Wakil Ketua PWNU Jakarta Imbau Masyarakat Gelar Unjuk Rasa Sesuai Aturan, Hindari Tindakan Anarkis

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, PADEMANGAN - Aksi unjuk rasa masih rutin digelar oleh berbagai elemen masyarakat di wilayah DKI Jakarta.

Beragam isu menjadi latar belakang aksi, mulai dari penolakan RUU TNI hingga peringatan Hari Buruh Internasional (May Day).

Menyikapi hal ini, Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, H. Sulaiman, menyampaikan imbauannya.

Ia mengajak seluruh masyarakat, termasuk organisasi kemasyarakatan, mahasiswa, dan elemen lain, agar dalam menyampaikan pendapat di muka umum tetap mematuhi ketentuan hukum yang berlaku.

"Mengimbau kepada seluruh masyarakat, baik ormas, mahasiswa, maupun elemen lainnya agar dalam menyampaikan pendapat di muka umum," ujar Sulaiman, Senin (12/5/2025).

"Selalu mengedepankan aturan yang telah diatur dalam undang-undang nomor 9 tahun 1998 tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum," sambungnya.

Menurutnya, penyampaian aspirasi merupakan hak setiap warga negara yang dilindungi undang-undang.

Namun, ia menegaskan bahwa kebebasan tersebut harus dijalankan dengan tertib dan bertanggung jawab.

Sulaiman juga mengingatkan agar aksi tidak dinodai oleh kekerasan atau tindakan anarkis.

"Tentu penyampaian pendapat tersebut harus dilakukan dengan tertib, jangan dinodai dengan kekerasan ataupun perbuatan anarkis," jelas Sulaiman.

PWNU DKI Jakarta berharap ruang demokrasi tetap sehat dan tidak menimbulkan keresahan publik.

Ia menilai, aksi yang damai dan terorganisir justru akan lebih didengar oleh para pemangku kebijakan.

Dalam situasi sosial dan politik yang dinamis, ketertiban umum menjadi hal yang sangat penting untuk dijaga bersama.

PWNU siap menjadi mitra strategis dalam menjaga kedamaian dan ketertiban di ibu kota.

Masyarakat pun diharapkan bisa tetap kritis, namun elegan dalam menyuarakan aspirasinya.