Cerita Kriminal
Garang Saat Keroyok Prajurit TNI di Kebayoran Baru, Tampang Lesu Anggota Ormas: Mabuk, Enggak Sadar
Abi Rizaldi garang saat mengeroyok anggota TNI di warung Kebayorang Baru, Jakarta Selatan. Kini, Abi lesu saat ditangkap polisi. Ia mengaku mabuk.
TRIBUNJAKARTA.COM - Sebanyak 9 anggota ormas mengeroyok anggota TNI berinisial DK (32) di Jalan Gandaria Tengah 5, Kelurahan Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (30/10/2024) sekira pukul 02.00 WIB.
Satu pelaku yang ditangkap bernama Abi Rezaldi (26). Abi membawa samurai saat mengeroyok anggota TNI.
Garang saat beraksi, kini Abi Rezaldi tampak lesu saat ditanya Kanit Reskrim Polsek Metro Kebayoran Baru Kompol Nunu Suparmi.
Ia mengaku mabuk saat melakukan pengeroyokan terhadap korban.
Awalnya, anggota ormas bertanya kepada DK mengenai keberadaan seorang juru parkir (jukir) bernama Jayadi yang sehari-hari bekerja di daerah tersebut.
Saat itu, DK sedang duduk santai sambil menyeruput kopi di lokasi kejadian.
Saat ditanya anggota ormas, DK mengaku tidak mengetahui keberadaan Jayadi.
DK mengarahkan oknum anggota ormas itu untuk bertanya kepada orang lain. Namun, para pelaku justru memukul wajah korban.
Korban kemudian berusaha menghindar dan berlari.
Tapi sejumlah pelaku termasuk Abi Rezaldi mengejar korban sambil mengacungkan senjata tajam.
Abi mengaku hanya diajak rekan-rekannya untuk datang ke lokasi kejadian.

"Minta uang, katanya," kata Abi dikutip dari Kompas.com.
Saat itu, Abi mengaku sedang mengecharge ponselnya di sebuah warung makan.
Sedangkan, rekan-rekannya berada di lokasi lain yang dekat dengannya.
Sebelumnya, para pelaku sedang nongkrong sambil minum minuman keras di kawasan pusat perbelanjaan Jakarta Selatan.
Kompol Nunu lalu bertanya alasan Abi menganiaya korban.
"Mabuk saya bu, enggak sadar," ujar Abi bertampang lesu.
Abi mengakui membawa senjata tajam. Pedang katana itu milik rekannya.
Polisi lalu mengingatkan ancaman hukuman yang diterima Abi yakni 10 tahun penjara.
"Kamu nyesel ga?" kata Kompol Nunu Suparmi.
"Nyesel bu," kata Abi yang mengenakan baju tahanan dan tangan terborgol.

Abi pun mengaku tidak mengenal korban. Selain itu, polisi menanyakan keberadaan rekan Abi lainnya.
Pelaku mengaku tidak mengetahuinya. "Saya enggak tahu, sudah ke rumahnya, enggak ada," imbuh Abi.
Diketahui, korban DK tidak mengalami penusukan dan tidak mengalami luka saat dianiaya.
Namun, DK diancam oleh pelaku menggunakan senjata tajam (sajam) berupa samurai.
“Yang jelas, ada pemukulan di wajah dan di leher. Menurut keterangan korban, pelaku lain juga menggunakan sajam,” kata Kompol Nunu Suparmi.
Beruntung, korban mendapatkan pertolongan dari sejumlah anggota tim patroli perintis presisi yang kebetulan melintas di sekitar TKP. (TribunJakarta.com/Kompas.com)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.