Viral di Media Sosial
KDM Dilaporkan Adhel Setiawan ke Bareskrim, 2 Gebrakan Dedi Mulyadi Ini Justru Ditaksir Pemda Bali
Kedua kebijakan itu ialah pelajar dibebaskan mengerjakan pekerjaan rumah (PR) dan program barak militer.
TRIBUNJAKARTA.COM - Meski dilaporkan orang tua murid, Adhel Setiawan, ke Bareskrim Polri, tak membuat kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dihapuskan, justru semakin didukung.
Bahkan, pemerintah provinsi Bali dalam waktu dekat ini bakal mengadopsi kebijakan Dedi Mulyadi.
Hal itu diungkapkan oleh Senator DPD RI, Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna atau AWK.
Ia siap membawa program Dedi Mulyadi ke Bali pada Juli 2025 mendatang.
Ada dua gebrakan Dedi Mulyadi yang bakal diadopsi.
Kedua kebijakan itu ialah pelajar dibebaskan mengerjakan pekerjaan rumah (PR) dan program barak militer.
"Mulai Juli 2025 seluruh sekolah di Bali akan berlakukan kebijakan SISWA BEBAS PR! Ini juga berlaku bagi mahasiswa Bali. KDM adalah gubernur terbaik Indonesia saat ini. Ikuti KDM artinya setia pada program Presiden Prabowo," tulis Arya dalam Instagramnya pada Sabtu (7/6/2025).
Barak militer di Bali
Sebelumnya, Arya Wedakarna juga tertarik dengan program barak militer yang digagas Dedi Mulyadi.
Hal itu diungkapkannya saat merespons video viral seorang pelajar diduga berasal dari SMKN 7 Denpasar yang melakukan penganiayaan terhadap pelajar lain di pinggir jalan.
Dalam video amatir yang diunggah oleh Arya Wedakarna di media sosialnya, terlihat seorang pelaku menendang berkali-kali ke arah kepala temannya.
Setelah berkali-kali menendang dengan kencang, pelajar itu lalu melakukan pemukulan terhadap korbannya itu.
Tak hanya satu pelaku, ada siswa lain yang turut memukul korban.
Sementara korban mendapatkan penganiayaan, beberapa siswa lain hanya menyaksikan tanpa melerainya.
Arya Wedakarna pun mengingatkan agar pelajar-pelajar yang gemar berkelahi dan merundung teman lainnya akan dimasukkan ke barak militer.
"Siap-siap anak-anak yang suka berantem dan melakukan pembullyan di Bali akan ajik masukkan ke program bela negara kita akan kirim ke barak militer segera. Hati-hati siap-siap untuk mereka yang suka melakukan pembullyan tunggu kedatangan ajik ke sekolah," katanya.
Dalam postingannya itu, Arya juga memberikan keterangan dari mana sekolah siswa yang diduga melakukan pembullyan tersebut.
"Senator RI AWK akan masukkan anak diduga siswa SMKN 7 Denpasar ke Barak Militer lewat Bela Negara baik di pangkalan TNI AU, AL dan Rindam TNI AD. Sekolah segera dipanggil,"tulisnya.
Dilaporkan ortu murid
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh orang tua murid bernama Adhel Setiawan, Kamis (5/6/2025).
Adhel mengaku laporan itu ia ajukan terkait kebijakan anak-anak bermasalah dikirim ke barak militer.
Ia berpendapat, terkait kebijakan itu, Dedi telah melanggar Pasal 76 H UU Perlindungan Anak.
"Salah satu pasal yang kami masukkan itu di UU Perlindungan Anak di Pasal 76 H. Itu kan jelas-jelas melarang pelibatan anak-anak untuk kegiatan militer," jelasnya, Kamis.
"Jadi Dedi Mulyadi ini kami anggap melaksanakan negara kekuasaan, bukan negara hukum. Semau-mau dia aja," imbuh Adhel.
Tak hanya ke Bareskrim Polri, Adhel sebelumnya juga telah melaporkan Dedi ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) pada 8 Mei 2025.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Kejanggalan Pengangkatan Silfester Matutina Jadi Komisaris: Erick Thohir Terancam Tersangka Korupsi |
![]() |
---|
Penjahit Ditagih Pajak Rp2,8 Miliar, Warga yang Tinggal di Gang Bernasib Sama, Disebut Punya Bentley |
![]() |
---|
Alasan Silfester Matutina Bebas 6 Tahun, Refly Harun: Sederhana Bro, Ada Pengaruh Kekuasaan |
![]() |
---|
Mendadak Hilang dari TV, Silfester Matutina Disebut Ada di Jakarta, Kejaksaan Tak Sulit Mengeksekusi |
![]() |
---|
Eks Wakapolri Ungkap Faktor Besar di Balik Bebasnya Silfester Matutina Selama 6 Tahun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.