REKAP Momen Pamungkas The Daddies: Ada Cerita Menegangkan di All England 2019, Penasaran Olimpiade

TRIBUNJAKARTA.COM - Pasangan legendaris bulutangkis Indonesia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan secara resmi pensiun sebagai atlet.

Pasangan berjuluk The Daddies itu telah menunaikan pertandingan terakhirnya sebagai atlet di Indonesia Masters 2025, pada Kamis (23/1/2025).

Setelah bertanding di babak 16 besar, Hendra/Ahsan pun menceritakan perjalanan mereka sebagai pasangan atlet.

The Daddies sudah berpasangan lebih dari satu dekade.

Mereka sempat dipisah oleh PBSI di tahun 2016, tapi bersatu kembali di tahun 2018.

Ahsan mengungkapkan jika momentum yang paling diingat adalah saat dia dengan Hendra meraih gelar juara di All England 2019.

Gelar Super 1000 itu, kata Ahsan, terasa sangat spesial karena seakan menjadi momentum mereka kembali bangkit.

Pria berusia 35 tahun itu pun menyebut jika gelar juara itu terasa spesial karena pada partai final, Hendra tidak dalam kondisi prima.

Dalam laga kontra Aaron Chia/Soh Wooi Yik, Hendra sedang mengalami cedera di betis, yang didera pada gim pertama melawan Kamura/Sonoda.

"Paling berkesan saya rasa di 2018 kami waktu itu sempat pisah, di 2019 kami berpasangan lagi dan dalam posisi kita lagi turun. Kami berjuang dari 0 lagi, benar-benar tidak gampang," ungkap Ahsan kepada wartawan, pada Kamis (23/1/2025).

"Tapi di 2019, post-momentumnya di All England, waktu itu Ko Hendra final sakit, tapi Alhamdulillah bisa juara, dari situ kami punya keyakinan lagi untuk bangkit dan bisa juara-juara lagi," paparnya.

Sementara itu, bagi Hendra, hal yang paling dia sesali bersama Ahsan adalah karena belum meraih medali di Olimpiade.

Medali Olimpiade memang menjadi puzzle yang tidak bisa dilengkapi oleh pemilik tiga gelar juara dunia itu.

"Kalau penyesalan, kami berdua belum dapat medali Olimpiade, tapi sudah dua kali nyoba, tetap tidak dikasih ya bersyukur saja," ungkap Hendra.

Momen Haru di Laga Terakhir The Daddies 

Suasana haru menyelimuti Istora Senayan, Jakarta, usai Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, melakoni duel 16 besar Indonesia Masters 2025.

Dalam pertandingan itu, The Daddies - julukan Ahsan/Hendra, kalah dari pasangan Malaysia, Roy King Yap/Junaidi Arif, Kamis (23/1/2025).

Bertanding di lapangan 1 Istora Senayan, The Daddies kalah dua gim langsung, 13-21 dan 14-21, dalam waktu 28 menit.

Setelah pertandingan itu usai, tidak sedikit penonton yang menitikkan air mata.

Kekalahan ini bukan hanya mengusaikan perjuangan Daddies di Indonesia Masters 2025. Pertandingan ini juga menjadi yang terakhir mereka mainkan sebagai atlet.

Pascalaga berlangsung, Ahsan/Hendra pun sontak memeluk sang lawan yang memang lebih junior dibandingkan mereka.

Pantauan Tribun Network di lokasi, Ahsan tampak tidak kuasa menahan air matanya.

Berbeda dengan Hendra yang tampak lebih tegar dan masih bisa melempar senyum, meski matanya berbinar.

Ahsan tampak lemas dan susah untuk menyimpulkan senyum untuk sekadar foto bersama dengan lawan pertandingan.

Legenda hidup bulutangkis Indonesia itu pun mendapatkan sambutan meriah dari para penonton yang hadir langusung di venue yang juga juga legendaris, Istora Senayan.

Para pecinta bulutangkis itu memberikan "Standing Applause" kepada pasangan peraih tiga gelar juara dunia itu.

Mereka terlihat lebih bersemangat dibandingkan para patriot olahraga yang usai bertanding di lapangan. Semangatnya menjalar dari satu penonton ke penonton lain.

Ribuan penonton di Istora pun terus bersorak dan bertepuk tangan hingga The Daddies meninggalkan arena pertandingan.

Sebelum meninggalkan arena, Hendra dan Ahsan pun sempat memberikan raket yang mereka gunakan dalam pertandingan terakhirnya itu kepada penonton.

(TribunJakarta/Tribunnews, Alfarizi)

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya