Balita Disekap di Penjaringan

Kesaksian Tetangga Sering Dengar Tangis 2 Balita Disiksa Pacar Ibunya dalam Kamar Kos di Penjaringan

Tetangga kos-kosan di Penjaringan menceritakan kesaksiannya mendengar tangisan dari dua balita yang disiksa oleh pacar ibunya, Eka Chandra.

TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO
KESAKSIAN TETANGGA SOAL BALITA DISIKSA - Sansan (25), tetangga kos-kosan pelaku penganiayaan balita di Penjaringan, Eka Chandra. Pelaku dan pacarnya atau ibu korban, Grace Octaviani, baru tinggal satu bulan di kontrakan itu. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN - Tetangga kos-kosan di Penjaringan, Jakarta Utara menceritakan kesaksiannya sering mendengar tangisan dari dua balita yang disiksa oleh pacar ibunya, Eka Chandra Wijaya (29).

Penganiayaan berujung penyekapan ini dilakukan Chandra di dalam kamar tempat tinggalnya di Kost Laksa, RT 12 RW 15 Kelurahan Pejagalan.

Sansan (25), tetangga kos yang tinggal bersebelahan dengan kamar tempat tinggal pelaku dan korban, menjadi salah satu orang yang berulangkali mendengar cekcok di kamar itu.

Suara-suara gaduh dari kamar sebelah kerap kali didengarnya sekitar satu bulan belakangan, semenjak sejoli Chandra dan Grace Octaviani Hartono (31) tinggal di sana.

Bahkan, tangisan anak-anak korban juga sering terdengar.

"Awal mula kejadiannya sih, mereka orang tinggal di sini sekitar satu bulanan, saya sering dengar cekcok setiap hari kayak berantem gitu, sering dengar juga tangisan anak kecil," kata Sansan kepada TribunJakarta.com, dikutip Kamis (10/4/2025).

Puncaknya, pada Jumat (4/4/2025), Sansan mendengar suara benturan dari dinding kamar Chandra.

Operasional taman yang bakal buka 24 jam di Jakarta baru akan diterapkan di HUT Jakarta, pada 22 Juni 2025. Ada enam taman yang beroperasi selama 24 jam. Kondisi ini bisa membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.
Operasional taman yang bakal buka 24 jam di Jakarta baru akan diterapkan di HUT Jakarta, pada 22 Juni 2025. Ada enam taman yang beroperasi selama 24 jam. Kondisi ini bisa membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.

Suara benturan itu disusul tangisan anak-anak yang terdengar kesakitan, yang belakangan diketahui bahwa kepala korban dibenturkan langsung oleh Chandra ke tembok.

"Nah setelah itu, nggak lama kemudian, yang penghuni jaga kos itu datang ke atas, untuk mengecek keadaan situasi di atas, dan ternyata sampai atas posisi anak dua ini tuh sudah dikunciin sama pacar mamanya itu," ucap Sansan.

Kedua balita korban penganiayaan, M (3) dan E (2), dikunci dari luar oleh pelaku Chandra pada Sabtu (5/4/2025) lalu.

Kedua korban ditelantarkan dengan kondisi penuh luka lebam di wajah dan badannya.

Kasus ini pun akhirnya dilaporkan ke polisi dan Chandra ditangkap pada Sabtu petang setelah dipancing untuk pulang ke kos-kosan oleh warga setempat.

"Pelakunya dipancing buat kembali ke kos. Kembali ke sini, dia ke atas habis itu di bawah sudah dikepung sama warga sini buat nangkap dia. Nggak lama kemudian mobil polisi datang dan dibawa ke polres," kata Sansan.

Masalah Sepele Picu Penyiksaan

Sebelumnya, ibu korban, Grace, mengungkapkan, Chandra tega menganiaya kedua korban hanya karena masalah sepele.

Selain itu, Chandra juga dikenal sebagai pria yang temperamental dan kerap kali amarahnya meledak-ledak tanpa sebab yang pasti.

Puncak kemarahan pelaku hingga melakukan penganiayaan adalah kedua korban buang air besar dan buang air kecil di kasur.

Bukan cuma itu, masalah-masalah sepele lainnya yang sebenarnya umum dilakukan anak-anak juga memicu amarah pelaku.

KEPEDIHAN IBU ANAK KORBAN PENYIKSAAN - Grace Octaviani (31) beserta kedua anaknya M (3) dan E (2), berulangkali menjadi korban penyiksaan oleh Eka Chandra Wijaya (29), pacar dari ibu korban. Penganiayaan dilakukan Chandra hanya karena masalah sepele.
KEPEDIHAN IBU ANAK KORBAN PENYIKSAAN - Grace Octaviani (31) beserta kedua anaknya M (3) dan E (2), berulangkali menjadi korban penyiksaan oleh Eka Chandra Wijaya (29), pacar dari ibu korban. Penganiayaan dilakukan Chandra hanya karena masalah sepele. (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)

"Misalnya anak saya kalau ditanya nggak mau ngomong, digampar itu sama pelaku. Jadi hanya karena itu," ucap Grace.

Grace, yang merupakan seorang janda, sudah menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih dengan Chandra, yang juga seorang duda, sejak tahun 2023.

Selama ini, Grace mengenal Chandra sebagai sosok yang temperamental.

Tak cuma terhadap dua anak-anak polos itu, Chandra berkali-kali memukuli Grace sepanjang mereka berdua tinggal bersama dua tahun lamanya.

"Emang sifatnya temperamen juga, jadi nggak bisa memprediksi, kalau misalnya yang menurut dia ibaratnya cuman salah kecil aja, kalau memang dia emosinya mau meledak dia bakal meledak. Pernah saya dipukul pakai gagang koper, ada besinya juga," ucap Grace.

(TribunJakarta)

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved