Pramono Patuh Prabowo Bikin Sri Mulyani Tenang, Jakarta Mau Patungan Bangun Tanggul Laut Raksasa

Gubernur Jakarta, Pramono Anung memastikan akan manut dengan Presiden Prabowo Subianto soal pembangunan giant sea wall atau tanggul laut raksasa.

Instagram @pramonoanungw
PRAMONO PATUH PRABOWO - Gubernur Jakarta Pramono Anung dan Presiden Prabowo Subianto di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin (31/3/2025). Pramono mengaku patuh dengan Prabowo sebagai presiden dalam hal pembangunan tanggul laut raksasa. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Gubernur Jakarta, Pramono Anung memastikan akan manut dengan Presiden Prabowo Subianto soal pembangunan giant sea wall atau tanggul laut raksasa.

Hal itu membuat Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengingat anggarannya yang besar, sekitar Rp 1 tiriliun.

Sikap Pramono disampaikan staf khususnya, Chico Hakim.

“Intinya Pemerintah Provinsi Jakarta tentunya akan patuh pada arahan pemerintah pusat yang dipimpin oleh Pak Prabowo,” kata Chico saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (13/6/2025).

Lebih lanjut, Chico mengungkapkan, Pramono sudah berkomunikasi dengan perwakilan Prabowo untuk membahas kontribusi Jakarta dalam proyek strategis nasional itu.

Sebelumnya, Presiden Prabowo mencari keberadaan Pramono Anung pada acara International Conference on Infrastructure (ICI) di JCC, Senayan.

Mengutip Kompas.com, awalnya, Prabowo tengah membahas proyek pembangunan giant sea wall atau tanggul laut raksasa yang direncanakan membentang dari Jakarta hingga Brebes, Jawa Tengah.

Dalam pidatonya, Prabowo tiba-tiba menanyakan keberadaan Gubernur Jakarta.

"Di sini ada hadir Gubernur DKI? Hadir tidak? Enggak hadir? Waduh ini. Coba diselidiki kenapa tidak hadir," ujar Prabowo yang disambut tawa para peserta konferensi.

Prabowo menjelaskan, dirinya sudah pernah bertemu dengan Pramono beberapa hari sebelumnya dan mengirim utusan untuk menanyakan sikap Pemerintah Provinsi Jakarta terhadap proyek tersebut.

"Tapi saya sudah ketemu. Saya sudah ketemu beberapa hari yang lalu dan saya sudah kirim utusan tanya, Gubernur DKI dukung proyek ini atau tidak? Saya dapat jawaban dukung, alhamdulillah," ucap Prabowo.

Ia menekankan bahwa proyek tanggul laut raksasa ini sangat besar dan membutuhkan kerja sama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, termasuk dari sisi pembiayaan.

"Karena APBD DKI sangat besar. Jadi saya bilang DKI harus urunan. Pemerintah pusat urunan. Jadi kalau 8 miliar dolar Amerika Serikat katakanlah untuk 8 tahun, berarti 1 miliar dolar per tahun," jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Prabowo juga sempat melontarkan candaan kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani yang tampak serius ketika ia membicarakan soal anggaran.

"Menkeu sudah kelihatan tegang. Tenang Bu, DKI nyumbang. Jadi DKI setengah, pemerintah pusat setengah, karena ini untuk DKI sebenarnya," kata Prabowo.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved