Pengamat Yakini Swasembada Pangan Bakal Jadi Langkah Prabowo Lewati Tantangan Ekonomi
Kebijakan Prabowo mengarah pada demokrasi ekonomi. Ketua Mapan optimis kepemimpinan Prabowo mampu melewati tantangan ekonomi.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM - Ketua Umum Masyarakat Pemerhati Pangan (Mapan) Indonesia, Wignyo Prasetyo optimis pemerintahan Prabowo Subianto mampu melewati tantangan ekonomi.
Sebab, menurut mantan tapol dan Aktivis 98 itu, kebijakan Prabowo mengarah pada demokrasi ekonomi.
Di antaranya, kata dia, program makan bergizi gratis (MBG), program pembangunan rumah murah, pemberantasan korupsi, konsolidasi danantara dan terutama capaian swasembada beras.
"Swasembada adalah salah satu pilar penting dalam mewujudkan kemandirian nasional," kata Wignyo kepada wartawan, Kamis (22/5/2025).
Tak hanya itu, Wignyo menyebut swasembada juga mengurangi ketergantungan pada impor dan fluktuasi harga pangan dunia.
"Serta tentunya meningkatkan kesejahteraan petani, dan mejamin ketahanan pangan. Di mana meningkatkan kemampuan negara untuk menyediakan pangan yang cukup untuk warganya," paparnya.
Ia pun membeberkan sejumlah manfaat yang didapat dari swasembada pangan.

"Di antaranya bisa menjadikan kemandirian ekonomi karena Mengurangi ketergantungan pada impor dan fluktuasi harga pangan di pasar internasional."
"Kemudian stabilitas sosial karena mencegah gejolak sosial akibat krisis pangan."
"Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani lokal dan menjadikan ketahanan pangan karena negara mampu menyediakan pangan yang cukup, bergizi, dan aman bagi seluruh warganya, baik dalam kondisi normal maupun krisis," paparnya.
Wignyo menambahkan di tengah ketidakpastian ekonomi global, pemerintah harus dapat menentukan potensi dan keunggulan negara.
Pertama, hal itu karena sumber daya alam Indonesia yang melimpah.
Indonesia memiliki lahan pertanian yang luas dan iklim tropis yang mendukung berbagai jenis tanaman pangan. Ini adalah modal dasar yang kuat untuk mencapai swasembada.
Kemudian, Indonesia juga kaya akan keanekaragaman hayati. Termasuk sumber daya genetik tanaman pangan lokal yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan ketahanan pangan.
"Selanjutnya, Indonesia juga menjadi pasar domestik besar. Populasi Indonesia yang besar menyediakan pasar domestik yang signifikan untuk produk pangan, mengurangi ketergantungan pada ekspor dan impor," kata Wignyo.
(TribunJakarta)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.
Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.