Ramai Aksi Demo di Sejumlah Daerah, Forum Gerak Pemuda Waspadai Aliran Dana Asing untuk Bikin Gaduh

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM - Aksi unjuk rasa di sejumlah daerah ramai terjadi belakangan ini utamanya terkait penolakan atas disahkannya revisi Undang-Undang TNI.

Hari ini, Kamis (27/3/2025) aksi penolakan di Jakarta dipusatkan di depan Gedung DPR RI di Jalan Gatot Soebroto, Senayan, Jakarta Pusat.

Pantauan TribunJakarta.com, massa mulai berdatangan ke kawasan DPR sejak pukul 15.30 WIB. 

Massa aksi yang mengatasnamakan dari koalisi masyarakat sipil saling bergantian menyampaikan orasinya.

Satu jam kemudian, massa menutup arus lalu lintas di jalan arteri dari arah Semanggi menuju Slipi sehingga kendaraan hanya bisa melintas di jalur Transjakarta.

Selain meminta dicabutnya UU TNI, massa aksi juga menolak adanya pembahasan mengenai wacana revisi UU Polri.

Sejumlah poster kritikan terhadap pemerintah juga dibentangkan oleh massa aksi.

"Kami butuh solusi, bukan dwifungsi. Kembalikan TNI ke barak," begitu salah satu poster yang dibawa massa aksi.

Sementara itu, sebelumnya masyarakat sipil yang tergabung dalam Forum Gerak Pemuda menggelar aksi damai di dua kantor kementerian yakni di Kementerian Keuangan dan Kementerian Hukum.

Mereka menuding ada sejumlah LSM dan ormas yang selama ini melakukan aksi unjuk rasa ternyata mendapat sokongan dana dari pihak asing.

"Aliran dana asing tersebut tidak hanya terjadi pada tahun ini, tapi aliran tersebut sudah terjadi sekian tahun sebelumnya sekitar mulai dari 2019," kata koordinator aksi, Fikri Fahrudin saat dikonfirmasi, Kamis.

Ia mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi bahwa adanya aliran dana mengalir dari pihak lembaga di Amerika Serikat kepada sejumlah LSM di Indonesia.

Fikri menyebut bahwa dana tersebut bukanlah dana yang sedikit.

Dugaan informasi ini ada sekitar sekian ratus juta bahkan hingga miliaran.