Demi Tingkatkan Literasi, Pojok Baca Diharapkan Hadir di Seluruh Rusun Jakarta
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Ghozi Zulazmi berharap seluruh rumah susun di Jakarta terdapat ruang literasi untuk meningkatkan minat baca.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Ghozi Zulazmi berharap seluruh rumah susun di Jakarta terdapat ruang literasi untuk meningkatkan minat baca.
Hal itu disampaikannya saat menghadiri Festival Literasi Rusun Jakarta yang diselenggarakan di Rusun KM2 Cakung Barat, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur beberapa waktu lalu.
Di mana dalam kesempatan tersebut, Ghozi turut meresmikan Pojok Baca Rusun KM2 yang merupakan hasil kolaborasi komunitas Bale Buku Jakarta dan jajaran Dinas di Pemprov DKI Jakarta untuk meningkatkan budaya literasi di lingkungan permukiman vertikal.
Menurut Ghozi, festival yang bertajuk "Gerakan Literasi dari Selasar Menjadi Tempat Belajar untuk Generasi Masa Depan” ini harus diperluas ke seluruh rumah susun di Jakarta.
Sebab, politisi PKS itu menekankan bahwa ruang baca bukan hanya tempat membaca, tetapi juga ruang interaksi, belajar, dan tumbuh kembang warga, khususnya anak-anak.
“Pojok baca ini bukan sekadar tumpukan buku. Ini adalah titik awal dari gerakan sosial dan kultural di lingkungan rusun. Saya mendorong agar setiap rusun memiliki ruang literasi aktif seperti ini,” tegas Ghozi kepada wartawan, Senin (16/6/2025).
Kepala Dispusip DKI Jakarta juga menyampaikan apresiasinya kepada Komunitas Bale Buku yang secara mandiri terus menghadirkan fasilitas literasi di ruang publik, bahkan di tengah keterbatasan sumber daya.
“Bale Buku membuktikan bahwa literasi bisa tumbuh dari bawah. Kami sangat mendukung gerakan ini untuk terus diperluas,” ungkapnya.
Walikota Jakarta Timur, Munjirin mengatakan, pihaknya akan mendorong agar model kegiatan literasi ini direplikasi di rusun-rusun lain di wilayah Jakarta Timur.
“Ini adalah contoh baik dari sinergi antara komunitas, pemerintah, dan masyarakat. Literasi harus tumbuh di lingkungan warga, bukan hanya di sekolah atau perpustakaan besar,” ujar Munjirin.
Sementara itu, Ketua Bale Buku Jakarta Fajar Alvarisi menegaskan festival ini menandai langkah konkret dalam upaya membangun ekosistem literasi berbasis komunitas yang inklusif, berkelanjutan, dan mampu menjawab tantangan zaman.
"Terutama di era digital yang penuh distraksi ini," tuturnya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Update Data Kebakaran Tamansari Jakbar: 400 Rumah Terbakar, 7 Warga Terluka |
![]() |
---|
Usai Viral, Burung Merak Peliharaan di Duren Sawit Jaktim Jadi Tontonan Warga |
![]() |
---|
Kolaborasi FKIP Untara dan Rumah Ekologi Nusantara, Bahas Pendidikan Inklusif hingga Krisis Ikim |
![]() |
---|
4 Berita Viral Minggu di Jakarta: Curhat di Tebet Eco Park hingga Daftar Gerbang Tol Tutup |
![]() |
---|
Pertuni Minta Pembangunan 19.800 Rumah Subsidi di DKI Jakarta Harus Ramah Disabilitas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.