Liga 1
BEDA Pengakuan 2 Orang Penting di Laga Persija Vs Persib: Ada yang Kecewa Berat Gara-gara Wasit
Perbedaan pendapat soal kinerja wasit di laga Persija kontra Persib, kedua pelatih punya pendapat beda. Ada yang puas tapi ada juga menggerutu.
TRIBUNJAKARTA.COM - Perbedaan pendapat soal kinerja wasit di laga Persija Jakarta kontra Persib Bandung, datang dari masing-masing pelatih dari kedua tim yang bertanding.
Pelatih Persib Bandung Bojan Hodak yang terang-terangan mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap wasit, sementara pelatih Persija Jakarta, Carlos Pena, memiliki pendapat lain.
Carlos Pena mengatakan jika wasit yang menjadi pengadil dalam laga itu sudah melakukan tugasnya dengan baik.
Diketahui, wasit yang memimpin pertandingan sarat gengsi itu adalah Muhammad Tri Santoso.
"Tentang performa wasit, mereka sudah menjalankan tugas dengan baik di pertandingan ini," ujar Carlos Pena, dalam jumpa pers usai laga, Minggu (16/2/2025).
"Namun tentu saja saya tidak bisa berkata banyak soal wasit, dan Persib juga mungkin sama, dan memang menurut pandangan saya, wasit di laga ini bekerja dengan baik," jelasnya.
Dalam pertandingan yang berakhir sama kuat 2-2 itu memang ada beberapa momentum yang kontroversial.
Baik dari sisi Persija ataupun Persib Bandung yang tampil sebagai tim tamu.

Bojan Hodak dalam sesi konferensi pers usai laga pun langsung menunjukkan ketidakpuasannya.
"Saya ingin bertanya kenapa ketika kami bermain di Bandung, yang kami tahu bahwa wasit dipimpin oleh salah satu wasit terbaik di Asia," kata Bojan Hodak.
"Tetapi ketika kami bermain di sini. Kenapa berbeda? Itu saja pertanyaan saya," jelasnya.

Jika melihat laga Persib Bandung melawan Persija di putaran pertama musim ini, memang wasit yang bertugas merupakan wasit asing.
Wasit yang bertugas kala itu adalah Nazmi Nasaruddin, pengadil asal Malaysia yang memiliki rekam jejak di kompetisi Asia.
Sebagai catatan, dengan hasil ini, Persija harus merosot ke peringkat keempat dengan koleksi 40 poin.
Rizky Ridho Cs, menorehkan 11 kemenangan, tujuh hasil imbang, serta lima kekalahan.
Sementara itu, Persib Bandung semakin memantapkan posisinya di puncak klasemen sementara.
Pangeran Biru - julukan Persib, mengoleksi 50 poin, hasil dari 14 kemenangan, delapan hasil imbang, serta satu kekalahan.
Permintaan Maaf Petinggi The Jakmania
Ketua Umum The Jakmania, Diky Soemarno meminta maaf kepada tim Persib Bandung hingga pihak kepolisian atas peristiwa keributan yang terjadi usai laga klasik antara Persija Jakarta vs Persib Bandung yang digelar di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi pada Minggu (16/2/2025) kemarin.

Diky juga menyayangkan The Jakmania yang mudah terpancing provokasi sehingga terjadi keributan pascalaga yang berakhir tanpa pemenang itu.
Diky kemudian menyampaikan pernyataan resmi yang diunggah oleh akun Instagram @infokomjakmania.
"Pertama-tama kami pengurus pusat Jakmania mengajukan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Kota Bekasi, Kepolisian Polda Metro Jaya khususnya Polres Bekasi, Tim Persib Bandung dan juga seluruh masyarakat sepakbola Indonesia atas apa yang terjadi pada pertandingan Persija melawan Persib Bandung pada Minggu (16/2/2025)," ujar Diky.
Diky menyayangkan pertandingan yang semestinya berjalan dengan aman, nyaman dan kondusif, berujung tercoreng dengan adanya provokasi sehingga menimbulkan keributan.
Ia mengatakan provokasi itu dipicu dari beredarnya tiket di tribun barat stadion yang dapat diakses dan dibeli oleh berbagai pihak.
"Sehingga ada beberapa teman-teman di luar pendukung Persija yang dapat membeli tiket tersebut dan melakukan provokasi-provokasi di sosial media sehingga itu menyulut teman-teman The Jakmania. Kami sangat amat menyayangkan provokasi tersebut, semoga provokasi-provokasi itu tidak terjadi lagi di kemudian hari. Kami sayangkan juga kenapa The Jakmania sangat amat mudah terprovokasi," jelasnya.
Diky juga menyayangkan mudahnya pendukung membawa botor air mineral ke dalam tribun penonton, khususnya di tribun barat.

Sebab, botol tersebut seharusnya tidak boleh masuk sehingga tidak bisa digunakan untuk melakukan pelemparan ke arah lapangan atau ke pihak yang ada di lapangan itu.
"Seharusnya kita bisa memberikan contoh yang baik, seharusnya kita bisa menahan emosi kita, karena seharusnya kita tahu, bahwa Persija ini situasinya sedang berjuang untuk mengejar gelar juara ke-12.
Selain itu, sang ketum mengatakan peristiwa keributan kemarin menjadi sebuah pelajaran berharga bagi The Jakmania.
"Kami berharap juga kita tidak memberikan ruang untuk para provokator provokator yang melakukan provokasi, yang ingin membuat sepakbola indonesia kembali berantakan," ujarnya.
(TribunJakarta)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.
Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.