Pesantren Bina Insan Mulia Cirebon Diminati Banyak Santri Baru di saat Peminat Pesantren Turun

Pesantren Bina Insan Mulia di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mengalami lonjakan santri baru yang mendaftar di tengah banyak pesantren turun peminatnya

Editor: Y Gustaman
Dok Pesantren Bina Insan Mulia Cirebon
Sejumlah santri baru memasuki Pesantren Bina Insan Mulia di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Minggu (20/7/2025). Total santri baru Pesantren Bina Insan Mulia mencapai 2522 orang, terbanyak dari Cirebon berjumlah 684 orang, Jabodetabek 508 orang, dan Indramayu 422 orang. Sisanya tersebar dari kawasan pulau Jawa, luar Jawa, dan bahkan dari luar negeri. 

TRIBUNJAKARTA.COM, CIREBON - Pondok Pesantren Bina Insan Mulia 1, 2 dan 3 di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mengalami lonjakan santri yang mendaftar di tengah banyak pesantren menurun peminatnya. 

Dari tiga pesantren, BIMA 3 yang baru setahun didirikan, bahkan izin sekolah baru terbit di awal bulan Juli ini, jumlah pendaftarnya mencapai 1000 santri

“Ini mestinya masuk ke The Guinness Book of Records,” canda KH. Imam Jazuli, Lc, MA, pengasuh Pesantren Bina Insan Mulia kepada Tribun Jakarta, Minggu (20/7/2025). 

Total santri baru Pesantren Bina Insan Mulia mencapai 2522 orang, terbanyak dari Cirebon berjumlah 684 orang, Jabodetabek 508 orang, dan Indramayu 422 orang. Sisanya tersebar dari kawasan pulau Jawa, luar Jawa, dan bahkan dari luar negeri.

Untuk memudahkan transportasi ke pondok, para santri baru dan wali santri berkumpul di sejumlah titik yang ditentukan untuk kemudian dijemput menggunakan bus yang disediakan pesantren. 

“Kami menyediakan 54 armada bus di 13 titik yang siap mengangkut santri dan wali santri ke pesantren, dan semua itu tidak dikenakan biaya,” terang Kiai Imam. 

Inisiatif ini untuk menghindari penumpukan kemacetan di sekitar pesantren dan Kota Cirebon. Selain itu, santri dan wali santri dari daerah yang sama bisa saling mengenal, sehingga silaturrahim di antara mereka kuat.

Ratusan santri baru dan wali santri dari konsulat Jabodetabek berkumpul di Masjid At-Tien, TMII, Jakarta Timur, untuk melanjutkan perjalanan ke Pesantren Bina Insan Mulia, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat (19/7/2025). Tahun ini, total santri baru Pesantren Bina Insan Mulia mencapai 2522 orang.
Ratusan santri baru dan wali santri dari konsulat Jabodetabek berkumpul di Masjid At-Tien, TMII, Jakarta Timur, untuk melanjutkan perjalanan ke Pesantren Bina Insan Mulia, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat (19/7/2025). Tahun ini, total santri baru Pesantren Bina Insan Mulia mencapai 2522 orang. (Dok Pesantren Bina Insan Mulia Cirebon)

Berdasar penelusuran di lapangan dan database tim PPDB, tingginya peminat yang masuk Pesantren Bina Insan Mulia karena sistem pembelajaran yang diterapkan. 

“Pesantren Bina Insan Mulia menerapkan program tahfid Al-Quran untuk semua santri dengan metode cepat, hanya 4 bulan. Tanpa mengorbankan sekolah dan agenda pembelajaran lain,” kata Afifah, wali santri dari Jawa Tengah.

Ada juga yang memilih Pesantren Bina Insan Mulia karena keunikan cara hidup di pesantren tersebut. Banyak hal yang di pesantren lain dilarang, tapi di Bina Insan Mulia justru difasilitasi, seperti menonton televisi, berinternet, olahraga, musik, jalan-jalan, dan lain-lain. 

“Anak saya langsung tertarik dan merasakan tidak ada yang berbeda antara di rumah dan di pesantren,” ujar Simbolon wali santri dari Jakarta.

Selain dua alasan di atas, banyak yang memilih Bina Insan Mulia karena minat besar untuk melanjutkan belajar ke luar negeri atau ke kampus PTN dalam negeri. 

Kiai Imam menjelaskan dalam beberapa tahun terakhir, lulusan Pesantren Bina Insan Mulia telah diterima di sejumlah perguruan tinggi kelas dunia di sejumlah negara. 

Negara-negara yang jadi tujuan jebolan Pesantren Bina Insan Mulia melanjutkan pendidikannya, di antaranya Mesir, Turki, Jerman, Prancis, Australia, Jepang, China, Tunisia, Maroko, dan bahkan Rusia.  

Angkatan 2025 ini saja, dari 288 lulusan, 154 di antaranya diterima kampus bonafid luar negeri dari jalus beasiswa dan MoU dan 134 lainnya lulus seleksi Kampus perguruan tinggi negeri. 

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved