Viral di Media Sosial
Sempat Ditantang Bupati Purwakarta, Klarifikasi Verrell Bramasta yang Kritik Program Dedi Mulyadi
Anggota Komisi X DPR RI, Verrell Bramasta, memberikan klarifikasi terkait kritiknya terhadap program barak militer untuk siswa nakal ala Dedi Mulyadi.
TRIBUNJAKARTA.COM - Anggota Komisi X DPR RI, Verrell Bramasta, memberikan klarifikasi terkait kritiknya terhadap program barak militer untuk siswa nakal yang digagas Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Ia menegaskan bahwa dirinya tidak kontra terhadap kebijakan tersebut.
"Perihal isu yang sedang ramai digoreng saat ini, saya hanya ingin meluruskan bahwa tidak ada sedikitpun di dalam video saya bahwa saya kontra terhadap sebuah kebijakan yang ada di dapil saya," katanya seperti dikutip dari Instastory-nya yang diunggah pada Minggu (11/5/2025).
Pasalnya, publik menilai bahwa Verrell tak sepakat dengan gebrakan Dedi Mulyadi itu.
Ia mengatakan hanya ingin menyuarakan suara orang yang memiliki pandangan berbeda terhadap program tersebut.
"Jadi, saya anjurkan ke teman-teman kalau menerima video atau menerima pesan dibaca secara keseluruhan. Pada prinsipnya, saya hanya ingin menyuarakan suara mereka yang memiliki pandangan berbeda mengenai program yang ada di dapil saya," katanya.
Ia pun mengingatkan agar sebagai pelayan masyarakat harus siap untuk menerima kritikan.
"Kalau tidak mau dikritik, merasa selalu paling benar, tidak usah jadi pejabat," tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, Verrell Bramasta, melayangkan kritik terhadap program pendidikan militer ala Dedi Mulyadi.
Ia melihat adanya kekhawatiran dari berbagai pihak terutama orang tua terkait program tersebut.
Banyak yang meragukan bahwa program Dedi Mulyadi benar-benar efektif menyelesaikan akar permasalahan siswa yang nakal.
"Dalam banyak kasus menyimpang bagi anak-anak muda dan remaja ini bukan semata-mata hanya karena disiplin yang lemah, tetapi bisa juga ini merupakan manifestasi dari dinamika keluarga, social pressure, ataupun masalah emosional yang belum tertangani," katanya.
Pendekatan secara fisik, kata Verrel, tanpa menyentuh sisi psikologis dan spiritual tidak akan membentuk anak menjadi tangguh tetapi justru semakin keras.
"Jangan sampai niat yang baik tidak selaras, karena dengan cara yang tidak tepat. Sebagai wakil rakyat dari daerah ini, saya rasa kita semua bisa mencermati persoalan ini dengan baik, tentunya mengenai pendekatan yang akan diterapkan," pungkasnya.
Ditantang Bupati Purwakarta
Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein, atau dikenal dengan panggilan Om Zein, menanggapi kritikan Anggota Komisi X DPR RI yang juga sekaligus artis, Verrell Bramasta terkait polemik barak militer untuk siswa 'sulit diatur'.
Om Zein merasa heran dengan Verrel yang dinilainya lebih banyak 'cuap-cuap' terkait program barak militer untuk siswa nakal yang baru dicanangkan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Terlebih, Verrel berasal dari Dapil Jabar VII yang meliputi wilayah Purwakarta, Karawang dan Bekasi pada pileg 2024 lalu.
"Ya ampun mas, mas. Mas kan dapil sini, mendingan turun deh mas, mendingan lihat deh langsung daripada mas berwacana," kata Om Zein seperti dikutip dari Instagramnya yang tayang pada Jumat (9/5/2025).
Ia mempertanyakan terkait kekhawatiran orang tua anak terhadap program tersebut yang dipersoalkan Verrel.
"Nah, yang mas maksud tuh kekhawatiran orang tua yang mana mas? Ini orang tuanya nitipin di sini semua seneng," jawabnya.
