Viral di Media Sosial

Otak Lulusan Barak Militer Ala KDM Dinilai Rocky Gerung Tak Berkembang, Kak Seto Ungkap Fakta Lain

Pemerhati anak sekaligus Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Kak Seto, menilai positif pendidikan barak militer untuk siswa nakal.

Kompas.com/Yohanes Valdi Seriang Ginta, Dok. Dedi Mulyadi dan Kompas.com/Rahel
DIAPRESIASI KAK SETO - Meski dikritik Rocky Gerung, program barak militer ala Dedi Mulyadi mendapatkan apresiasi dari pemerhati anak, Kak Seto. (Kompas.com/Yohanes Valdi Seriang Ginta, Dok. Dedi Mulyadi dan Kompas.com/Rahel). 

Ia melanjutkan otak anak harus bertemu dengan masalah agar mampu meningkatkan kecepatan berpikir. 

"Ini yang kita sebut upaya untuk memback-up anak itu supaya mengembangkan daya pikirnya sendiri. Jadi, kalau dimasukkin ke barak itu, dia mau bersaing dengan siapa nanti? Sementara anak-anak di Vietnam, di Thailand, di Amerika, di Eropa segala macam dididik di dalam konstruksi yang berbeda," tambahnya. 

Rocky tak menampik bahwa lulusan dari barak militer tersebut akan membentuk fisik anak menjadi baik. 

Akan tetapi, kemampuan otaknya untuk berpikir tidak berkembang. 

"Begitu anak keluar dari barak mungkin tubuhnya jadi sangat bagus, tegap, wataknya sangat patuh, tetapi otaknya tidak berkembang karena tidak dilatih untuk mendapatkan kuriositas. Jadi, konyol kalau beberapa dukungan untuk membawa anak didik ke barak itu masih diucapkan hari-hari ini," pungkasnya. 

Dikritik dangkal

Seperti diketahui, Dedi Mulyadi memiliki program pembinaan siswa nakal dengan mengirimnya ke barak militer untuk dibina.

Kebijakan itu menuai tak hanya pujian, tetapi juga pertentangan, terutama dari kalangan berbasis argumen Hak Asasi Manusia (HAM).

Salah satu yang mengkritik itu adalah Rocky Gerung.

Rocky menyebut program pembinaan berpendekatan militeristik adalah kedangkalan.

Sebab, pendidikan di barak TNI hanya untuk pendisiplinan tubuh, dan tidak melatih untuk berpikir.

"Barak itu didisiplinkan tubuhnya. Kalau kita belajar teori-teori disiplinary society oleh Michel Foucault misalnya, fungsi barak militer mendisiplinkan tubuh bukan mengajak orang berpikir," kata Rocky di channel Youtube Indonesia Lawyers Club bertema 'Dulu Mulyono Kini Mulyadi' tayang Kamis (22/5/2025).

Balasan Dedi untuk Rocky

Sementara itu, Dedi Mulyadi menanggapi santai kritik Rocky soal program pembinaan ala militer yang disebut dangkal.

Melalui akun instargamnya (@dedimulyadi71), Dedi mengunggah video monolognya sambil jalanpagi, Jumat (23/5/2025).

Dedi mengaku tak masalah disebut dangkal oleh Rocky.

Dengan nada satire, Dedi menyebut kedangkalan yang bermanfaat dibandingkan kedalaman yang menenggelamkan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved