Panggung Terakhir Ricky Siahaan, Gitaris Seringai Berpulang 5 Menit Usai Konser Tokyo, Tangis Pecah
Tokyo, Jepang menjadi panggung terakhir bagi gitaris band Seringai, Ricky Siahaan. Ricky berpulang lima menit setelah manggung pada Sabtu (19/4/2025).
TRIBUNJAKARTA.COM - Tokyo, Jepang menjadi panggung terakhir bagi gitaris Band Seringai, Ricky Siahaan.
Ricky Siahaan berpulang lima menit setelah manggung di Tokyo pada Sabtu (19/4/2025).
Jenazah Ricky Siahaan tiba di Jakarta setelah diterbangkan dari Tokyo, Jepang, Kamis (24/4/2025) malam.
Jenazah Ricky Siahaan kemudian disemayamkan di Rumah Duka Sentosa RSPAD Gatot Subroto.
Tangis drummer Seringai, Edy Khemod pecah saat berada di rumah duka Sentosa RSPAD Gatot Subroto.
Edy Khemod datang lebih dulu di rumah duka. Ia langsung menyapa kerabat yang sudah datang lebih dulu.
Edy Khemod yang mengenakan busana serba hitam terlihat menangis, ketika dipeluk kerabat dari Band Seringai.
Tak hanya itu saja, Khemod juga menangis saat menyapa dan memeluk vokalis Band Efek Rumah Kaca, Cholil yang datang ke rumah duka.
Ia memeluk erat Cholil dan terlihat merasa begitu kehilangan sosok Ricky. Keluarga langsung melakukan proses ibadah.
Diketahui, proses pemulangan jenazah Ricky Siahaan ke Jakarta dibantu Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan diaspora di Jepang.
"Personel Seringai dan istri Ricky menemani selama jenazah diurus di Jepang," kata Wendi Putranto, manajer Seringai, di Rumah Duka Sentosa RSPAD Gatot Subroto, Senen, Jakarta Selatan, Kamis.
Jenazah Ricky Siahaan bisa pulang lebih cepat dari semula karena bantuan KBRI dan diaspora di Jepang.
Jenazah Ricky Siahaan dimakamkan di San Diego Hills Memorial Park, Karawang, Jawa Barat, Sabtu (26/4/2025) siang.
"Orang tua Ricky juga dimakamkan di San Diego Hills dan keluarga memutuskan agar dekat sama orang tuanya," ujar Wendi Putranto.
Ricky Siahaan meninggal dunia karena serangan jantung setelah manggung bersama band Seringai.
Penjelasan Manajer
Wendi Putranto, manajer band Seringai, angkat bicara kalau Ricky Siahaan meninggal lima menit setelah manggung di Jepang.
"Jadi habis manggung Ricky sama personel Seringai yang lain balik ke backstage. Mereka happy banget sukses manggung di Jepang," kata Wendi Putranto di rumah duka.
"Tapi lima menit berada di backstage Ricky terkena serangan jantung dan dapat tindakan pertama dari dokter, yang bekerja dalam promotornya," tambahnya.
Wendi saat Seringai tur manggung di Taiwan dan Jepang, tidak ikut bersama rombongan karena banyak hal yang diurus.
"Saya kaget dapat kabar Ricky kena serangan jantung dari Edy Khemot, drummer Seringai. Karena mendadak banget," ucapnya.
Wendi berbagi cerita menurut pengakuan personel Seringai, yang melihat Ricky manggung di Tokyo, Jepang.
"Jadi tuh Ricky senang bisa manggung di Jepang. Karena crowd di Jepang beda orang yang datang berasal dari Jepang, penontonnya menikmati meski lirik yang dinyanyikan berbahasa Indonesia," jelasnya.
"Beda ketika Seringai manggung di Taiwan, kebanyakan yang nonton warga Indonesia," sambungnya.
Wendi mendapatkan cerita dari personel Seringai, bahwa Ricky dalam keadaan yang sehat saat manggung di Jepang.
Ricky beraksi dengan energik seperti panggung sebelumnya.
"Ternyata Ricky tidak pernah sebahagia itu," tegasnya.
Wendi Putranto mengakui Ricky Siahaan harus menghadapi takdir karena sudah dipanggil tuhan, meski baru merasa bahagia usai manggung di Jepang.
"Jadi semua gak ada tanda dan keluhan dari Ricky sebelum meninggal. Jadi semua sangat kehilangan," ujar Wendi Putranto.
Wendi Putranto menyebut kalau Ricky Siahaan, gitaris band Seringai menghembuskan nafas terakhirnya sesaat usai manggung di Tokyo, Jepang.
"Ricky Siahaan wafat karena serangan jantung pada tanggal 19 April 2025 pukul 21.30 waktu Tokyo, di daerah Wilside, Jepang lokasi terakhir dari tur Seringai," kata Wendi Putranto.
Wendi tidak ikut dalam rombongan.
Tapi, ia langsung dikabari drummer Seringai, Edy Khemod melalui sambungan telepon ketika Ricky collaps karena serangan jantung.
Saat itu Seringai sedang menjalani tur ke Taiwan dan Jepang.
Acara di daerah Wildside, Jepang jadi acara terakhir yang diramaikan Seringai. "Dikabarin kalau Ricky collaps di back stage lima menit setelah manggung," ucapnya.
Menurut keterangan para personel Seringai dari Jepang, Ricky langsung mendapatkan tindakan pertama dari kru promotor, yang berprofesi sebagai seorang dokter.
Setelah mendapatkan tindakan pertama, Ricky dilarikan ke rumah sakit dengan ambulans.
"Setibanya di rumah sakit Ricky sudah dinyatakan Meninggal dunia," ungkapnya.
"Saat Ricky collaps, acara diberhentikan dan semua fokus pada penanganan Ricky," tambahnya.
Selama lima hari di Jepang, Wendi menyebut jenazah Ricky ditemani personel Seringai, yakni Arian, Sammy, dan Edy Khemod.
Istri Ricky menyusul ke Tokyo, Jepang sehari setelah suaminya dinyatakan Meninggal dunia.
"Jenazah Ricky juga dibantu oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan Diaspora. Sehingga jenazahnya bisa pulang lebih cepat," ujar Wendi Putranto. (Wartakotalive)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.