, kalau lembaga survei tersebut terbukti melanggar etik berat maka sudah pasti bisa dikeluarkan dari perhimpunan.

Selanjutnya, kata Saiful, Persepsi akan mengeluarkan putusan tidak merekomendasikan lembaga survei ke publik untuk dipakai.

“Pasti kalau terbukti melanggar etik berat bisa dikeluarkan dari perhimpunan dan tidak direkomendasikan ke publik untuk dipakai. Kami pernah 2 kali melakukan sanksi berat ini pada anggota. Bahkan mereka dikeluarkan atau keluar sendiri sebelum dikeluarkan,” pungkas Saiful Mujani

Hasil Survei LSI dan Poltracking

Sehari setelah LSI mengumumkan hasil survei soal Pilkada Jakarta 2024, giliran Poltracking Indonesia yang mengeluarkan hasil survei terbaru dengan tema sama pada Kamis (24/10/2024).

Temuan survei Poltracking Indonesia berbeda dengan yang didapat oleh LSI.

Dalam survei Poltracking, elektabilitas paslon yang unggul dipegang oleh RK-Suswono.

Bahkan, elektabilitas paslon nomor urut satu itu di angka 51,6 persen atau memungkinkan bagi mereka bisa menang dalam satu putaran.

Sedangkan pasangan Pramono Anung-Rano Karno yang merajai survei versi LSI, maka dalam survei Poltracking ini, elektabilitas mereka 36,4 persen.

Sementara itu, paslon Dharma Pongrekung-Kun Wardana Abyoto elektabilitasnya hanya 3,9 persen dengan 8,1 sisanya tidak menjawab.

"Sementara itu, tren terbaru elektabilitas tiga calon Gubernur–Wakil Gubernur Jakarta menunjukkan pasangan Ridwan Kamil - Suswono mengalami kecenderungan naik yakni 4,1
persen. Sedangkan pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto mengalami kecenderungan turun sebesar 1,2 persen."

"Sementara pasangan Pramono Anung-Rano Karno mengalami kecenderungan naik 4,9 persen," ucap Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda saat merilis hasil surveinya.

Untuk diketahui, survei Poltracking ini digelar di Jakarta pada pertengahan Oktober 2024, dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling.

Pengambilan data lapangan dilakukan pada tanggal 10 – 16 Oktober 2024. Sampel pada survei ini adalah 2000 responden dengan margin of error sekira 2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Klaster survei menjangkau 6 kabupaten/kota di Jakarta secara proporsional berdasarkan data jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) 2024, sedangkan stratifikasi survei ini adalah proporsi jenis kelamin pemilih.

Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan teknologi aplikasi terhadap responden yang telah terpilih secara acak.

Sebelumnya, dalam survei terbaru yang dirilis LSI pada Rabu (23/10/2024), menyatakan, elektabilitas paslon Pram-Rano sudah menyalip paslon nomor urut 1 RK-Suswono.

Dalam survei yang digelar pada 10-17 Oktober 2024 atau pasca gelaran debat perdana, elektabilitas Pram-Rano di angka 41,6 persen.

Pasangan yang diusung PDIP itu menyalip pasangan RK-Suswono yang elektabilitasnya kini turun menjadi disusul 37,4 persen.

Sementara paslon nomor urut 2, Dharma Pongrekun dan Kun Wardana Abyoto di angka 6,6 persen.

"Sedangkan sisanya yakni 14,4 persen adalah massa mengambang yang belum menentukan pilihannya," ujar Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, saat merilis hasil survei terbarunya, Rabu (23/10/2024). 

Sampel survei LSI ini sebanyak 1.200 orang diambil dengan menggunakan metode multistage dengan toleransi kesalahan (margin of error) sekira 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, dengan asumsi simple random sampling.

 

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved