Viral di Media Sosial

5 Fakta 'si Penjaja Opak dari Orang Pinggiran' Mutilasi Pacarnya: Kerudung dan Golok Jadi Saksi Bisu

Berikut sederet fakta pemuda yang saat masih kecil sempat tampil di sebuah program TV Swasta bernama 'Orang Pinggiran' tersebut . 

Dok. Polres Serang
MULYANA MUTILASI PACAR - Mulyana (23), tega membunuh dan memutilasi kekasihnya, SA (19) di Banten karena mengelak bertanggung jawab atas kehamilan korban. Mulyana ternyata pernah masuk program orang pinggiran di Trans7, 8 tahun silam. Ia dinarasikan sebagai penjaja opak yang hidup dalam keterbatasan dan tanpa kasih sayang orang tua karena sudah berpisah. (Dok. Polres Serang). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Akibat pergaulan bebas, Mulyana (23) dan kekasihnya, Siti Amelia (19) melakukan hubungan terlarang. 

Sang kekasih pun berbadan dua. 

Mengetahui Siti hamil, Mulyana ogah bertanggung jawab.

Ia memilih untuk menamatkan hidup kekasihnya dengan cara yang sangat keji. 

Berikut sederet fakta pemuda yang saat masih kecil sempat tampil di sebuah program TV Swasta bernama 'Orang Pinggiran' tersebut . 

1. Meminta nikah

Awal pembunuhan sadis itu berawal ketika Mulyana mengajak Siti untuk makan bakso di kawasan Ciomas pada 13 April 2025. 

Ia pun menjemput kekasihnya itu di rumah kakek. 

Setelah menandaskan bakso, ia membawa Siti ke daerah Peninjauan. 

Di sana, mereka berencana untuk membahas tentang janin yang dikandung korban. 

Namun, Mulyana meminta Siti untuk mengantarnya ke kawasan Gunung Kupa di Gunung Sari untuk melakukan jual beli barang. 

Saat dalam perjalanan, Siti meminta pelaku untuk menikahinya. 

Mulyana menolak permintaan itu. 

Namun, Siti terus menerus meminta laki-laki itu untuk bertanggung jawab dengan mempersuntingnya. 

Bagi Mulyana, Siti resek sekali. Terbesit pikiran jahat Mulyana terhadap Siti. 

2. Dibawa ke kebun karet

Mulyana akhirnya memilih membawa korban ke perkebunan karet yang sepi. 

Siti awalnya tak curiga lantaran Mulyana ingin membicarakan kehamilan korban di dalam kebun. 

"Tapi, ia langsung mencekik pakai kerudung hingga (Siti) tak sadarkan diri," kata Kasatreskrim Polresta Serang Kota Komisaris Salahuddin pada Senin (21/4/2025). 

Mulyana sempat memastikan korban sudah meninggal dunia atau belum.

Kemudian, ia pulang ke rumah untuk mengambil golok.

3. Lakukan mutilasi

Golok ini digunakan untuk mutilasi tubuh korban menjadi beberapa bagian.

Sebagian dimasukkan ke dalam karung berwarna putih, lalu dibuang ke aliran sungai.

Sisanya ditutup dengan pohon pisang dan kayu bakar yang ada di lokasi pembunuhan.

”Pelaku masih diperiksa. Ia dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan,” ujar Salahuddin.

4. Jasad Siti ditemukan warga

Tiga warga menemukan jasad Siti dalam keadaan tidak utuh dan rusak di tengah kebun karet, Jumat (18/4/2025) sore.

Saat itu, mereka sedang membersihkan ladang tiba-tiba kaget melihat mayat tanpa busana tertutup batang pohon pisang.

Mereka lantas melaporkannya kepada pengurus kampung dan polisi.

Polisi lalu melakukan penyelidikan terkait kasus penemuan jasad tersebut.

Penangkapan dilakukan pada Sabtu (19/4/2025) di wilayah Pabuaran tanpa perlawanan.

"Saat ini, pelaku sudah dibawa ke kantor Polresta Serang Kota untuk menjalani pemeriksaan," ungkap Kasat Reskrim Polresta Serang Kota, Kompol Salahuddin, dalam keterangan tertulis, Minggu (20/4/2025), dikutip dari TribunBanten.com.

Dari keterangan sementara, pelaku melakukan aksi keji terhadap Siti karena emosi selalu didesak untuk segera menikahinya. 

”Emosi karena terus didesak, pelaku membawa korban ke kebun karet yang sepi dan membunuhnya,” kata Salahuddin, Senin (21/4/2025).

5. Sosok Mulyana

Mulyana dulu dijuluki ”Si Penjaja Opak”.

Julukan ini diberikan setelah ia tampil dalam acara TV Orang Pinggiran di Trans7

Kala itu, pelaku masih duduk di bangku sekolah dasar.

Ia dinarasikan hidup dalam keterbatasan dan tanpa kasih sayang secara utuh karena orangtuanya berpisah.

Sejak saat itu, ia dibesarkan oleh kakek dan neneknya yang berprofesi sebagai pembuat opak.

Setiap hari, Mulyana menjajakan opak buatan neneknya dengan penghasilan Rp20.000 hingga Rp30.000.

Selain itu, ia juga menggembala belasan kerbau milik tetangga dengan upah Rp2.000 per hari.

Kala itu, Mulyana yang polos sempat menangis menceritakan kerinduannya pada sang ibu.

Namun siapa sangka, kisah haru tersebut berubah drastis seiring waktu.

Pada 13 April 2025 siang, bocah SD yang telah menjadi pemuda ini justru membunuh kekasihnya. (Tribunbanten/Kompas.id). 

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved