Kerasnya Perjuangan Mada Mencari Pekerjaan, Ratusan Kali Kirim Lamaran Tak Satupun Ada Panggilan

Kerasnya Perjuangan Mada Mencari Pekerjaan, Ratusan Kali Kirim Lamaran Tak Satupun Ada Panggilan

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Pebby Adhe Liana
TribunJakarta.com
SULIT CARI KERJA - Mada menjadi salah satu pencari kerja yang sudah mengirim lamaran ke ratusan perusahaan tapi tak juga ada pekerjaan yang didapatnya. TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA PUTRA 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, GROGOL PETAMBURAN - Sulitnya mencari pekerjaan saat ini, turut dialami Mada perempuan asal kota Jakarta.

Wanita 42 tahun ini mengaku, sudah lebih dari seratus kali menyebar lamaran dan curiculum vitae (CV) atau daftar riwayat hidup ke sejumlah perusahaan.

Bahkan, ia sampai mendapatkan peringatan dari situs pencari kerja karena terlalu banyak mengirimkan lamaran.

"Saya ga mandang apakah saya oriental, berpenampilan menarik, batas umur tertentu saya ga peduli. 

Saya sebar aja. Sampai saya kena lampu merah dari beberapa situs karena saya udah terlalu banyak nyebar," kata dia saat menghadiri job fair di GOR Tanjung Duren, Jakarta Barat, Selasa (3/6/2025). 

Mada bercerita, dalam seminggu ia sampai mengirimkan ratusan lamaran kerja.

Namun sayangnya dari sekian banyak lamaran yang dikirim itu, tak satupun pekerjaan didapatnya.

"Saya ngelempar CV kan banyak banget. Dalam seminggu tuh bisa seratus makanya kena warning karena katanya terlalu banyak," kata dia.

Sebelummya, ia pernah bekerja di bidang pariwisata. Mada mengatakan, dirinya berhenti bekerja pada tahun 2019 silam.

Hal tersebut terpaksa ia lakukan karena ingin merawat ibundanya yang mengalami stroke.

Sulitnya mencari pekerjaan kembali, menjadi tantangan bagi Mada di masa kini.

Sekarang ia bahkan mengaku tak memperdulikan lowongan apapun, asalkan ada yang mau menerimanya bekerja.

"Sekarang sih apa saja yang penting bisa kerja," tuturnya.

Karenanya, ia berharap pemerintah untuk bisa menciptakan banyak lapangan kerja mengingat tingginya angka pengangguran saat ini.

Job fair disebut formalitas, bikin Wamenaker marah besar

Sebelumnya, Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer, marah besar menanggapi viralnya seorang HRD yang menuding kegiatan job fair yang digelar pemerintah cuma formalitas belaka.

Awalnya sebuah postingan komentar dari salah satu warganet yang mengaku HRD di sebuah perusahaan viral. Ia menyebut bahwa perusahaan saat ini dipaksa oleh pemerintah untuk mengikuti job fair meskipun tak benar-benar mencari karyawan.

"Buat teman-teman, ini cuma info bukan nakutin or jatuhin mental kalian. aku salah satu staf HRD n 90 persen job fair seperti ini itu hanya FORMALITAS, karena perusahaan dipaksa oleh pemerintah untuk mengikuti kegiatan ini, padahal kita nggak lagi cari pekerja.

Lihat begini sebenernya sakit hati, kasihan n campur aduk, tapi pihak perusahaan juga gabisa berbuat apa-apa daripada harus bayar denda," bunyi komentar yang viral itu.

Kabar ini pun kemudian mengundang reaksi masyarakat, dan memancing kemarahan Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer.

Menanggapi ini, Immanuel mempertanyakan siapa sosok HRD yang berani menyebut ajang job fair cuma formalitas.

Ia pun meminta kepada perusahaan, agar memecat staf HRD itu karena dinilai telah mengeluarkan pernyataan yang tak bertanggung jawab.

"Itu pernyataan gak bertanggung jawab, formalitas, saya minta HRD-nya untuk segera dipecat itu. Pernyataannya kurang ajar gitu, formalitas, jangan bikin job fair kalau gitu, berati dia ngada-ngada tuh," kata Immanuel saat diwawancara awak media.

Immanuel mengatakan, pihaknya bahkan tak segan melakukan investigasi bila diperlukan.

Ia pun menyebut, HRD yang berani menyebut job fair cuma formalitas kurang ajar.

"Berati kurang ajar tuh, kalau misal butuh investigasi kita investigasi. Makanya, maksud saya HRD-nya siapa, jangan bikin hoaks," bebernya.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsappChannel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved