Viral di Media Sosial
Sosok Baik Perwira TNI AL yang Dikeroyok Jupang di Malang, Sayang Cucu hingga Akrab dengan Pedagang
Letda Laut (PM) Abu Yamin (53), menjadi korban pengeroyokan di Terminal Arjosari, Kota Malang. Terkuak sosok baiknya!
TRIBUNJAKARTA.COM - Anggota Polisi Militer TNI Angkatan Laut (Pomal) Lantamal V Surabaya, Letda Laut (PM) Abu Yamin (53), menjadi korban pengeroyokan di Terminal Arjosari, Kota Malang, pada Sabtu (28/6/2025).
Akibat pengoroyokan yang dilakukan 6 juru panggil penumpang (jupang) tersebut, Abu Yamin terluka parah.
Dikutip TribunJakarta.com dari Kompas.com, terkuak sosok Abu Yamin.
Penyanyang Cucu
Anak pertama korban, Alfia Nurmaharani mengungkapkan pihak keluarga mengetahui musibah yang menimpa Abu Yamin setelah tiga orang anggota kepolisian dari polsek setempat mendatangi kediaman mereka pada Kamis malam sekitar pukul 20.00 WIB.
"Polisi datang dan meminta kami jangan kaget, lalu memberi tahu kalau bapak dikeroyok. Saat saya tanya, 'dikeroyok sama siapa?', polisi belum bisa menjelaskan detail dan menyarankan kami untuk langsung melihat kondisi bapak di rumah sakit," kata Alfia pada Minggu (29/6/2025).
Sebelum kejadian nahas tersebut, Abu Yamin yang berdinas di Surabaya dan pulang setiap akhir pekan masih berkomunikasi intens dengan keluarga.
Sekitar pukul 16.00 WIB, ia sempat melakukan panggilan video dengan cucunya.
Satu jam kemudian, pada pukul 17.00 WIB, ia masih berkirim pesan singkat via WhatsApp dengan Alfia.
"Pulangnya seminggu sekali, jam 4 sore itu masih sempat video call sama cucunya, ditanyai, 'makan apa? Nanti beli es krim ya, makan es krim ya?' Jam 5 masih WA-an sama saya," katanya.
Alfia menyebut Abu Yamin sangat menyayangi cucu-cucunya.
Ia lalu menyatakan belum berani menanyakan kronologi detail kepada ayahnya mengingat kondisinya yang masih dalam tahap pemulihan.
"Jadi kalau jenguk atau waktunya menjaga bergantian, kami bercerita tentang cucu. Karena ayah saya ini sayang sekali sama cucunya," katanya.
"Saya belum berani bertanya apa-apa ke bapak, kasihan kondisinya masih pemulihan. Sebenarnya rencananya kalau tidak ada apa-apa, mau silaturahmi ke rumah saudara," pungkasnya.
Alfia menyampaikan menjelaskan ayahnya bar saja menjalani operasi wajah dan jari.
"Kini, tahapannya masa pemulihan setelah sebelumnya menjalani operasi dan bengkaknya sudah mulai kempes sehingga matanya sudah terbuka," ujarnya
Menurut Alfia, proses operasi yang berlangsung selama hampir enam jam itu melibatkan tiga dokter spesialis: ortopedi, syaraf, dan bedah plastik.
Letda Abu Yamin mengalami luka cukup serius, termasuk robekan di wajah, patah tulang pada jari, serta kerusakan pada bagian kepala dan dahi yang harus dipasangi pen.
"Yang dioperasi yaitu ruas jari tiga dan empat pada tangan kiri karena mengalami patah tulang," ungkapnya.
Dekat dengan Pedagang Asongan
Dalam narasi yang berkembang di media sosial, Abu Yamin diduga menjadi sasaran pengeroyokan setelah menegur seorang jupang yang melakukan pungutan liar (pungli) terhadap kru bus.
Merasa tidak terima, jupang tersebut kemudian memanggil rekan-rekannya untuk melakukan kekerasan terhadap perwira TNI tersebut.
Juari, seorang pedagang asongan yang sering berinteraksi dengan korban, mengaku kenal dengan pelaku.
"Satu pelaku yang ditangkap dulunya pedagang asongan, lalu berpindah jadi juru panggil penumpang. Saya kenal mereka, mereka masih bersaudara," ujar Juari pada Sabtu (28/6/2025).
Ia juga yakin bahwa para pelaku mengetahui status Abu Yamin sebagai anggota aktif TNI AL.
Menurut kesaksian Juari, Letda Abu Yamin dikenal sebagai sosok yang baik dan royal.
Ia sering datang ke terminal bahkan saat libur dinas, mengenakan pakaian santai.
"Sering sekali beliaunya ke sini. Mengajak minum kopi, orangnya baik. Bahkan saya sering diingatkan untuk salat berjamaah," kata Juari.
Juari bahkan menyimpan nomor ponsel milik korban dan mengaku merasa dekat secara personal.
Saat kejadian, Juari tidak berada di lokasi karena sedang libur.
Namun, ia segera datang ke terminal setelah mendapat informasi dari status WhatsApp rekan-rekannya.
"Saat itu saya ke lokasi pukul 10 malam. Sudah banyak petugas TNI dan polisi di sana, sedangkan pelakunya sudah kabur," tambahnya.
Korban dilarikan ke IGD Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang untuk menjalani perawatan intensif.
Tim gabungan dari Polisi Militer Angkatan Laut dan Kepolisian segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan menangkap tiga pelaku utama.
Penyelidikan terus dilakukan untuk memburu sisa pelaku.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.