Om Zain mengusulkan agar Verrel turun lapangan langsung meninjau program tersebut.
Ia menantang Verrel menangani permasalahan anak nakal dengan caranya sendiri.
"Nah gini deh mas, ini kan ada yang mau masuk lagi 30 (siswa). Kita bagi dua aja deh mas, mas 15 saya 15. Yang 15 dengan cara mas, yang 15 lagi kita lanjutkan dengan cara di barak militer. Yok, om yang nantangin," katanya.
Diapresiasi Kak Seto
Sementara itu, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau akrab disapa Kak Seto menilai, program pendidikan berkarakter yang digagas oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, tidak melanggar hak anak.
Meskipun berada di lingkungan militer, para siswa bermasalah yang mengikuti program pendidikan tersebut tetap mendapatkan haknya untuk mengeyam pendidikan.
Hal tersebut diungkapkan Kak Seto seusai meninjau langsung para peserta Program Pendidikan Karakter Panca Waluya di Dodik Bela Negara Rindam III/Siliwangi, Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat pada Sabtu (10/5/2025).
"Sering kali ada anggapan keliru. Meskipun ada unsur kedisiplinan ala militer, pendekatannya tetap menggunakan bahasa anak dan menjunjung tinggi hak-hak mereka," ujar Kak Seto dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (11/5/2025).
Kak Seto mengatakan, para siswa tersebut masih mendapatkan hak untuk tumbuh dan berkembang, perlindungan, dan kesempatan untuk menyuarakan pendapat.
Bahkan, ada pemeriksaan kesehatan dan psikologi.
Dia juga menilai, pendidikan karakter yang dikawal oleh berbagai pihak secara intensif ini juga dalam pelaksanaannya memberikan dampak positif bagi para peserta didik.
Selain itu, Kak Seto juga mengapresiasi Pemerintah Provinsi Jabar yang tetap terbuka pada kritik dan masukan di tengah pro dan kontra program tersebut di masyarakat, termasuk untuk meninjau langsung kondisi para peserta didik.
"Pak Gubernur sangat terbuka, saya ajukan untuk melihat kondisi anak-anak, beliau mempersilakan, saya mengapresiasi sekali," kata Kak Seto.
Kak Seto berkomitmen untuk terus memantau pelaksanaan program ini hingga selesai.
Dia juga bahkan akan mengajar langsung para peserta.
Tidak lupa, Kak Seto juga memberikan motivasi kepada para siswa untuk tetap semangat menjalani program pendidikan tersebut.
"Tetap semangat. Jaga kesehatan fisik, mental, dan sosial. Jangan saling menyakiti, mem-bully, atau bertikai. Jaga kekompakan karena kita semua menuju satu tujuan menjaga keutuhan NKRI," kata dia.
Seperti diketahui, Pemprov Jawa Barat di bawah kepemimpinan Dedi Mulyadi sudah melaksanakan pembinaan siswa bermasalah di barak TNI.
Dua barak yang dijadikan lokasi pembinaan itu di antaranya Mabes TNI Resimen Armed Purwakarta dan Kodim 06/10 Sumedang.
Sebagian artikel telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kak Seto: Pendidikan Berkarakter yang Digagas Dedi Mulyadi Tak Langgar Hak Anak".
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Viral Sopir Taksi Disebut Jadi Korban Kekerasan di Lippo Mall Kemang, Bluebird Buka Suara |
![]() |
---|
"Hidup Termul!" Firdaus Oiwobo Deklarasi Ormas Baru, Logo Simpanse Simbol Cerdas Lawan Roy Suryo Cs |
![]() |
---|
Top 3 Berita Viral: Pesan Adian ke Noel, Sosok Dokter Piprim Basarah Dilarang Layani Pasien BPJS |
![]() |
---|
Wanita di Jakpus Labrak Pelaku Open BO yang Gunakan Foto Dirinya di Aplikasi Kencan |
![]() |
---|
Adian Napitupulu Ungkit Pesan Lamanya ke Wamenaker Noel: ‘Jangan Jadi Alat’, Kini Terjerat OTT KPK |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.