Sosiolog Khawatir Preman Berkedok Ormas Dipelihara, Berkaca Kasus Lahan BMKG dan Parkir RSU Tangsel

Sosiolog, Imam Prasodjo mengungkap kekhawatirannya soal ulah preman berkedok ormas yang belakangan tengah ramai.

Pemuda Pancasila (Tribun Jateng/ Daniel Ari Purnomo) dan Grib Jaya (Youtube).
GRIB DAN PP - Kolase foto anggota Pemuda Pancasila (kiri) dan GRIB Jaya (kanan). Kedua ormas tersebut tengah menjadi sorotan karena menyerobot lahan pemerintah di Tangsel. 

"Sekarang, operasi yang sekarang dilakukan itu berkoordinasi dengan media, dengan masyarakat, kemudian menjadi jelas, mana organisasi sosial yang halal, yang memang berguna mendukung kemajuan masyarakat, mana yang bersifat destruktif," jelasnya.

Sementara itu, Penasihat Kapolri, Irjen Pol (Purn) Aryanto Sutadi, pada program yang sama, mengungkap tiga alasan terjadinya pembiaran aksi premanisme oleh penegak hukum.

Pertama adalah kelalaian atau ketidakmampuan aparat mendeteksi aksi premanisme tersebut.

"Satu mungkin aparatnya tuh lalai. Karena dia tidak punya kemampuan intelektual yang tinggi sehingga gak bisa mendeteksi dan menindak," uajar Sutadi.

Kedua, aparat takut dengan para preman itu sendiri.

"Atau dua, aparatnya takut, karena melihat preman yang sudah kaya gitu kan," ujarnya.

Ketiga, pembiaran aksi premanisme oleh aparat terjadi karena adanya kolusi. Si aparat ikut mendapat keuntungan.

"Yang ketiga itu tadi, ada kolusi, justru dia mendapatkan itu," pungkasnya.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved