Ahli Forensik Ungkap Ada Alkohol dalam Dosis Tinggi Pada Jasad Mahasiswa UKI
Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur mendapati kandungan alkohol pada jasad mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), Kenzha Walewangko.
Penulis: Bima Putra | Editor: Satrio Sarwo Trengginas
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur mendapati kandungan alkohol pada jasad mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), Kenzha Walewangko (22).
Dokter spesialis forensik RS Polri Kramat Jati, Arfiani Ika Kusumawati mengatakan kandungan alkohol dalam dosis tinggi ini ditemukan saat proses pemeriksaan toksikologi pada jasad Kenzha.
Berdasar hasil pemeriksaan toksikologi ditemukan kandungan alkohol dalam kadar berbeda pada urine, darah, dan lambung, sementara pada organ hati tidak ditemukan kandungan alkohol.
"Ditemukan adanya kandungan alkohol jenis ethanol 0,20 persen pada urine, kemudian dalam darah ada 0,001 persen, dalam lambung ada 1,57 persen," kata Arfiani, Kamis (24/4/2025).
Secara medis kandungan alkohol pada urine, darah, dan lambung yang ditemukan pada jasad Kenzha termasuk dalam dosis tinggi meski tidak sampai kategori mematikan.
Dari hasil pemeriksaan toksikologi itu secara medis dapat disimpulkan bahwa Kenzha Walewangko mengonsumsi alkohol dalam jumlah besar sebelum meninggal dunia.
Temuan ini sejalan dengan hasil penyelidikan Polres Metro Jakarta Timur yang menemukan korban bersama sejumlah mahasiswa lain sempat mengonsumsi minuman keras.
"Secara keseluruhan menggambarkan orang ini telah mengkonsumsi alkohol dalam jumlah besar, dan meninggal dalam waktu yang relatif singkat setelah konsumsi alkohol," ujarnya.
Sementara terkait luka, Arfiani menuturkan dari hasil autopsi ditemukan sejumlah luka, di antaranya luka-luka lecet pada kaki, memar pada bahu, dada, dan tangan atas akibat kekerasan tumpul.
Kemudian ditemukan luka terbuka dan pendarahan pada bagian kepala, namun luka-luka yang dialami Kenzha tersebut secara medis bukan dalam kategori yang mengakibatkan kematian.
Dari hasil pemeriksaan uji laboratorium histopatologi yang dilakukan dokter forensik RS Polri Kramat Jati, juga tidak ditemukan adanya kelainan penyakit yang dapat mengakibatkan kematian.
"Kami tidak menemukan adanya kelainan atau penyakit pada organ dalam yang berpotensi menyebabkan kematian. Luka-luka yang ditemukan tidak bersifat mematikan secara langsung," tuturnya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Sempat Bubar, Massa kembali Gelar Aksi di Otista Jakarta Timur |
![]() |
---|
Pasca Ricuh di Otista Jakarta Timur, Bau Gas Air Mata Masih Tercium |
![]() |
---|
JAKARTA Makin 'Panas', Kericuhan Meluas Sampai Otista Jakarta Timur: Massa Bentrok dengan Polisi |
![]() |
---|
'Kayak Kesurupan' Sekuriti Ngamuk Tusuk Istri di Depan 3 Anaknya di Jakarta Timur, Jeritan Terdengar |
![]() |
---|
Wali Kota Munjirin Apresiasi Kelurahan Pinang Ranti, Warga Resmi Bebas dari BAB Sembarangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.