Viral di Media Sosial

Dedi Mulyadi Sumringah Persib Juara, Mimpi Pramono Tak Kesampaian, Persija Terdampar di Papan Tengah

Dedi Mulyadi, begitu sumringah dengan Persib Bandung yang meraih juara Liga 1 2025, sementara Pramono mengelus dada melihat performa Persija musim ini

(Instagram Dedi Mulyadi dan TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci)
JUARA LIGA 1 - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi merayakan Persib juara Liga 1 sementara rival mereka, Persija Jakarta terdampar di papan tengah klasemen. Mimpi Gubernur Jakarta, Pramono Anung pun sirna memegang tropi Liga 1. ((Instagram Dedi Mulyadi dan TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, begitu sumringah dengan Persib Bandung yang meraih juara Liga 1 2025. 

Bahkan titel juara itu diraih secara back to back oleh Persib. 

Sementara rival mereka, Persija Jakarta, jauh terlempar di peringkat 7 klasemen Liga 1. 

Harapan Gubernur Jakarta, Pramono Anung, memegang piala di awal masa jabatannya pun kandas. 

KDM (Kang Dedi Mulyadi) menggelar pawai bersama para pemain Persib dan bobotoh keliling Kota Bandung. 

Kota Bandung berubah menjadi lautan biru, warna khas Persib. 

Di tengah lautan massa, Dedi Mulyadi pun berdiri di atas mobil sembari mengibarkan bendera Persib. 

Dedi melepas bajunya dan hanya mengenakan kaos singlet. 

Setelah berdiri di atas mobil, Dedi lalu tampak berjoget bersama para pemain Persib Bandung

KDM lalu diarak sembari menaiki boneka harimau putih yang merupakan simbol dari Prabu Siliwangi. 

Sembari menunggangi si maung, KDM memegang bendera kemenangan Persib Bandung

KDM lalu berbicara ke arah lautan massa bobotoh. 

"Mana pendukung Persib! Persib Juara! hatur nuhun para pendukung bobotoh semuanya saya ucapkan terimakasih. Siap, angkat tangan juaranya, angkat tangan juaranya," teriaknya melalui pengeras suara. 

"Oke saudara-saudaranya semua, saya ucapkan terimakasih, pawai ini sudah dilaksanakan dengan tertib. Oke? Urang Jawa Barat balageur (baik)," tambahnya. 

Selain itu, KDM juga mengumumkan bonus kepada pemain Persib Bandung yang berhasil meraih juara.

"Saya akan menyampaikan bonus, bonus bukan angka gede ya enggak boleh dari pemerintah. Bonus dari saya Rp 1 miliar," katanya.

Harapan sirna

Sementara di kota rivalnya, Jakarta, mimpi Pramono untuk memegang trofi sembari merayakan bersama para pendukung Persija Jakarta tak kesampaian. 

Di awal pemerintahannya di Jakarta, Persija terdampar ke papan tengah, menjadi klub medioker untuk musim ini. 

Padahal, Pramono sempat berharap Persija dapat merebut klasemen pertama Liga 1 dan merengkuh gelar juara. 

Hal itu sempat diungkapkan Pramono saat mengundang pemain Persija ke Balai Kota pada Kamis (10/4/2025) silam. 

Itu merupakan pertemuan pertama Pramono di awal masa jabatannya sebagai gubernur dengan para pemain Persija Jakarta.

Dalam kata sambutannya, ia sempat menyinggung peringkat Persija saat itu. 

Kala itu, Persija berada di posisi 4. Ia berharap Persija Jakarta bisa terus merangkak naik hingga merebut posisi 1. 

"Sekarang nomor 4? Padahal waktu nomor 3, kan Persib Bandung nomor 1 dan Dewa United nomor 2, mudah-mudahan bisa nomor 2 maupun 1, tapi itu sebelum pilgub yang lalu," katanya. 

Kendati demikian, Pramono akan membantu mempersiapkan Persija Jakarta untuk menatap musim depan. 

Pamit lebih dulu

Di laga akhir Liga 1 2025, Pramono Anung menyempatkan waktu menyaksikan Persija Jakarta melawan Malut United. 

Pramono tetap datang meski Persija dipastikan tak akan merengkuh gelar juara. 

Di tengah berlangsungnya laga tersebut, Pramono Anung lebih memilih meninggalkan Jakarta International Stadium (JIS).

Momen ini terjadi saat sejumlah suporter Persija menyalakan flare di menit 75.

Saat flare pertama kali dinyalakan dari Tribun Utara JIS, Pramono tampak langsung berdiskusi serius dengan Ketua Umum The Jakmania, Diky Soemarno.

Kurang lebih selama lima menit keduanya berdiskusi serius.

Tak lama kemudian, Pramono langsung beranjak dari kursinya keluar stadion.

Tak ada sepatah katapun yang disampaikan orang nomor satu di Jakarta itu.

Laga pamungkas Persija di Liga 1 2024/2025 ini sendiri diberhentikan oleh wasit di menit 76.

Laga dihentikan lantaran semakin banyak suporter Persija yang menyalakan flare hingga asap putih membumbung tinggi.

Beberapa orang suporter bahkan melempar flare ke dalam lapangan.

Diduga aksi ini dilakukan oleh The Jakmania lantaran protes dengan manajemen Persija yang dinilai tak becus sehingga Persija tahun ini aja bertengger di papan tengah klasemen Liga 1 2024/2024.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved