Emak-Emak di Bekasi Marah Uang yang Dipinjam Tak Kunjung Dikembalikan, Berujung Lakukan Kekerasan
Emak-Emak di Bekasi Marah Uang yang Dipinjam Tak Kunjung Dikembalikan, Berujung Lakukan Kekerasan
TRIBUNJAKARTA.COM - Emak-emak di Bekasi terlibat aksi saling piting gara-gara masalah utang piutang.
Korban berinisial NH (40), dianiaya oleh sesama perempuan berinisal J di Jalan SDN Perwira 7, Kelurahan Perwira, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Penganiayaan itu terjadi karena J merasa marah, NH tak kunjung mengembalikan uang yang sudah dipinjam.
Sebelumnya NH meminjam sejumlah uang kepada J. Namun saat ditagih, NH mengaku belum bisa melunasinya.
NH kemudian meminta perpanjangan waktu kepada J, akan tetapi hal itu membuat J merasa kesal.
Tersulut emosi, J kemudian melakukan kekerasan fisik kepada NH.
Ia memiting leher korban, memelintir tangan, menarik rambut, hingga memegangi tangan korban secara kuat.
Atas peristiwa ini, NH mengalami cedera pada bagian lengan kanan, bahu kanan, leher, hingga kepala.
Kasubbid Penmas Bid Humas Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak pun mengatakan, kasus ini tengah ditangani oleh kepolisian.
"Kasus ini kini sedang ditangani oleh pihak kepolisian untuk penyelidikan lebih lanjut," kata Reonald, dikutip dari Wartakota.
Satpam pukul pengemudi ojol
Kasus kekerasan berbeda, juga terjadi di Kota Bekasi, pada Minggu (13/7/2025).
Seorang satpam perumahan di Bekasi Utara, diduga memukul pengemudi ojek online (ojol) yang hendak mengantarkan orderan di perumahan tersebut.
Kasus dugaan kekerasan ini pun viral di media sosial.
Pengemudi ojek yang dipukul satpam, Aprinaldi, membeberkan kronologinya.
Ia mengatakan, insiden berawal ketika dirinya dilarang masuk ke area perumahan untuk mengantarkan pesanan makanan karena tak membawa kartu tanda penduduk (KTP).
Seorang satpam lainnya secara tiba-tiba menyebutnya Fir'aun tanpa alasan yang jelas.
"Dia (sekuriti) ngatain saya Fir'aun gara-gara tidak membawa KTP. Gi mana sakit hatinya dikatain Fir'aun cuman gara-gara tidak membawa KTP doang," kata Aprinaldi saat dikonfirmasi pada Senin (14/7/2025).
Cekcok antara Aprinaldi dan satpam itu pun terjadi. Satpam itu kemudian menantangnya untuk berkelahi.
"Sekuriti juga sempat menantang saya untuk ribut. Masa seorang sekuriti yang SOP kayak gini nantang-nantang orang seperti itu. Itu kan namanya premanisme bukan sekuriti," jelas dia.
Awalnya, Aprinaldi tak menanggapi tantangan duel dari satpam tersebut.
Aprinaldi tetap terlibat cekcok dengan satpam lainnya terkait KTP.
Namun satpam yang menantangnya berkelahi itu, kemudian langsung menghampirinya dengan penuh emosi.
Helm yang dipakainya seketika dipukul oleh satpam tersebut.
"Sempat berdebat di sana, terus tidak lama atasan dia narik saya dan menasehati saya di situ. Nah tiba-tiba sekuriti itu langsung mukul saya," imbuh dia.
Sebelumnya diberitakan, sebuah video yang memperlihatkan seorang sekuriti memukul pengemudi ojek online (ojol) di perumahan kawasan Bekasi Utara, Kota Bekasi, pada Minggu (13/7/2025), viral di media sosial.
Akibat pemukulan tersebut, kaca helm pengemudi ojol pecah.
Pengemudi ojol itu pun mengancam akan melaporkan sekuriti tersebut ke polisi.
"Gila, helm gw dirusakin sama sekuriti, kacau, udah kekerasan, udah main fisik. Gue laporin lu, serem serem banget ini, parah, helm gw rusak, ini sekuritinya sok jagoan," kata sopir ojol.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.