Pilkada Jakarta 2024
KETUM The Jakmania Soroti Hal Janggal, Spanduk Ridwan Kamil Pakai Baju Persib Dukung Persija Disorot
Spanduk atau baliho yang menampilkan calon Gubernur Jakarta, Ridwan Kamil menggunakan jersey Persib Bandung membuat geger.
TRIBUNJAKARTA.COM - Spanduk atau baliho yang menampilkan calon Gubernur Jakarta, Ridwan Kamil menggunakan jersey Persib Bandung membuat geger.
Ada dua spanduk berbeda yang membuat geger dan mendapatkan sorotan lebih
Spanduk pertama menampilkan foto Ridwan Kamil yang menggunakan jersey Persib Bandung dan topi khas Sunda, Totopong, yang memberi dukungan kepada Persija Jakarta.
Di bagian kiri atas baliho itu, ada tulisan RIDO yang merupakan singkatan dari Ridwan Kamil dan Suswono, pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta 2024.
Sementara di sisi kanan, terdapat tulisan dukungan untuk Persija Jakarta.
"Ayo Persija Juara!"
Di belakang gambar Ridwan Kamil, berdiri Jakarta International Stadium (JIS), yang digadang-gadang sebagai kandang dari klub berjuluk Macan Kemayoran itu.
Sedangkan, spanduk kedua menampilkan foto Ridwan Kamil bersama sang istri Atalia Praratya menggunakan jersey Persib Bandung.

Dalam spanduk tersebut menuliskan sejumlah kalimat:
"PUNTEN THE JAKMANIA, KUMAHA DAMANG JAKMANIA, URANG JADI BABATURAN, SOK ATUH..."
Spanduk tersebut terpasang di beberapa titik lokasi di Jakarta hinggga kemunculannya membuat geger publik Jakarta.
Adanya spanduk tersebut turut menarik perhatian Ketua Umum The Jakmania, Diky Soemarno.
Diky Soemarno turut menyoroti kejanggalan munculnya spanduk tersebut karena dianggap merendahkan dan mengejek Persija.
Dia meyakini spanduk-spanduk itu bukan dibuat oleh salah satu paslon yang bersangkutan.
"Beredar spanduk salah satu paslon pilkada menggunakan jersey klub sepak bola lain selain Persija di Jakarta yang saya yakin spanduk ini BUKAN dibuat oleh paslon nomor urut 1, 2 dan 3," tulis Diky Soemarno dalam akun Instagramnya.
Dengan adanya spanduk kontroversi tersebut, Diky berpesan kepada para suporter untuk bijak menanggapinya.
"Saya berharap Panitia Pilgub Jakarta bisa lebih tegas akan hal ini," katanya.
"Untuk the Jakmania, saya berharap jangan terprovokasi atas hal ini, tetap tenang, senang, dan asik," jelas Diky.
Diky Soemarno juga berpesan kepada seluruh paslon yang bersaing untuk menjadi gubernur Jakarta agar bisa memberikan visi dan misi serta janji yang realistis.
"Untuk ketiga paslon, suporter sepak bola itu lebih jujur dan tegas. Kalau A ya A. Tidak ada A+ atau A-," kata Diky Soemarno.

"Oleh karena itu berilah paparan yang jujur, tegas, dan realistis sehingga kami bisa menentukan pilihan hati dan pikiran yang jernih," tambah Diky.
"Mari jaga bersama kota ini. Gunakan hak pilih kalian sesuai hati nurani dan kebatinan. Mari nikmati pesta demokrasi di Jakarta dengan menyenangkan. Jaga Jakarta dan #PersijaSelamanya," pungkas Diky.
Respons Tim Pemenangan Pasangan Rido
Tim pemenangan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil dan Suswono (Rido) itu menilai munculnya baliho itu sebagai upaya kampanye hitam atau black campaign.
“Ini sepertinya ada upaya black campaign dari pihak-pihak yang hanya ingin menciptakan kekeruhan dalam pilkada ini,” ujar Jubir Tim pemenangan paslon tersebut, Dave Laksono saat dihubungi Kompas.com pada Selasa (29/10/2024).
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar ini menegaskan, baliho tersebut bukan dipasang oleh tim sukses Ridwan Kamil-Suswono.
Baliho ini disebut bukan baliho resmi kendati terdapat logo dan slogan Ridwan Kamil-Suswono.
“Pasti bukan (dari tim internal)” ujar Dave.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Golkar ini pun menuding, black campaign ini dilakukan pihak tertentu untuk mencapai kepentingan mereka.
Namun, Dave tidak menjelaskan pihak yang dimaksud.

“Mereka berupaya menghancurkan situasi damai hanya demi mencapai keinginan pribadi saja,” lanjut Dave.
Sementara itu, Juru Bicara Partai Demokrat sekaligus anggota tim jubir Ridwan Kamil-Suswono, Herzaky Mahendra Putra menyayangkan ada sejumlah pihak yang mulai menggunakan kampanye hitam dalam kampanye Pilkada.
"Kami menyayangkan ada pihak yang mulai menggunakan cara-cara begini di Pilkada," kata Herzaky.
"Ini tim lawan ada yang sudah panik, kalah jauh survei dan pas debat kemarin bingung menghadapi Bang RK dan Mas Sus yang sangat baik saat bahas program-program terbaik buat warga Jakarta," lanjut dia.
(TribunJakarta)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.
Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.