Ketua RT Gen Z di Jakarta Utara
Rogoh Kocek Rp 20 Juta Buat Perbaiki Jalan Rusak, Segini Gaji yang Diterima Ketua RT Gen Z di Jakut
Rogoh Kocek Rp 20 Juta Buat Perbaiki Jalan Rusak, Segini Gaji yang Diterima Ketua RT Gen Z di Jakut
TRIBUNJAKARTA.COM - Sahdan Arya Maulana, pemuda berusia 19 tahun yang menjabat sebagai Ketua RT di wilayah RT 07 RW 08 Kelurahan Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara memperbaiki jalan rusak di wilayahnya tanpa bantuan pemerintah.
Dalam kurun waktu dua bulan menjabat, ia sudah memperbaiki jalan di sana dengan merogoh kocek sebesar Rp 20 juta.
"Ada yang sebagian dari swadaya dan dari kita. Nah dari kita itu, biaya operasional kita itu semua kita alihkan ke pembangunan semua. Jadi kita selama dua bulan ini tidak pernah ngambil biaya BOP sepeserpun," ucap dia.
Adapun jalan rusak yang diperbaikinya merupakan akses utama warga sepanjang 100 meter.
Kata dia, laporan mengenai jalan rusak juga sudah diadukan. Namun bahasannya masih mandek di musyawarah perencanaan pembangunan (Musrembang).
Sehingga ia memutuskan bersama warga untuk saling bahu-membahu untuk biaya pengecoran jalan tersebut.
Selain hasil swadaya masyarakat, dana lainnya juga didapat dari operasional sebagai RT yang sama sekali tak pernah digunakan oleh Arya, sapaan karibnya.
"Ya, memang sebelumnya dari program saya itu kan pengecoran, pembangunan dan juga awalnya itu memang saya melakukan pengecoran itu rencana sebulan ke depan," kata Arya.
"Tapi karena saat itu ada kejadian truk terguling di situ. Dan sehingga mengakibatkan jalan hancur, maka malam itu kita perbaiki langsung," jelasnya.
Lantas berapa sebenarnya gaji yang didapat Arya sebagai Ketua RT di Jakarta?.
Dilansir dari Kompas.com, uang operasional yang diterima para ketua RT di Jakarta setiap bulannya sudah diatur dalam Keputusan Gubernur Jakarta Nomor 587 Tahun 2022 tentang Pemberian Uang Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi RT dan RW.

Dalam keputusan tersebut, disebutkan jika ketua RT berhak menerim adana operasional setiap bulannya sebesar Rp 2 juta.
Berdasarkan regulasi, uang tersebut digunakan untuk menunjang kegiatan operasional RT dan tidak digunakan untuk mendanai honorarium, atau sejenisnya bagi pengurus RT.
Setiap bulannya, dana operasional ini dicairkan setiap tanggal 10.
Terinspirasi Dedi Mulyadi
Selain menjadi ketua RT, Arya memiliki impian lain yakni menjadi seorang gubernur.
Namun, sosok gubernur yang membuatnya terinspiransi bukanlah Gubernur Jakarta Pramono Anung.
Arya mlaah menyebut nama Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sebagai inspirasinya.
Padahal, Arya tinggal di Jakarta dan menjabat sebagai Ketua RT di wilayah RT 07 RW 08 Kelurahan Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara.
"Karena saya suka pembangunan ya, karena yang saya tau kalau jadi gubernur itu kan banyak sekali pembangunan. Inspirasi saya juga kang Dedi Mulyadi jadi saya ngeliat dia sangat inspiratif sekali," ungkap Arya kepada TribunJakarta.com, Minggu (13/7/2025).
"Yang saya lihat dari Kang Dedi Mulyadi ya senang aja ketika dia care sama orang dan bisa berbaur sama warga-warga. Itu kayak ngeliatnya seneng aja," ungkap dia.
"Itu cita-cita besar saya ya, semoga nasibnya bagus ya kan," celetuk Arya penuh harap.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Berapa Dana Operasional yang Diterima Ketua RT di Jakarta?"
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.