Pilkada DKI 2024

Sebut RK-Suswono Tak Laku Dijual, PKB Tak Pernah Posting hingga Absen Kampanye Akbar Pilkada Jakarta

oalisi Indonesia Maju (KIM) Plus yang mengusung paslon nomor 1 di Pilkada Jakarta 2024, Ridwan Kamil-Suswono memanas.

Tribun Jakarta
Ridwan Kamil-Suswono berlatar Instagram PKB dan PKB Jakarta. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus yang mengusung paslon nomor 1 di Pilkada Jakarta 2024, Ridwan Kamil-Suswono memanas.

Pangkalnya karena ucapan Wakil Ketua Umum (Waketum) PKB, Jazilul Fawaid menyebut paslon yang karib disebut RIDO itu tak laku dijual.

Mendengar pernyataan itu, Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Jakarta, Basri Baco panas.

Dia mempersilakan PKB menyanksi Jazilul karena pernyataan yang dinilainya tidak tertib.

Seperti diketahui, hasil quick count Pilkada Jakarta menunjukkan paslon RIDO kalah dari paslon nomor 3,  Pramono Anung-Rano Karno, jagoan PDIP.

Padahal, RIDO diusung KIM Plus yang berisi 13 partai, Gerindra, PKS, Golkar, Demokrat, NasDem, PSI, PKB, Gelora, PBB, Perindo, PAN, PPP, serta Garuda. RIDO hanya unggul dari paslon nomor 2, Dharma Pongrekun-Kun Wrdana Abyoto, yang perolehan suaranya berada di posisi bontot.

PKB Vs Golkar

Pernyataan Jazilul soal Ridwan Kamil-Suswono tak laku dijual itu menanggapi kabar yang menyebut PKB tak bekerja membantu pemenangan Pilkada Jakarta.

“Teman-teman bekerja, bahkan mengeluarkan uang. Kalau yang dijual tidak laku, apa mau dikata?” ungkap Jazilul dalam konferensi pers di Hotel Sultan, Jumat (29/11/2024).

lihat fotoPramono Anung-Rano Karno kalahkan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun di Kepulauan Seribu.
Pramono Anung-Rano Karno kalahkan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun di Kepulauan Seribu.

Ia lantas mengungkap perbedaan antara pemilu legislatif dan pilkada. Menurutnya, faktor figur kandidat sangat menentukan dalam pilkada.

Hal ini yang disebutnya menjadi tantangan terberat dalam memenangkan pasangan Ridwan Kamil-Suswono.

Anak buah Cak Imin ini pun mengakui, kandidat yang diusung PKB tidak berhasil menarik perhatian publik.

Pasalnya, pencalonan Gubernur Jakarta tidak melalui proses yang ideal di tingkat akar rumput.

Alhasil, masyarakat Jakarta menilai figur gubernur dan calon gubernur yang ditawarkan tidak menarik minat mereka untuk memilihnya.

“Faktanya, pasangan RK-Suswono tidak menarik. Ini adem ayem,” tuturnya.

Lantaran tidak adanya sosok figur calon pemimpin yang diinginkan masyarakat menyebabkan tingkat golput Pilkada Jakarta 2024 terbilang cukup tinggi dengan partisipasi warga yang hanya di angka 50 persen.

“Untuk DKI saja, warganya tidak antusias,” kata dia.

Menanggapi Jazilul, Basri Baco meminta Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB bersikap tegas memberi sanksi.

“Terkait yang PKB, itu (ranah) DPP PKB. Silakan untuk menghukum atau men-sanksi kader-kader yang tidak tertib seperti itu,” ucap Baco di kantor DPD Golkar DKI Jakarta, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat.

“Kalau dari kami seperti itu (tanggapannya),” sambungnya.

Tidak Pernah Posting

Lantas, apa saja jejak PKB dalam "menjual" paslon RIDO untuk memenangkan hati warga Jakarta.

Pantauan TribunJakarta, di media sosial Instagram Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Jakarta ataupun DPP PKB, tidak ada satu postingan pun soal Ridwan Kamil atau Suswono, ataupun keduanya.

Feed Instagram DPW PKB Jakarta (@dpwpkbjakarta) tidak pernah posting RIDO.

Unggahan terakhirnya pada 44 minggu lalu, tentang Pilpres 2024.

Jika dilihat sekilas, feed Instagram PKB Jakarta kebanyakan foto Ketua Umumnya, Muhaimin Iskandar atau Anies Baswedan, capres yang diusung pada Pilpres 2024 lalu.

