5 Fakta Rumah Makan di BSD Tangsel Terbakar, Karyawan Lompat Hingga Jeritan Mencekam
Lima fakta kebakaran rumah makan Kampung Kecil di BSD, Serpong, Tangerang Selatan, Jumat (13/6/2025). Jeritan mencekam hingga karyawan lompat.
TRIBUNJAKARTA.COM - Suasana mencekam saat rumah makan Kampung Kecil terbakar di Jalan Kencana Loka Sektor XII, BSD, Serpong, Tangerang Selatan pada Jumat (13/6/2025) pagi
Kepulan asap putih muncul dari sebuah rumah makan Kampung Kecil sekira pukul 08.30 WIB.
Sekira satu jam kemudian, empat unit mobil pemadam kebakaran tiba sekitar satu jam kemudian. Api berhasil dijinakkan dengan sigap.
Namun, kebakaran itu menyisakan sejumlah insiden. Terungkap detik-detik kebakaran rumah makan yang menghanguskan 75 persen bangunan tersebut.
TribunJakarta.com merangkum lima fakta mengenai kebakaran rumah makan Kampung Kecil itu:
1. Penampakan Bangunan
Dikutip dari TribunTangerang, gedung dua lantai itu tampak hancur pasca kebakaran. Bagian atap terlihat ambruk dan kerangkanya pun meleyot sehingga tidak bisa lagi menopang atap itu.
Meski api telah melalap lantai atas bangunan itu, sebagian ruang di lantai bawah justru tetap berdiri tegar, seakan menolak padam bersama bara.
Jendela kaca besar di lantai dua kini hanya menyisakan lubang. Di luar, identitas restoran pun ikut terbakar.
Tulisan “KAMPUNG KECIL” yang dulu mencolok kini hampir tak terlihat wujudnya, karena huruf-hurufnya hilang tersambar api.
Namun ketika kaki melangkah ke lantai satu, lanskap berbeda menyambut. Kursi dan meja kayu pelanggan masih tegak berdiri.
Di sisi kanan dan kiri, tempat lesehan tetap tersusun, dan deretan baby chair biru-abu masih berjajar rapi di sudut tak terkena api.
Serpihan hitam sisa lantai atas yang terbakar jatuh berserakan di lantai bawah, seakan membawa kabar dari atas sana.
Bau hangus masih tercium dan asap tipis putih menyelinap keluar dari celah bangunan.
2. Penyebab Kebakaran
Komandan Peleton (Danton) Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Tangerang Selatan, Banten, Imam, mengatakan, peristiwa itu pertama kali dilaporkan pada pukul 08.30 WIB.
"Kami dapat laporan dari warga bahwa ada rumah makan di kawasan terbakar, milik bapak Ryan, terbakar sekitar 75 persen dari bangunannya," ujar Imam saat dikonfirmasi, Jumat (13/6/2025).
Adapun penyebab kebakaran diduga akibat percikan air yang mengenai minyak goreng saat proses memasak berlangsung, sehingga menyebabkan kobaran api dari kompor.
"Kompor yang menyala terus ada percikan air yang terkena minyak goreng di saat proses memasak," kata Imam.
Proses pemadaman berhasil diselesaikan dalam waktu satu jam, dan dinyatakan selesai pada pukul 09.30 WIB.
3. Karyawan Melompat
Atas kejadian ini, dua orang karyawan mengalami luka. Karyawan bernama Karyana mengalami luka di tangan karena percikan minyak panas.
Sedangkan karyawan lainnya bernama Dwi, mengalami cedera di kaki dan tangan akibat melompat dari lantai dua untuk menyelamatkan diri.
"Tidak ada hambatan, semuanya lancar. Saat ini kondisi sudah kondusif. Untuk kerugiannya masih belum diketahui," kata Komandan Peleton (Danton) Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Tangerang Selatan, Banten, Imam.
4. Pengakuan Saksi
Lina (30), seorang karyawan supermarket yang berada tepat di sisi kanan rumah makan, masih mengingat jelas momen menegangkan itu.
Saat sedang berjaga di kasir, ia mendengar suara benturan dari arah toko sebelah—sebuah tempat yang menjual oleh-oleh haji dan umrah.
Merasa ada yang tidak beres, Lina segera keluar toko. Baca juga: Pasca-kebakaran, Rumah Makan Kampung Kecil BSD Dipasangi Garis Polisi
"Kami sih tahunya 08.30 WIB kejadiannya. Suara-suara kayak benturan, mungkin karena kaca pecah. Bukan ledakan besar, tapi cukup bikin waswas," ujar Lina saat ditemui Kompas.com, Jumat.
Awalnya, ia sempat mengira terjadi kecelakaan lalu lintas. Namun ketika asap mulai mengepul tebal dan api terlihat membesar, rasa takut langsung menyergap.
"Panik banget lah. Soalnya kan apinya sudah gede juga," ucapnya.
Melihat api yang kian meluas, Lina melihat para penghuni rumah makan panik dan berlarian keluar menyelamatkan diri.
Sementara itu, ia meminta rekan kerjanya segera menyelamatkan tiga unit komputer berisi data penting perusahaan.
5. Teriakan Minta Tolong
Sarja (56) penjual pepaya melihat asap putih pekat keluar dari bangunan. Bau hangus mulai menyengat.
Suara-suara kaca pecah dan mungkin tabung gas terdengar samar dari lantai dua—tempat di mana jendela kaca besar terpasang.
Melihat kepulan asap kian tebal, Sarja melihat karyawan yang bersiap membuka restoran berlarian ke luar.
Teriakan minta tolong terdengar dari dalam. Saat itu, rumah makan Kampung Kecil memang belum buka saat kebakaran terjadi. Jam operasionalnya dimulai pukul 10.00 WIB.
"Lebih panik mereka. Ada satu orang sampai lompat dari lantai dua. Dia nyelametin diri sendiri, panik," katanya.
Untungnya, karyawan yang melompat itu selamat.
Namun kepanikan menyebar ke mana-mana. Karyawan rumah makan buru-buru menyelamatkan sepeda motor. Showroom mobil di sisi kiri bangunan pun sigap mengeluarkan seluruh unit kendaraan.
Toko sebelah kanan, Abbasy, langsung menutup rolling door karena khawatir listrik menyambar. "Dia takut listrik nyamber," tutur Sarja.
Suara kaca pecah, teriakan minta tolong, dan seseorang yang nekat melompat dari lantai dua menjadi pemandangan yang membekas.
"Banyak yang langgarin jalan (lawan arah), semua panik," tambah Sarja. (TribunJakarta/TribunTangerang/Kompas.com)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.