Lama Derita Sakit Pinggang, Nenek 101 Tahun Minta Maaf ke Tetangga Sebelum Akhiri Hidup di Koja
Nenek berinisial S yang berusia 101 tahun meminta maaf ke tetangga sebelum mengakhiri hidup di Tanah Merah, Koja, Jakarta Utara.
Tadinya, pihak kepolisian ingin mayat S diotopsi untuk mencari tahu penyebab kematiannya.
"Pihak keluarga korban keberatan dan tidak menginginkan jenazah dilakukan bawah ke RS untuk dilakukan otopsi dan menerima kematian korban dengan ikhlas dan sebagai musibah," ujar Andry.
Akhirnya, pihak kepolisian hanya memeriksa tubuh S di tempat kejadian perkara (TKP) saja.
Polisi memastikan, tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh S, hanya ada luka lebam di leher bekas jeratan kain.
Namun, dari pemeriksaan polisi, area kelamin S mengeluarkan sperma dan air seni.
Usai diperiksa, pihak kepolisian berniat untuk membawa mayat S ke rumah sakit untuk diotopsi.
Namun, keluarga S keberatan dan sudah mengikhlaskan kepergian korban.
"Pihak keluarga korban keberatan dan tidak menginginkan jenazah dilakukan bawah ke RS untuk dilakukan otopsi dan menerima kematian korban dengan ikhlas dan sebagai musibah," ujar Andry.
*) DISCLAIMER:
Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya adalah menghubungi kesehatan jiwa di rumah sakit terdekat.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi ketika seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Apabila Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.