Viral di Media Sosial
Ditodong Pisau di Perut, Mahasiswa Kedokteran Gigi di Lapangan Banteng Diminta Hapus Data iPhone-nya
Mahasiswa kedokteran gigi berinisial RA (23) menjadi korban perampokan di sekitar Lapangan Banteng, Sawah Besar, Jakarta Pusat pada Jumat (13/6/2025)
TRIBUNJAKARTA.COM, SAWAH BESAR - Mahasiswa kedokteran gigi berinisial RA (23) menjadi korban perampokan di sekitar Lapangan Banteng, Sawah Besar, Jakarta Pusat pada Jumat (13/6/2025) malam.
Berdasarkan keterangan sang kakak RA, Nameera T Iskandar, pelaku begal terhadap adiknya itu berjumlah dua orang.
RA sempat mendapatkan ancaman oleh salah satu pelaku yang menodongkan pisau di perutnya ketika meminta ponselnya direset untuk diambil.
Hal itu terungkap dari penjelasan Nameera saat dikonfirmasi TribunJakarta.com pada Sabtu (14/6/2025).
Nameera mengatakan awalnya saat terjadi pembegalan, isi ransel RA digeledah oleh dua pelaku.
Satu pelaku memakai masker sementara satu lagi berbadan tinggi dan memiliki bekas luka di wajah.
"Saat ranselnya dikasih, adik saya bilang 'jangan iPad ya mas, ini ada file-file ujian-ujian saya'. Pas dia bilang gitu adik saya langsung ditodong pisau di perutnya," kata Nameera kepada TribunJakarta.com pada Sabtu (14/6/2025).
Kedua pelaku selanjutnya meminta RA untuk mentransfer uang sebesar Rp 1,5 juta.
Namun, RA tidak memiliki uang di M-Banking-nya dan menyerahkan uang Rp 500 ribu tunai kepada kedua pelaku.
Setelah itu, mereka meminta agar iPhone milik RA untuk direset. Diduga agar iPhone tersebut tak bisa dilacak.
"Mereka minta iPhone direset, tapi kuota adik saya habis jadi enggak bisa dibuka. Tapi HP satunya yang Vivo itu nyala dan HP itu yang disuruh reset, dihapus semuanya untuk mereka ambil," katanya.
Selama sekitar setengah jam dengan pisau di perut, kata Nameera, adiknya diminta menghapus isi ponselnya untuk diserahkan kepada kedua pelaku.
Selain ponsel, kedua pelaku juga merampas iPad berisi dokumen-dokumen RA untuk persiapan ujian.
"Setelah iPad, uang dan HP diambil, adik saya dibiarkan pergi sambil diancam kalau adik saya akan di-tracking. Sampai sekarang adik saya trauma dan enggak mau kalau dibahas soalnya itu pengalaman pertama dia," katanya.
Viral di media sosial
Awalnya, Nameera menceritakan pengalaman buruk sang adik dibegal melalui Instagram-nya.
Adiknya dibegal saat berjalan kaki melewati Lapangan Banteng sehabis makan bersama teman-temannya.
"Pulangnya mau pakai kereta terus jalan kaki mau ke KRL melewati lapangan bolanya (lapangan Banteng)," katanya.
"Di situ dia dicegat sama dua orang rampok, yang satu mukanya kayak ada bekas luka yang satu pakai masker. Bener-bener adik gue disuruh berlutut dengan pisau di perut terus uang diambil, HP diambil dan disuruh nge-reset!!! Setengah jam itu pisau nempel di perut adik gue.".
"Tapi enggak peduli mau iPad, iPhone, uang cash ambil aja! Yang penting adik gue selamat. Emosi banget kasihan banget, enggak tega kebayang enggak sih kalian?" tulisnya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Cekcok dengan Dokter Syahpri, Keluarga Pasien Tagih Rekaman CCTV: “Biar Publik Tahu Kronologinya” |
![]() |
---|
Keluarga Pasien Klarifikasi Video Viral Cekcok dengan Dokter Syahpri: “Bukan Kami yang Duluan Emosi” |
![]() |
---|
Tragedi di Apartemen Jakarta Barat: Bocah Perempuan Terjatuh dari Lantai 27, Begini Kondisinya |
![]() |
---|
Keluarga Pasien Sebut Dokter Syahpri Melotot dan Bilang ‘Jangan Gak Bersyukur’ di RSUD Sekayu |
![]() |
---|
Eks Wakapolri Prihatin Gas Air Mata di Masjid Agung Pati: "Dibangun Kembali Saat Ayah Saya Bupati" |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.