Sosiolog Khawatir Preman Berkedok Ormas Dipelihara, Berkaca Kasus Lahan BMKG dan Parkir RSU Tangsel
Sosiolog, Imam Prasodjo mengungkap kekhawatirannya soal ulah preman berkedok ormas yang belakangan tengah ramai.
"Sekarang, operasi yang sekarang dilakukan itu berkoordinasi dengan media, dengan masyarakat, kemudian menjadi jelas, mana organisasi sosial yang halal, yang memang berguna mendukung kemajuan masyarakat, mana yang bersifat destruktif," jelasnya.
Sementara itu, Penasihat Kapolri, Irjen Pol (Purn) Aryanto Sutadi, pada program yang sama, mengungkap tiga alasan terjadinya pembiaran aksi premanisme oleh penegak hukum.
Pertama adalah kelalaian atau ketidakmampuan aparat mendeteksi aksi premanisme tersebut.
"Satu mungkin aparatnya tuh lalai. Karena dia tidak punya kemampuan intelektual yang tinggi sehingga gak bisa mendeteksi dan menindak," uajar Sutadi.
Kedua, aparat takut dengan para preman itu sendiri.
"Atau dua, aparatnya takut, karena melihat preman yang sudah kaya gitu kan," ujarnya.
Ketiga, pembiaran aksi premanisme oleh aparat terjadi karena adanya kolusi. Si aparat ikut mendapat keuntungan.
"Yang ketiga itu tadi, ada kolusi, justru dia mendapatkan itu," pungkasnya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
| Ormas dan Mata Elang Bentrok di Cengkareng, Mobil Polisi Rusak Dilempar Batu |
|
|---|
| VIRAL Pedagang di Pasar Jombang Ciputat Dipalak Preman, Barang Dagangan Dirusak |
|
|---|
| Farida Nurhan Datangi Warung Karina Usai Diganggu Preman: Jangan Takut Tiru Istri Kang Epy Kusnandar |
|
|---|
| Tak Cuma Dipalak Preman, Istri Epy Kusnandar Cerita Warung Makannya Bermasalah Soal Parkir: Pusing |
|
|---|
| Epy Kusnandar Ungkap Kejadian Tengah Malam Setelah Diganggu Preman, Warung Makannya Digedor-gedor |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/GRIB-DAN-PP.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.