Reaksi Dedi Mulyadi Dengar Ada Pesta Gay di Puncak Bogor, Akan Langsung Turun Tangan

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bakal melakukan penataan ulang di kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat.

Kolase TribunJakarta/Instagram Dedi Mulyadi/Istimewa
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang mengetahui adanya pesta gay di wilayahnya bakal menata ulang kawasan Puncak. 

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Hendra Rochmawan mengatakan para peserta kaum LGBT ini memiliki rentang usia antara 21 sampai 50 tahun.

Mereka seluruhnya warga dari wilayah Jabodetabek.

"Ada 74 orang laki-laki dan satu orang perempuan dengan rentang usia antara 21 sampai 50 tahun."

"Seluruh pesertanya dari wilayah Jabodetabek," kata Hendra, Selasa (24/6/2025) dilansir TribunJabar.

Penggerebekan ini dilakukan setelah adanya laporan masyarakat yang mencurigai adanya kegiatan tak wajar diduga menjadi ajang pertemuan komunitas LGBT laki-laki.

Polisi pun langsung mendatangi TKP saat kegiatan sedang berlangsung.

"Ketika penggerebekan, para peserta baru saja menyelesaikan rangkaian acara hiburan, seperti lomba menyanyi, menari, dan pemilihan kontes bertajuk the big star," ujarnya Hendra.

Dari pengakuan peserta, mereka membayar biaya Rp 200 ribu untuk mengikuti acara tersebut.

"Dari keterangan sementara, kegiatan digelar dengan modus menyebarkan undangan lewat medsos dan memungut biaya Rp 200 ribu per peserta," kata Hendra.

Polisi mengamankan sejumlah barang bukti, seperti empat bungkus alat kontrasepsi yang belum terpakai dan satu buah pedang yang digunakan sebagai properti pertunjukan seni tari. 

Menindaklanjuti hal ini, para peserta diwajibkan mengikuti serangkaian tes kesehatan guna memastikan penyakit menular seksual.

"Kami masih lakukan pendalaman dengan memeriksa puluhan orang yang diamankan."

"Polres Bogor pun sudah berkoordinasi dengan Dinsos Bogor dan Dinkes Bogor untuk memeriksa kesehatan para peserta yang diamankan ini," jelas Hendra.

Dari pemeriksaan kesehatan tersebut, Kepala Dinkes Kabupaten Bogor dr Fusia Meidiawaty mengungkapkan ada sebagian peserta yang reaktif mengidap penyakit menular yang disebabkan oleh aktivitas penyimpangan seksual.

"Dari 74 orang yang diperiksa, sebagian ada yang reaktif HIV, ada yang reaktif sifilis, dan ada yang non reaktif keduanya," ujar Fusia saat dilansir TribunnewsBogor, Selasa (24/6/2025).

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved