Ada Bengkel Ortotik Prostetik di Kota Tangerang, Penyandang Disabilitas Bisa Pakai BPJS
Pemerintah Kota Tangerang membuat kebijakan agar wilayahnya menjadi inklusif tarmasuk bagi para penyandang disabilitas.
TRIBUNJAKARTA.COM - Pemerintah Kota Tangerang membuat kebijakan agar wilayahnya menjadi inklusif tarmasuk bagi para penyandang disabilitas.
Hal itu disampaikan Pj Wali Kota Tangerang, Nurdin kala menjadi pembicara di seminar bertema 'Inklusi Prima, Disabilitas Berkarya, Banten Maju', yang digelar di Universitas Islam Syekh-Yusuf (UNIS) Tangerang.
Pada acara itu, Nurdin juga memberikan bantuan alat penyandang disabilitas berupa 1 unit kursi roda standard dan 1 unit kursi roda anak, 2 unit walker, 2 unit tongkat kaki 4 dan 9 unit alat bantu dengar.
"Tercatat sejak tahun 2023, Pemkot telah memfasilitasi bantuan alat penyandang disabilitas berupa 400 kursi roda, 10 tongkat kaki 4, 30 walker, dan 15 alat bantu dengar selain bantuan sosial disabilitas kepada total 1.061 penerima manfaat," ungkap Nurdin, dalam keterangannya, Kamis (31/10/2024).
Selain program bantuan, Nurdin, turut menjabarkan program-program pelayanan untuk para penyandang disabilitas di Kota Tangerang.
Salah satunya adalah pengadaan layanan Bengkel Ortotik Prostetik yang dapat diakses menggunakan BPJS.
"Mulai dari pelayanan kesehatan di mana Pemkot melalui Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tangerang, memiliki layanan Bengkel Ortotik Prostetik sejak April 2023 untuk pembuatan kaki palsu, alat bantu penyangga tubuh seperti sepatu Ankle Foot Orthosis (AFO) dan Knee Ankle Foot Orthosis (KAFO) serta Conginetal Talipes Equines Varus (CTEV). Yang mana layanan tersebut telah diakomodasi oleh pihak BPJS Kesehatan," kata Nurdin
"Dan terkait ketenagakerjaan, Pemkot melalui Disnaker turut memfasilitasi pengadaan Job Fair dan penyerapan kerja bagi para disabilitas. Sedangkan untuk layanan administrasi kependudukan, Disdukcapil memberikan fasilitas berupa layanan jemput bola e-KTP yang tidak hanya untuk para penyandang disabilitas, namun juga bagi lansia hingga ODGJ," sambungnya.
Selain itu, salah satu hak layanan wajib dasar yang menjadi hak dari masyarakat termasuk para penyandang disabilitas adalah pendidikan.
"Tentunya kami ingin agar para penyandang disabilitas juga dapat bersekolah dan menerima pendidikan sama seperti anak-anak lain. Untuk itulah, Pemkot memfasilitasi total 66 sekolah inklusi yang terdiri dari 53 SD dan 13 SMP di seluruh wilayah Kota Tangerang," jabar Dr. Nurdin
"Yang dilengkapi dengan BOSDA inklusif senilai Rp100 juta per tahun untuk SD dan Rp200 juta per tahun untuk SMP," imbuhnya.
Alumnus Universitas Indonesia (UI) tersebut, juga menambahkan, Pemkot Tangerang akan terus memaksimalkan penguatan inklusifitas di Kota Tangerang.
"Melalui kerja sama dengan Yayasan Difabel Mandiri Indonesia (YDMI) di berbagai kegiatan pelatihan hingga unjuk bakat serta menyediakan pelayanan informasi publik inklusif melalui kantor dan juga website yang ramah disabilitas, serta form permohonan dengan huruf braile," terang mantan Kepala Pusdatin Kemendagri itu.
Dalam kegiatan yang dihadiri 150 siswa dan 50 mahasiswa tersebut, Pj Wali Kota turut memberikan bantuan biaya pendidikan jenjang perguruan tinggi sebanyak 13 orang mewakili 13 kecamatan.
"Pemkot Tangerang berkomitmen untuk senantiasa hadir dan memastikan terwujudnya kesetaraan dan akses bagi seluruh masyarakat Kota Tangerang," tukas Nurdin.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Polisi Amankan 54 Pelajar yang Hendak Tawuran di Serpong Tangsel, Satu Bom Molotov Disita |
![]() |
---|
Brutal Tanpa Iba Pasutri di Ciputat 'Hajar' Anak Berujung Meninggal, Emosi Memuncak Perkara Sepele |
![]() |
---|
Teka-teki Pria Ngamuk Acungkan Pistol di Tangsel Bukan Orang Biasa, Punya Jabatan Oke di Kejagung |
![]() |
---|
"Peluk Ibu, Nangis Banget" Ucap Eifie Atlet Disabilitas Salat Istikharah Lolos UGM: Gagal 2 Kali |
![]() |
---|
4 Hari Tak Terlihat, Pemilik Salon di Tangerang Ditemukan Tewas di Rumah Kontrakan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.