Orangtua Korban Kebakaran Bukit Duri Berharap Anaknya Bisa Segera Dimakamkan

Orangtua dari korban jiwa dalam musibah kebakaran di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan berharap jenazah anak mereka bisa segera dimakamkan.

TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra
Korban kebakaran. Orangtua dari korban jiwa dalam musibah kebakaran di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan mendapatkan bantuan dari pemerintah, Minggu (20/7/2025). TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA PUTRA 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, TEBET - Orangtua dari korban jiwa dalam musibah kebakaran di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan berharap jenazah anak mereka bisa segera dimakamkan.

Adapun saat ini empat korban jiwa yang terdiri dari tiga keluarga masih berada di RS Polri untuk proses identifikasi.

"Belum tahu dikuburinnya kapan. Kita sih pengennya secepatnya," ujar Aditya, orangtua dari korban Jannisah (3) ditemui di posko pengungsian, Minggu (20/7/2025).

Rencananya, Adit akan memakamkan jenazah anaknya di TPU Menteng Pulo.

"Nanti kalau emang udah boleh diambil, jenazahnya di bawa ke rumah keluarga dulu di deket sini, baru kemudian dimakamin," tuturnya.

Hal senada disampaikan Rosul yang kehilangan dua anaknya bernama Azizah (4) dan Azkia (7) dalam musibah kebakaran yang terjadi pada Sabtu (19/7/2025).

"Sekarang masih nunggu kabar dari RS Polri," tuturnya.

Sementara untuk korban Putri (11) akan dimakamkan di kampung halaman di Bogor, Jawa Barat.

Wagub Beri Santunan

Hari ini, Wakil Gubernur Rano Karno mendatangi lokasi pengungsian dan memberikan santunan duka cita kepada para keluarga korban.

"Saya minta maaf tidak menyebut (nominal), tapi artinya itulah maksimal. Baznas telah banyak memberikan bantuan kepada kita juga," kata Rano di lokasi.

Selain itu, Pemprov DKI juga memberikan bantuan kepada para korban terdampak dari kebakaran ini.

Berkaca dari kasus kebakaran ini yang diduga dari korsleting listrik, Rano menyebut pihaknya akan mempercepat pengadaan APAR di setiap RT.

"Sejalan dengan program quick win, kami juga akan mengoptimalkan gerakan kepemilikan APAR di setiap RT, dan warga di Jakarta, serta monitoring berkala instasi listrik di kontrakan, rumah kos, dan tempat usaha. 
 
Karena pada dasarnya hampir 90 persen kebakaran yang terjadi di Jakarta ini diakibatkan dari konsumen listrik. Dan hampir rata-rata karena kelalaian," tutur Rano.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved