Sherly Tjoanda Mau Belajar Birokrasi ke Dedi Mulyadi, Kelakar Sang Gubernur: Ke Saya Mah Jalan-jalan
Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda terang-terangan ingin belajar birokrasi ke Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi saat mereka bertemu.
Diketahui, Dedi Mulyadi pernah menjabat sebagai Bupati Purwakarta pada tahun 2008-2018. Saat itu, dirinya menjabat Bupati Purwakarta selama dua periode.
"Beda apa Pak jadi Gubernur sama Bupati?," tanya Sherly.
"Beda jumlah uang. Dulu sedikit sekarang banyak," jawab Dedi Mulyadi cepat.
"Gampang mana?," tanya Sherly lagi penasaran.
"Gampang jadi Gubernur," ungkap Dedi Mulyadi.
"Pusing mana?," tanya Sherly kembali.
"Pusing jadi Bupati. Jadi Bupati saya anggarannya kecil banget. Saya berangkat dari Rp 900 miliar, penduduknya 1 juta sekarang. Dulu waktu zaman saya masih 800".
"Saya tuh dari dulu jadi nganggap buku tuh kayak ngitung duit di rumah. Ini beli ini, ini ga boleh, ini ga boleh, ini beli ini," beber Dedi Mulyadi.
Kemudian ia melanjutkan sempat diributkan ketika mengenakan ikat kepala Khas Sunda.
Sebagai informasi, Dedi Mulyadi dikenal sering menggunakan ikat kepala tradisional Sunda yang disebut Totopong.
"Tapi waktu itu kan gak ada yang pakai. Mana ada Bupati yang pakai ikat, Wakil Bupati pakai ikat."
"Ribut, pokoknya musyrik, kafir. Didemo, dikejar-kejar. Bikin ini demo, wah," beber Dedi Mulyadi.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.