Viral di Media Sosial
Perjuangan Kakek 80 Tahun di Ciracas, Tiup Balon Manual untuk Dijual, Penghasilan di Bawah Rp35 Ribu
Kakek Ma'at masih berjuang mencari nafkah di usianya yang sudah senja.
TRIBUNJAKARTA.COM - Kakek Ma'at masih berjuang mencari nafkah di usianya yang sudah senja.
Menginjak usia 80 tahun, ia justru masih mengadu nasib di jalanan Jakarta dengan berjualan balon tiup.
Kumandang azan subuh menjadi alarm pengingatnya untuk segera bersiap.
Lepas salat subuh, ia langsung bergegas menyusuri sepanjang jalan kawasan Ciracas hingga Cibubur, Jakarta Timur untuk menjual balon tiup.
Selain balon, ia hanya menggendong satu buah tas dan bambu untuk balon-balon tersebut.
Bahkan, di era yang serba canggih, ia masih meniup balon tersebut dengan mulutnya tanpa alat alias manual.
Lelah memang. Namun keterbatasan ekonomi memaksanya melakukan hal tersebut.
Rezeki yang halal selalu dinantikan istrinya di kampung. Sehingga senyumnya terus merekah ketika ada pembeli yang menghampiri.
Sekalipun napasnya tengah diatur usai meniup sejumlah balon.
"Kakek ma'at harus berjalan puluhan Kilo meter dari subuh sampai Jam 6 sore untuk menjual balon," dikutip dari instagram wali_umat, Jumat (1/11/2024).

Sayangnya, pendapatannya tak selalu baik.
Balon-balon yang sudah ditiup dengan tenaga ekstra kerap tak habis dan tak laku terjual.
Dalam sehari, penghasilan terbanyaknya pun hanya Rp 35 ribu.
Wajah Kakek Ma'at pun tampak sedih.
Pasalnya, ia memikirkan sang istri di kampung halaman.
Bila pendapatannya tak cukup, istrinya tentu tak bisa makan. Sebab, dia menjadi satu-satunya yang diandalkan.
"Istri kakek pun selalu berusaha Keliling kampung untuk menawarkan jasa cuci atau setrika, tetapi tidak ada yang mau memakai jasanya karena Fisik istrinya yang sudah menua," ujarnya.
Kini, ia hanya berharap bisa memiliki usaha di kampung untuk menghabiskan waktu dengan sang istri.
"Iya kakek ini kalo jualan keliling daerah rumah saya sekitar pekayon, cibubur, ciracas, kadang sampe kalisari juga kalo lewat dy ga nawarin orang kalo jualan paling si kakek berhenti atau mangkal di mana gitu.. paling kita yg mau beli aja nyamperin, orangnya pendiem banget kalo berhenti dy biasanya niup balonnya manual.. cuma sekarang udah ga pernah lewat lagi mungkin udah pulang kampung.. semoga selalu ALLAH swt berkahi rejeki & kesehatan untuk kakek & istrinya Aamiin," tulis niakanayakanaya.
"Sungguh berat tggjwb kalian wahai para pemimpin," kata satryayarr.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.