Kecelakaan Hari Ini

SEJARAH PO ALS, Bus Rute Medan-Bekasi Kecelakaan Tewaskan 12 Orang, Penumpang Teriak Ketakutan 

Sejarah PO ALS, bus rute Medan-Bekasi alami kecelakaan hari ini yang menewaskan 12 penumpang di Padang Panjang, Sumatera Barat, Selasa (6/5/2025).

Tribun Medan/Abdan Syakuro/TribunPadang/Muhammad Iqbal
KECELAKAAN BUS ALS - Kolase Bus ALS. Sejumlah penumpang sedang bersiap menjelang keberangkatan di Pool PT. ALS (Antar Lintas Sumatera) Jalan Sisingamangaraja, Kota Medan, Senin (5/9/2022). Sebanyak 12 orang tewas akibat kecelakaan bus Antar Lintas Sumatera di Kelurahan Bukit Surungan, Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Selasa (6/5/2025) pagi. PO Bus ALS telah berdiri sejak 1966 dan berkantor pusat di Medan, Sumatera Utara, di mana pendirinya adalah Haji Sati Lubis. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Simak sejarah PO ALS, bus rute Medan-Bekasi mengalami kecelakaan hari ini yang menewaskan 12 penumpang di Kelurahan Bukit Surungan, Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Selasa (6/5/2025) pagi. 

Korban selamat sempat memberikan pengakuan detik-detik kecelakaan bus ALS pada hari ini.

Terdengar, penumpang berteriak ketakutan. Bus ALS yang mengalami kecelakaan itu diduga mengalami rem blong.

Profil ALS

PT Antar Lintas Sumatera (ALS) adalah perusahaan otobus legendaris Indonesia.

Perusahaan Bus ALS didirikan di Kotanopan, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara pada 29 September 1966.

Sejak awal berdiri, ALS dikenal sebagai operator bus AKAP terbesar di Pulau Sumatera.

ALS juga merupakan perusahaan otobus tertua di Pulau Sumatera.

Perusahaan ini terkenal dengan trayek terjauh di Indonesia, yakni Medan hingga Jember, Jawa Timur.

Pada awalnya, ALS melayani trayek Medan–Kotanopan. Trayek tersebut kemudian berkembang ke Medan–Bukittinggi.

Pada 1972, ALS memperluas layanannya ke kota-kota besar di Sumatera.

Beberapa kota yang dilayani adalah Banda Aceh, Padang, Pekanbaru, Jambi, Bengkulu, Palembang, dan Bandar Lampung.

ALS membuka jalur menuju Pulau Jawa bahkan sebelum kapal feri ro-ro hadir pada 1970-an.

Pada 1980-an, kapal ro-ro memungkinkan ALS untuk melayani trayek langsung ke Jakarta.

ALS kemudian juga melayani trayek ke Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, dan Jember.

ALS sempat membuka trayek ke Bali pada suatu waktu. Namun, trayek Bali dihentikan pada 2003.

Alasan penghentian trayek Bali adalah jarak yang terlalu jauh dan tantangan teknis armada.

Meskipun begitu, ALS tetap menjadi perusahaan otobus yang tangguh.

Perusahaan ini telah beradaptasi dengan perkembangan zaman dalam memberikan pelayanan.

ALS tetap menjaga reputasinya sebagai pionir transportasi jarak jauh di Indonesia.

Kini, ALS terus berinovasi dalam meningkatkan layanan bagi para penumpangnya.

Kecelakaan Hari Ini

Insiden kecelakaan hari ini, bus ALS diduga mengalami rem blong pada Selasa (6/5/2025) sekira pukul 08.30 WIB.

"Telah terjadi laka lantas satu unit bus ALS yang diduga mengalami gagal fungsi pengereman," terang  personil Sat Lantas Polres Padang Panjang, Brigadir Yudha.

Sebanyak 35 penumpang menjadi korban dan 12 penumpang tewas dalam kecelakaan tersebut.

Kapolres Padang Panjang, AKBP Kartyana Widyarso Wardoyo Putro mengatakan untuk data sementara total korban sebanyak 35 orang.

"Total korban sementara 35 orang, dengan rincian  23 orang luka-luka dan saat ini sedang ditangani, kemudian 12 orang korban meninggal dunia," jelasnya saat diwawancarai.

"Kemudian 12 orang yang meninggal ini terdiri dari 7 orang laki-laki, salah satunya balita dan 5 orang perempuan, salah satunya balita juga," sambungnya.

