Jokowi Temui Sri Sultan Hamengku Buwono X, Ini Makna Lokasi, Hari dan Batik Menurut Roy Suryo
Kerabat Pakualaman, KRMT Roy Suryo menganalisa makna lokasi, hari dan batik saat pertemuan Jokowi dengan Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan HB X.
Oleh karena itu kemarin dalam penerimaannya, Sri Sultan HB X bukan selaku Gubernur DIY (yang mana kalau beliau selaku Kepala Daerah Istimewa tersebut menerima tamu-tamunya di Kompleks Gedung Kepatihan Malioboro Yogyakarta) tetapi Sultan selaku Raja Jawa (asli) sesungguhnya dan menerima Jokowi di Kraton Kilen, Kompleks Kraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.
Lokasi penerimaan ini meski tak banyak dibahas di media (kebanyakan menyoroti soal Hari dan Batik yang digunakan saja), cukup penting dan menjelaskan masing-masing statusnya, meski ada juga Netizen yang berkelakar antara (Raja Jawa) yang Asli dan Palsu, ada-ada saja.
Pemilihan Hari Pertemuan ini juga krusial, dipilihnya Hari Rabu Legi 15/1/25 -meski bukan merupakan Hari dengan Pasaran tertinggi dalam perhitungan "Neptu" Jawa, yakni Sabtu (9) + Pahing (9), jumlah 18 (delapan belas)- namun Rabu (7) + Legi (5) jumlah 12 (dua belas) merupakan angka yang cukup tinggi juga. Maknanya pemilihan Rabu Legi (12) dalam kalender Pawukon dan Primbon Jawa, pasti bukan hal yang kebetulan.
Meski kalau mau menunggu Angka Neptu paling besar (Sabtu Pahing, 18) baru akan berlangsung tanggal 25/01/25 atau 01/03/25 yang akan datang.
Jadi Hari Rabu Legi (12) kemarin memiliki makna khusus yang berkaitan dengan spiritualitas, harmoni, dan kebijaksanaan: Neptu 12 mencerminkan energi yang stabil dan harmonis, sehingga dianggap sebagai hari yang baik untuk menyelesaikan urusan besar atau penting, karena energinya mendukung keberanian, kebijaksanaan, dan ketenangan.
Dengan kata lain pemilihan hari tersebut bagus untuk memulai sesuatu yang baru atau mempererat hubungan, baik secara personal maupun formal, sebagaimana kita tahu memang ada beberapa hal yang perlu didiskusikan antara Ngarso Dalem Sri Sultan HB X selaku Raja Jawa (Asli) tersebut dan Jokowi.
Namun yang paling heboh dan banyak menjadi pertanyaan Netizen dan Masyarakat adalah makna Batik Naga (Antaboga) yang dipakai JokoWi dan Batik Gringsing yang dikenakan Sri Sultan.
Antaboga / Sang Hyang Antaboga dalam pewayangan berwujud naga dengan mahkota yang mengenakan kalung emas dalam mitologi Jawa dan Bali. Makhluk ini dianggap sangat sakti dan bisa menjelma sebagai manusia, bahkan gempa bumi dianggap sebagai peristiwa akibat Antaboga menggerakkan ekornya.
Antaboga sendiri dikisahkan menolong Pandawa Lima dan Dewi Kunti dari kebakaran yang dibuat oleh Sengkuni dan Kurawa. Kata terakhir (Kurawa) ini langsung mengingatkan kita pada StafSus MenkomDigi kontroversial, seorang BuzzerRp bernama Rudi Valinka yang barusan diangkat Meutya dan langsung disemprot oleh KSP LetJend AM Putranto.
Sedangkan Batik Gringsing berasal dari kata bahasa Jawa "Gringsing" yang berarti "gring" (sakit) dan "sing" (tidak), dimana secara harfiah berarti "tidak sakit" atau "terbebas dari penyakit". Batik Gringsing dipercaya telah ada sejak zaman Mataram Kuno dan memiliki hubungan erat dengan simbolisme spiritual dalam kebudayaan Jawa.
Motif ini sering diasosiasikan dengan perlindungan dari energi negatif dan membawa kedamaian, keseimbangan serta kesehatan. Dalam konteks budaya Jawa, Batik ini sering digunakan dalam ritual atau acara penting karena diyakini memiliki nilai spiritual yang membawa keberuntungan dan harmoni. Kesimpulannya jelas, Makna keseluruhan antara Batik Gringsing yang dikenakan Ngarso Dalem Sri Sultan HB X selaku Raja Jawa (Asli) saat menerima Jokowi pada hari Rabu Legi 15/01/25 kemarin di Kraton Kilen, bukan Kepatihan
Pertemuan Sri Sultan HB X dengan Jokowi
Diketahui, pertemuan ini dilakukan saat ramai perbincangan Presiden Prabowo Subianto akan bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Jokowi mengungkap dalam perbincangan sekitar dua jam dengan Sri Sultan di Kraton Kilen, dirinya membahas mengenai isu-isu geopolitik dan ekonomi global.
"Lebih banyak (membahas) geopolitik dan ekonomi global,” kata Jokowi saat ditemui di kediamannya Sumber, Banjarsari, Solo, Rabu, dilansir TribunSolo.com.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.