Pemandangan serupa juga terlihat pada feed Instagram DPP PKB (@DPP_PKB), tidak ada unggahan soal Ridwan Kamil atau Suswono.

Padahal, untuk akun PKB pusat ini cukup banyak mengendorse sejumlah calon kepala daerah, termasuk Cagub Jawa Timur, Luluk Nur Hamidah hingga Cabup Pemalang, Vicky Prasetyo.

Tidak Hadir Kampanye Akbar

Selain tidak pernah posting, PKB juga tidak hadir kampanye akbar paslon RIDO di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat pada Sabtu (23/11/2024).

Selain, PKB, perwakilan NasDem juga tidak tampak.

Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, acara kampanye akbar bertajuk ‘Satu1n Jakarta’ ini sudah dimulai sejak pukul 13.00 WIB.

Hanya saja, Ridwan Kamil dan Suswono tampak baru tiba di lokasi sekira pukul 16.00 WIB.

Keduanya pun tampak duduk berjejer di panggung didampingi perwakilan dari partai-partai pendukung yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.

Mereka yang hadir dalam kampanye akbar Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) ini seperti politikus senior Golkar Agung Laksono, Sekretaris Partai Golkar Muhammad Sarmuji, dan Ketua DPD Golkar DKI Jakarta Ahmed Zaki Iskandar.

Kemudian dari PKS terlihat Wakil Ketua Majelis Syura Hidayat Nur Wahid hingga Ketua DPW PKS DKI Jakarta sekaligus Ketua DPRD DKI Jakarta Khoirudin.

Terlihat pula Sekjen Partai Gelora Mahfudz Siddiq, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, dan eks politikus PDIP yang sekarang merapat ke Gerindra Maruarar Sirait.

Selain Ara, tampak juga perwakilan Gerindra yang hadir seperti Immanuel Ebenezer, Silfester Matutina, hingga Ricky Tamba.

Satu per satu perwakilan partai pendukung pun diberi kesempatan untuk berorasi di depan relawan dan simpatisan yang hadir di Lapangan Banteng.

Namun, tak ada perwakilan NasDem dan PKB yang menyampaikan orasi.

Bahkan, bendera kedua partai tersebut nyaris tak terlihat di sekitar lokasi acara.

Hal ini berbeda dibandingkan bendera parpol lain, seperti Golkar, Gerindra, Gelora, dan PSI yang banyak ditemui.

Mengaku Dukung 1.000 Persen

Ketua DPW PKB DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas ogah mengomentari hasil survei Litbang Kompas yang menyebut pemilih partainya lebih condong memilih pasangan Pramono Anung-Rano Karno ketimbang Ridwan Kamil-Suswono (RIDO).

Ia pun memastikan, kader-kader PKB di wilayah Jakarta sangat solid dalam memenangkan pasangan RIDO di Pilkada Jakarta 2024.

“PKB itu partai yang tidak bisa (berpatokan) survei, itu selalu melesat dengan PKB. Salah satu contoh misalnya, PKB dibilang di Pemilu DKI Itu dua sampai tiga persen. Tapi nyatanya PKB itu 10 persen,” ucapnya, Jumat (8/11/2024).

Oleh karena itu, ia membantah bila suara partainya terpecah apalagi lebih memihak kepada paslon nomor urut 3 yang diusung PDIP.

“Dari pemilu ke pemilu PKB itu selalu seperti itu, karena pemilih PKB itu solid. Coba lihat PKB di Pemilu 1999 sampai 2024, PKB selalu rendah (hasil surveinya),” ujarnya.

“Tapi beda survei dengan hasil. Saya rasa PKB Insyaallah solid,” tambahnya menjelaskan.

Terkait adanya caleg gagal yang bertemu dengan Pramono Anung beberapa waktu lalu, lebih lanjut Hasbi menerangkan bahwa hal tersebut sama sekali tidak mengubah pendirian PKB untuk memenangkan pasangan RIDO.

Ia pun memastikan, caleg gagal tersebut bukan merupakan kader partai yang memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA).

Caleg itu disebut Hasbi hanya numpang bendera PKB untuk maju di Pemilu 2024 silam.

“Dia hanya nyaleg di PKB, tapi bukan pengurus PKB dan bukan kader partai partai kami. Dia datang hanya mencalonkan diri, setelah itu selesai. PKB solid dan 1.000 persen ke pasangan RIDO,” kata dia.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved