Prabowo Tak Ada Rencana Reshuffle, Rocky Gerung Ungkit Kesepakatan dengan Megawati: Ada Syarat

Presiden Prabowo Subianto belum punya rencana melakukan reshuffle kabinet. Rocky Gerung ungkit kesepakatan dengan Megawati. Ada syarat.

Tribunnews.com/Taufik Ismail/Vincentius Jyestha
PRABOWO BICARA RESHUFFLE KABINET - Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri pengukuhan hakim MA 2025 di gedung Mahkamah Agung (MA), Jakarta, Kamis, (12/6/2025). Presiden Prabowo Subianto belum punya rencana melakukan perombakan kabinet atau reshuffle kabinet dalam waktu dekat. Pengamat Politik Rocky Gerung mengungkit kesepakatan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Presiden Prabowo Subianto belum punya rencana melakukan perombakan kabinet atau reshuffle kabinet dalam waktu dekat.

Pengamat Politik Rocky Gerung mengungkit kesepakatan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati.

Hal itu terkait, pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri

Tak hanya Prabowo, Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad bersama Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi juga sempat menemui Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri.

"Kita juga harus ingat soal reshuffle ini juga terkait dengan semacam soft negosiasi yang agak terselubung antara Presiden Prabowo dan Ibu Megawati," kata Rocky Gerung dikutip TribunJakarta.com dari akun Youtube Rocky Gerung Official, Jumat (13/6/2025).

"Dugaan kita juga belum ada semacam kepastian apakah kalau ada resshuffle maka Ibu Megawati akan mengirim wakil-wakil PDIP masuk dalam kabinet. Kan itu belum belum ada kejelasan," sambungnya.

Rocky menduga kuat belum adanya solusi politik final antara Prabowo dengan Megawati Soekarnoputri.

Hal itu juga terkait posisi politik PDI Perjuangan apakah tetap di luar atau masuk pemerintahan Prabowo Subianto.

"Reshuffle itu artinya memungkinkan PDIP atau mengundang PDIP masuk di dalam portofolio yang tersedia setelah reshuffle," imbuhnya.

Sehingga, kata Rocky, bila negosiasi tersebut belum beres maka Presiden Prabowo harus mengatakan tidak akan ada reshuffle dalam waktu dekat.

"Nah, saya lebih analisis saya lebih utuh kalau saya katakan bahwa justru karena belum ada kesepakatan politik antara Prabowo dan Ibu Mega tentang posisi PDIP di dalam politik era pemerintahan Pak Prabowo, maka reshuffle  belum diperlukan.," kata Rocky.

"Artinya tunggu supaya betul-betul matang negosiasi dan seperti transaksi kekuasaan antara Ibu Mega dan Pak Prabowo.," ujar Rocky.

Rocky pun melihat adanya dua variabel terkait rencana reshuffle kabinet. Variabel pertama yakni Presiden Prabowo sedang menunggu kepastian negosiasi dengan Megawati Soekarnoputri.

Sedangkan, variabel kedua yakni tekanan publik harus ada reshuffle kabinet.

Rocky menuturkan variabel pertama memperlihatkan reshuffle kabinet masih panjang. Sebab, Megawati Soekarnoputri diprediksi belum memutuskan masuk pemerintah.

"Kami (PDIP) masuk tapi dengan persyaratan ABCD. Nah, mungkin Pak Prabowo belum mendengar persyaratan itu atau sudah mendengar tapi belum bisa memutuskan apakah diterima persyaratan Ibu Mega. Kalau dari reshuffle maka ABCD ini harus dipenuhi, harus dipenuhi oleh Presiden Prabowo," ungkapnya.

Prabowo Belum Ada Rencana

Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto menegaskan dirinya tidak mempunyai rencana  reshuffle kabinet dalam waktu dekat.

Hal itu disampaikan Presiden usai menghadiri Konferensi Internasional tentang Infrastruktur (International Conference on Infrastructure/ICI) di JCC, Senayan Jakarta, Kamis, (12/6/2025).

"Saya tidak ada rencana mau reshuffle," kata Prabowo.

Prabowo mengatakan, para menterinya sejauh ini telah bekerja dengan baik. 

Mengenai adanya sejumlah kritik terhadap beberapa menteri, kata Prabowo, hal itu merupakan hal yang biasa.

"Kalau menurut saya ya begini. Untuk supaya tidak ada spekulasi dalam arti saya sekarang sampai saat ini, saya menilai bahwa menteri-menteri saya bekerja dengan baik, terus terang saja. Bahwa disana sini ada kritik itu baik dan itu biasa," kata Prabowo.

Menurut Ketua Umum Gerindra tersebut, dalam sebuah negara demokrasi, kritik merupakan hal biasa. Pemerintah tidak bisa memuaskan semua pihak.

"Tapi, saya sebagai pengguna, saya sebagai user, menteri-menteri saya bekerja dengan baik, kadang-kadang ada salah bicara, Itu biasa. Tapi, mereka kerja keras, niat  mereka baik. Kami sudah kompak," pungkasnya.

Pernyataan Prabowo Subianto selaku presiden ini menepis berbagai spekulasi politik yang sempat beredar mengenai potensi perombakan jajaran kabinet di tengah dinamika politik nasional. (TribunJakarta.com/Tribunnews.com)

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved