Kabar Artis
'Senyum, Jangan Nangis' Sang Istri Semangati Pesulap Pak Tarno, Rp 100 Juta Lenyap Ulah Eks Manajer
Kondisi emosional Pak Tarno kerap tak terbendung. Ia kerap menangis bila ada orang yang berikan dukungan. Kisah kelam Pak Tarno ditipu eks manajer.
TRIBUNJAKARTA.COM,JAKARTA - Kondisi pesulap legendaris Pak Tarno kini memprihatinkan.
Stroke ringan yang dialaminya membuat tubuh sang Master Sulap Tradisional tidak bisa digerakkan.
Pak Tarno hanya bisa beraktivitas di atas kursi roda.
Istri Pak Tarno, Dewi selalu menyemangati suaminya. Pasalnya, penyakit yang dialami Pak Tarno membuat emosional kerap tak terbendung.
Pak Tarno sering menangis saat bertemu orang-orang yang ingin memberikan dukungan.
"Udah dong Pak, senyum ayo, jangan nangis terus," celetuk Dewi, istri Pak Tarno di lokasi.
Emosi Pak Tarno terlihat saat karyawan salah satu toko handphone mendatangi kediamannya di Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Senin (28/10/2024) siang.
Pak Tarno terus menangis ketika ditanyakan kabarnya, kesibukannya, hingga akhirnya diberikan uang santunan.
"Master Tarno jangan sedih, ayo senyum lah, jangan nangis," sambung kerabat sekaligus asisten Pak Tarno, Slamet.
Istri Pak Tarno, Dewi mengungkapkan kondisi kesehatan suami mulai membaik.
Pak Tarno kini rutin menjalani terapi untuk pemulihan kesehatannya.

Terapi dijalani di sela-sela menunggu panggilan kerjaan yang belakangan ini dapat dibilang cukup sepi.
"Sekarang terapi, tiap pagi berjemur, pola makan pun harus dijaga. Kalau job masih ada sih sebenarnya," kata Dewi kepada TribunJakarta.com.
Dewi mengungkapkan, meski Pak Tarno menderita penyakit stroke, semangatnya tak pernah pudar.
Pak Tarno lebih senang beraktivitas di luar rumah, meski harus duduk di atas kursi rodanya, untuk bertemu banyak orang.
Berinteraksi dengan orang sekitar dianggap sebagai salah satu cara membuat jiwa Pak Tarno tetap bersinar.
"Dia orangnya nggak bisa nganggur, maunya pergi keluar rumah terus, kalo diam di rumah katanya stres dia," ucap Dewi.
"Jadi lebih baik keluar melihat orang banyak, kadang gerakkin tangan, berdiri, yang penting semangat ngelihat orang banyak," sambungnya lagi.
Ulah Mantan Manajer
Terkuak ulah mantan manajer membuat keuangan Pak Tarno hancur.
Bertahun-tahun lalu, Pak Tarno pernah menjadi korban penipuan oleh oknum mantan manajernya, hingga kehilangan uang sedikitnya Rp 100 juta.
Asisten Pak Tarno, Slamet menceritakan, kala itu oknum mantan manajer menyarankan agar Pak Tarno membeli mobil.
Mendengar permintaan pelaku, Pak Tarno lalu menyerahkan uangnya sebanyak Rp 100 juta, namun tak pernah dibelikan mobil oleh oknum mantan manajer tersebut.
"Penipuan yang dialami Master Tarno ya, terutama yang Rp 100 juta ya. Yang Rp 100 juta itu dikatakan Pak Tarno itu dulu disuruh beli mobil," kata Slamet
Slamet menceritakan, uang yang diberikan oleh Pak Tarno kepada mantan manajer itu nyatanya digelapkan.
Sebagian uang itu dipindahkan ke rekening pribadi sang oknum dan sebagian lainnya dicairkan dari bank, dengan meminta tanda tangan Pak Tarno.
"Setelah disuruh beli mobil, dengan namanya oknum tersebut, diambil uang dari bank Rp 50 juta melalui rekeningnya Pak Tarno, dipindahin ke rekening oknum tersebut," kata Slamet.
"Dan yang cash-nya itu Rp 50 juta dalam tanda tangan Pak Tarno," sambung dia.
Slamet menceritakan, dalam karirnya sebagai pesulap profesional yang seringkali tampil di TV, mirisnya Pak Tarno juga kerap kali dimanfaatkan oknum-oknum di sekitarnya.
Karena itu, dalam kondisi Pak Tarno yang kini menderita penyakit stroke ringan, Slamet mengaku akan terus menjaga dan menemani yang bersangkutan supaya tak lagi dipermainkan orang-orang.
"Kita yang bentengin, saya jadi membuat legal notaris sebagai manajernya Pak Tarno tapi saya tidak mau dibilang manajer Pak Tarno. Asistennya saja, sahabat Master Tarno," pungkasnya.
Terpaksa Jualan Mainan

Kini untuk bertahan hidup, Pak Tarno sampai harus berjualan mainan di sekolah-sekolah sekitar Jakarta Utara.
Saat ditemui di kediamannya, Pak Tarno tampak duduk lemas di atas kursi roda ketika menerima tamu dari Sunter itu.
Sesekali ia juga menangis karena merasa masih ada orang yang begitu perhatian terhadapnya.
Ketika itu, Pak Tarno kedatangan beberapa karyawan toko handphone dari Sunter yang sengaja datang untuk memberikan santunan kepadanya.
Tangis Pak Tarno memuncak ketika karyawan toko handphone itu memberikan segepok uang tunai pecahan Rp 100.000 kepada dia.
Dengan rasa syukur tak ternilai, Pak Tarno menangis seraya memasukkan segepok uang itu ke kantung bajunya.
Ia kemudian bersiap menuju ke rumah YouTuber Atta Halilintar.
Pak Tarno dipanggil Atta Halilintar untuk hadir dalam kontennya.
Segala persiapan Pak Tarno sebelum berangkat dipersiapkan oleh Dewi, salah seorang istrinya.
Dewi tampak tekun menemani Pak Tarno, duduk di sampingnya sembari membantu menjelaskan apa yang dikatakan Pak Tarno kepada TribunJakarta.com.
Pak Tarno kini tak seterkenal dulu. Beberapa tahun lalu, dalam sebulan ia bisa menerima puluhan job sulap di berbagai tempat.
Namun, di masa senjanya kini, Pak Tarno yang sudah tak berdaya karena penyakitnya tak lagi menerima banyak panggilan untuk menghibur masyarakat.
Karena itu, Pak Tarno terpaksa bertahan hidup dengan berjualan mainan di sekolah-sekolah di sekitaran Jakarta Utara.
"Aktivitasnya jualan di sekolah-sekolah kalau kosong nggak ada job," tutur Dewi saat ditemui TribunJakarta.com, Senin siang.
Pak Tarno mengaku sangat berterimakasih hingga hari ini masih banyak masyarakat yang peduli kepadanya.
Ia pun meminta doa-doa dari masyarakat agar dirinya bisa mendapatkan kesehatan dan tetap bisa menghibur siapapun.
"Sim salabim, jadi apa, prok, prok, prok," tutup Pak Tarno menyerukan jargon andalannya sembari tersenyum.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.