Bentrok Antarkelompok di Kemang

2 Insiden Bentrok Antar Kelompok di Jakarta Tahun 2025: Dipicu Sengketa Lahan, Tangan Mau Putus

Dua insiden bentrokan antar kelompok di Jakarta terjadi sepanjang Januari hingga April 2025. Dipicu masalah sengketa lahan. Ada yang dibacok.

|

TRIBUNJAKARTA.COM - Dua insiden bentrokan antar kelompok di Jakarta terjadi sepanjang Januari hingga April 2025.

Dua bentrokan antar kelompok itu dipicu persoalan yang sama yakni masalah sengekta lahan.

Kedua kelompok saling serang menggunakan batu, senjata tajam hingga senjata laras panjang.

Bahkan tercatat korban dibacok hingga tangannya mau putus.

Bentrokan berdarah pertama terjadi di Jalan Pegangsaan Dua Raya, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Kamis (27/3/2025) sore.

Terbaru, bentrokan terjadi di kawasan Kemang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu (30/4/2025) pagi.

TribunJakarta.com merangkum daftar bentrokan antar kelompok di Jakarta tahun 2025.

1. Bentrokan di Kepala Gading

Bentrokan di Kelapa Gading, Jakarta Utara berasal dari dua organisasi masyarakat yang berbeda.

Kelompok yang terlibat bentrokan itu berasal dari dua organisasi masyarakat (ormas) yang berbeda.

"Kejadiannya keributan antara organisasi masyarakat," kata Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko Putra saat dikonfirmasi.

KLIK SELENGKAPNYA: Berikut Lokasi Delapan Parkir liar di Jakarta yang Sempat Viral. Terungkap Tarif Parkir liar itu Mulai dari Rp 10 ribu Hingga Rp 300 ribu.
KLIK SELENGKAPNYA: Berikut Lokasi Delapan Parkir liar di Jakarta yang Sempat Viral. Terungkap Tarif Parkir liar itu Mulai dari Rp 10 ribu Hingga Rp 300 ribu.

Seto mengatakan, keributan diawali adanya masalah sengketa lahan yang dijadikan rumah makan dan gudang atau garasi tisu.

Lahan itu dijaga oleh salah satu ormas kedaerahan atau ormas "F". Adapun pihak pemilik lahan atas inisial E meminta ormas itu untuk menjaga lahannya.

"Pada saat pengacara ibu E ingin memasang plang di dalam gudang tiba-tiba datang massa dari ormas lainnya," kata Seto.

Petugas Polsek Kelapa Gading yang sedang bertugas langsung menuju lokasi setelah menerima laporan adanya keributan di gudang tisu.

Di lokasi, petugas menemukan sekitar 100 anggota ormas "B" berada di area tersebut.

Karena keterbatasan jumlah personel, polisi sementara hanya berjaga di sekitar lokasi sambil menunggu bantuan dari Polres Metro Jakarta Utara.

Sekitar pukul 14.40 WIB, ratusan anggota Ormas "F" datang dari arah utara Jalan Pegangsaan Dua dan langsung menyerang massa Ormas "B" yang sudah berada di lokasi.

"Kami langsung mengambil tindakan tegas untuk mengamankan situasi, dengan memukul mundur salah satu ormas untuk meninggalkan lokasi," jelas Seto.

Polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus ini dan tengah berupaya mengungkap dan menangkap para pelaku bentrokan.

Diketahui, akibat peristiwa ini, seorang pria menjadi korban pembacokan.

Korban dari ormas "B" dengan inisial AMO (40) mengalami luka bacok di kepala dan tangannya setelah diserang ormas lawan.

Bahkan, akibat pembacokan ini tangan korban pun nyaris putus.

"Tangan kanan korban luka terbuka hingga terlihat tulang. Luka tangan kiri di bagian lengan luka terbuka dan jari-jari korban luka terbuka. Kemudian korban dilarikan ke RS Mitra Keluarga Kelapa Gading," ucap Kapolsek.

Diketahui, bentrokan itu terekam video amatir sejumlah warga dan tersebar di media sosial.

Dalam rekaman video yang beredar, terlihat dua kelompok massa itu saling serang dengan menggunakan senjata tajam.

Dari kedua kelompok itu juga terdengar bunyi petasan diletuskan ketika aksi saling serang terjadi.

Adapun kondisi lalulintas di ruas jalan tersebut sempat mengalami kemacetan pada saat bentrokan terjadi.

Sementara kedua pihak yang terlibat bentrokan terus melakukan aksi saling serang dengan senjata tajam mereka.

2. Bentrokan di Kemang

Dua kelompok warga terlibat bentrok di kawasan Kemang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu (30/4/2025).

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, polisi telah menangkap 19 orang terkait peristiwa tersebut.

"Sampai saat ini ada 19 orang yang diamankan oleh Satreskrim Polres Jakarta Selatan," kata Ade Ary kepada wartawan.

Ade Ary menjelaskan, belasan orang yang telah diamankan itu masih menjalani pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Selatan.

Polisi pun masih memburu pihak lain yang terlibat dalam bentrokan tersebut.

"Nanti akan dilakukan pendalaman untuk dilakukan interogasi, pendalaman sehingga didapatkan peristiwa yang utuh. Beberapa orang lainnya sedang dikejar, diburu," ujar Kabid Humas.

Dalam video yang beredar, sejumlah orang dari salah satu kelompok terlihat membawa senjata laras panjang.

Mereka menembakkan senjata tersebut ke arah kelompok lawan. Mereka juga merusak satu unit mobil berwarna kuning yang terparkir di tempat kejadian perkara (TKP).

Sementara itu, kelompok lainnya melakukan perlawanan dengan melempar batu dan botol.

Kapolsek Mampang Prapatan Kompol Wahid Key mengatakan, situasi di TKP kini sudah kondusif.

"Jam 09.00 sudah kondusif. Viral belakangan karena ada video terkait pria diduga membawa benda seperti senapan," kata Wahid saat dikonfirmasi.

Wahid mengungkapkan, bentrokan tersebut diduga dipicu karena kedua belah pihak saling mengklaim kepemilikan lahan.

"Saling klaim kepemilikan lahan. Perebutan lahan hanya motif saja," ungkap Kapolsek. (TribunJakarta.com)

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved