Harga Cabai Rawit Merah di Pasar Induk Kramat Jati Tembus Rp80 Ribu Per Kilogram

Kenaikan harga cabai rawit merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur yang terjadi sejak awal tahun 2025 masih membebani masyarakat.

Penulis: Bima Putra | Editor: Nur Indah Farrah Audina
Tribunjakarta/Bima Putra
Los pedagang Pasar Induk Kramat Jati yang menjajakan berbagai sayur-mayur di Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (9/1/2025) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Kenaikan harga cabai rawit merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur yang terjadi sejak awal tahun 2025 masih membebani masyarakat.

Pedagang di Pasar Induk Kramat Jati, Supri (49) mengatakan hingga kini harga cabai rawit merah masih bertahan di angka Rp80 ribu per kilogram atau belum kembali normal.

"Rp80 ribu untuk cabai rawit merah, rawit setan. Kalau untuk harga cabai keriting stabil, di kisaran Rp45-Rp50 ribu per kilogram," kata Supri di Pasar Induk Kramat Jati, Kamis (9/1/2025).

Harga cabai rawit merah di Pasar Induk Kramat Jati yang jadi sentra jual beli sayur-mayur memang terbilang turun, karena sebelumnya sempat mencapai Rp90 ribu per kilogram.

Namun harganya masih terbilang mahal dan banyak dikeluhkan masyarakat, karena normalnya harga cabai rawit merah dibanderol di bawah Rp50 ribu per kilogram.

"Dua hari ini turun harganya, sebelumnya sempat Rp90 ribu. Untuk rawit hijau Rp40 ribu per kilogram, yang kecil Rp60 ribu. Harganya (komoditas cabai lain) tetap, yang turun rawit merah saja," ujarnya.

Supri menuturkan faktor yang menyebabkan kenaikan harga cabai di antaranya cuaca, pada musim hujan banyak petani mengalami gagal panen sehingga memengaruhi suplai di pasaran.

Para pedagang cabai di Pasar Induk Kramat Jati umumnya menerima pasokan dari petani asal Banyuwangi dan Jombang, Jawa Timur, Temanggung, serta Magelang, Jawa Tengah.

lihat fotoKLIK SELENGKAPNYA: Bunker Bar yang Berlokasi di Grand ITC Permata Hijau Digerebek Warga Diduga Jadi lokasi LGBT. Dulu Hutan Kota Cawang Jadi Lokasi Show Kaum Pelangi.
KLIK SELENGKAPNYA: Bunker Bar yang Berlokasi di Grand ITC Permata Hijau Digerebek Warga Diduga Jadi lokasi LGBT. Dulu Hutan Kota Cawang Jadi Lokasi Show Kaum Pelangi.

"Kalau musim hujan rata-rata produksi berkurang, karena faktor cuaca. Kalau untuk Imlek nanti ya bisa naik, bisa enggak. Tergantung faktor ekonomi pembeli juga," tuturnya.

Kenaikan harga cabai rawit merah ini dikeluhkan pembeli karena terjadi bersamaan dengan lonjakan bahan pangan lain, di antaranya bawang merah, bawang putih, dan telur ayam.

Nani (41), pembeli di Pasar Induk Kramat Jati menuturkan akibat kenaikan harga cabai rawit merah dalam beberapa waktu terakhir ini dia terpaksa harus mengurangi jumlah belanjaan.

"Mau enggak mau mengurangi. Ini di Pasar Induk Kramat Jati saja harganya masih mahal, apalagi di pasar lebih kecil. Harganya jauh lebih mahal, kan pusatnya di Pasar Induk," tutur Nani.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved