Viral di Media Sosial
Dihujat Netizen Brazil Lamban Tolong Juliana, Tim SAR Beri Balasan Tegas: Kita Setengah Mati di Sini
Anggota tim SAR yang mencari Juliana Marins di Gunung Rinjani ngamuk akibat ulah netizen Brasil. Apa balasannya?
TRIBUNJAKARTA.COM - Proses pencarian Juliana Marins di lereng Gunung Rinjani diwarna pro kontra di media sosial.
Netizen Brasil ramai-ramai menggeruduk media sosial Presiden Prabowo Subianto hingga Tim SAR karena menilai mestinya Juliana masih bisa diselamatkan dalam kondisi bernyawa.
Netizen Brasil kemudian menggeruduk akun Instagram Presiden Prabowo Subianto.
Mereka mendesak agar Juliana segera dievakuasi.
"SOS Juliana (bendera Brasil)," tulis @arianemribeiro.
"Are there helicopters in your country? What authorities are waiting for? Please help Juliana (bendera Brasil)," ucap @thais.veras.18.
"#savejuliana (bendera Brasil)," kata @aleserra2007.
"WHERE IS JULIANA? Why are you lying about her rescue??? She needs help!!!! (SOS) (bendera Brasil)," desak @carolinablini.
"PRESIDENT, PLEASE! SAVE JULIANA! WE WANT ANSWERS! SAVE JULIANA! (bendera Brasil)," tulis @eukamillamaia.
Sekedar informasi Juliana Marins dilaporkan jatuh di tebing sekitar Cemara Nunggal, jalur Puncak Gunung Rinjani pada pukul 06.30 Wita, Sabtu (21/6/20250.
Lalu petugas tim SAR Furqan Renggoo pun naik pitam atas ucapan netizen Brasil.
"Kalian jangan berpikir yang gak-gak kami di lapangan lambat prosesnya, ini lah, gitulah, apalah itu. Kita di lapangan sudah bertaruh nyawa setengah mati," katanya di video.
Ia menegaskan netizen Brasil untuk tidak berpikir negatif terhadap anggota SAR gabungan yang telah berusaha keras menyelamatkan Juliana.
"Jangan berpikir negatif untuk kita, kita sudah di hari keempat, khususnya warga Brasil tolong kalian doakan yang terbaik, jangan menghujat kita, kita di lapangan tidak mudah di sini, kita bertaruh nyawa," katanya.
Selama proses evakuasi Juliana ia mengatakan ada sejumlah anggota yang sakit.
"Setengah mati di sini kita, teman-teman pada sakit, ada yang tumbang. Karena Rinjani di titik SAR ini bukan mudah. Tolong teman jangan kalian menghujat di sini, Tolong," katanya.
Dia menegaskan jika memang tidak senang bisa langsung mengirim pesan pada dirinya saja, bukan mencaci anggota SAR yang lain.
"Kalau kalian gak senang langsung DM saya, hujat saya langsung. Tolong. Kita setengah mati di sini," katanya.
Jenazah Dievakuasi
Tim SAR gabungan akhirnya berhasil mengevakuasi jenazah Juliana Marins dari Gunung Rinjani. Anggota tim SAR yang mengevakuasi Juliana menuliskan pesan haru.
Kepala Pelaksana BPBD NTB, Ahmadi mengungkapkan Juliana Marins ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di kedalaman 600 meter.
Terbaru tim SAR melakukan vertical evacuation secara manual menggunakan tali.
Tindakan tersebut dilakukan di kedalaman 400 meter dari punggung Gunung Rinjani.
"Saat ini kita melakukan vertical evacuation, karena ini dia berada di tebing. Jadi diangkat begitu menggunakan tali temali, sekitar kedalaman 400 meter dari punggung Gunung Rinjani," jelasnya.
Proses evakuasi atau vertical evacuation ini direkam sendiri petugas bernama Agam.
Ia memposting video ketika membawa jasad Juliana.
Dalam video tampak Agam bergelantung dengan membawa jasad yang terikat tali.
"Turut berduka cita, atas meninggalnya pendaki asal Brazil,
saya tidak bisa berbuat banyak, saya hanya bisa bantu seperti ini,
Semoga amal ibadahnya diterima disisiNya Amin.!" tulis Agam Rinjani di Instagram.
Alasan Proses Evakuasi Memakan Waktu
Kepala Basarnas Marsdya TNI Mohammad Syafii menekankan pihaknya sudah merespon dengan cepat laporan tersebut.
"Saya pastikan kejadian ini sebenarnya direspons sangat cepat," katanya.
Proses pencarian dimulai pukul 10.21 Wita Sabtu (21/6/2025) setelah Juliana dilaporkan hilang pukul 06.30 Wita.
5 tim penyelamat dilengkapi peralatan vertical rescue ke lokasi hilangnya Juliana.Syafii mengatakan, lokasi tempat Juliana terjatuh berada di tebing. Selain itu, cuaca pada saat evakuasi juga tidak memungkinkan.
"Karena memang kondisi dari medan tersebut sebenarnya berupa tebing dan peralatan yang digunakan, serta dihadapkan dengan kondisi cuaca yang tidak memungkinkan untuk dilanjutkan untuk observasi," terang dia.
Akibatnya, tim SAR yang diterjunkan ke lokasi ditarik kembali dari ke atas. Begitu juga dengan drone yang diterbangkan.
Syafii menuturkan, proses evakuasi Juliana kembali dilakukan hari ini, Rabu (25/6/2025).
Tim SAR rencananya akan mengangkat jenazah korban (lifting) terlebih dulu ke atas.
Selanjutnya, korban akan ditandu menyusuri rute pendakian ke Posko Sembalun.
Di Posko Sembalun, jenazah akan dievakuasi menggunakan helikopter menuju RS Bhayangkara Polda NTB untuk penanganan lebih lanjut.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.