Untuk tindakan selanjutnya, polisi masih melakukan evakuasi terhadap korban selamat dan dipusatkan di RSUD Padang Panjang.

"Kita saat ini sedang melalukan evakuasi terhadap korban selamat maupun yang meninggal. Semuanya kita kumpulkan satu di RSUD Padang Panjang," katanya.

Kartyana menyebutkan, bagi keluarga korban yang hendak mengecek atau mengambil jenazah korban bisa mendatangi RSUD Padang Panjang atau posko terpadu yang disiapkan di halaman RSUD.

Polisi juga menyiapkan tim trauma healing untuk membantu psikologi korban.

Nantinya, lanjut Kartyana, jika hingga malam nanti jenazah korban belum dijemput pihak keluarga, maka akan dibawa ke RS Bhayangkara untuk disimpan terlebih dahulu.

"Karena penyimpanan yang ada kulkas hanya ada di RS Bhayangkara Padang," pungkasnya.

Berikut daftar nama 12 korban meninggal dunia:

1. Rema Anuini Pane (1,5), Perempuan asal Bekasi.

2. Naupal Rehan Pane (6), Laki-laki asal Bekasi.

3. Riski Agustini Lubis (32), Perempuan, asal Jabar/Bekasi.

4. Melaikielaiki Sinaga (74), Laki-laki asal Simalungun (Sumut).

5. Karmina Gultam (74), Perempuan asal Simalungun (Sumut).

6. Sarudin Nainggolan (74), Laki-laki asal Pematang Sidamanik, Simalungun (Sumut).

7. Desrita Nainggolan (50), Laki-laki asal Simalungun (Sumut).

8. Sri Rejeki (38), Perempuan asal Pekanbaru.

9. Raomaida Sitanggang (74), Perempuan asal Simalungun (Sumut).

10. Etrick Gustaf Wenas (26), Laki-laki asal Jakarta.

11. Aryudi (38), Laki-laki asal Deli Serdang.

12. Atas Silaen (30), Laki-laki asal Toba (Sumut).

Pengakuan Korban Selamat

Korban selamat bernama Desmon Lumban Gaol mengungkapkan detik-detik kecelakaan bus  ALS.

Ia menceritakan suasana tegang di dalam bus sesaat sebelum terguling di samping UPTD Puskesmas Padang Panjang sekitar pukul 08:30 WIB.

Desmon menuturkan bus mulai terasa bergetar saat menuruni jalan di Bukit Surungan sebelum mengalami kecelakaan.

Tak lama berselang, bus tiba-tiba melaju kencang ke arah bawah hingga menghantam tembok dan rebah kuda ke arah kiri.

"Awalnya bus turun dari tanjakan, lalu terasa bergetar. Tidak lama, bus melaju kencang dan terbalik," kata Desmon saat memberikan keterangan.

Di dalam mobil, terang Desmon, para penumpang dan sopir berteriak.

Tidak hanya itu, mereka juga sempat mengucapkan kata "Allahuakbar" sebelum bus terbalik.

"Suasana di dalam bus sangat tegang, semua orang berteriak dan ketakutan. Setelah itu, sopir juga berteriak memanggil kenek yang tidur di bagian belakang mobil," sambung Desmon.

Setelah kecelakaan terjadi, Desmon langsung bergegas keluar bus dan langsung mencari tempat aman.

"Sebelumnya saya melihat penumpang banyak yang terjepit. Tapi, saya langsung diamankan dan duduk di warung makan," terang Desmon.

Sopir Tes Urine

Kapolres Padang Panjang, AKBP Kartyana Widyarso Wardoyo Putro, mengatakan pihaknya telah mengamankan sopir dan kernet bus, serta melakukan pemeriksaan urine terhadap mereka.

“Kami sudah lakukan tes urine terhadap sopir dan kernet,” ujar AKBP Kartyana kepada TribunPadang.com, Selasa.

Terkait hasil pemeriksaan tersebut, ia menyebut masih dalam penanganan Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Padang Panjang.

“Hasilnya belum keluar karena masih ditangani Satresnarkoba,” jelasnya.

Ia menambahkan, dalam bus tersebut terdapat dua sopir dan satu kernet.

Salah satu sopir belum sadarkan diri akibat benturan di kepala, sementara dua lainnya mengalami luka dan masih dalam perawatan.

"Urine ketiganya sudah diambil untuk pemeriksaan," katanya.

Saat ini, proses evakuasi bus dari lokasi kejadian masih berlangsung oleh jajaran Polres Padang Panjang.(TribunJambi/Tribunpadang)

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved