Ibunda Syok Berat, Akbar Ditemukan Tewas Tanpa Kepala di Lampung Padahal Mau Nikah Bulan Ini

Akbar, nelayan Jakut yang ditemukan tewas tanpa kepala di pesisir Pantai Limau, Tanggamus, Lampung, ternyata punya rencana besar sebelum kepergianya.

TribunJakarta.com
RENCANA NIKAH AKBAR - Foto Akbar (24) bersama kekasihnya yang diunggah ke media sosial. Akbar, nelayan Jakarta Utara yang ditemukan tewas tanpa kepala di pesisir Lampung berencana menikah di bulan Juli 2025 ini. (TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING - Akbar (24), nelayan Jakarta Utara yang ditemukan tewas tanpa kepala di pesisir Pantai Limau, Tanggamus, Lampung, ternyata punya rencana besar sebelum pergi untuk selamanya.

Menurut ibundanya, Akbar berencana menikahi kekasihnya di bulan Juli 2025 ini.

Tapi, takdir berkata lain.

Akbar meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan di bulan yang sama dengan bulan yang ditentukannya untuk menikahi sang kekasih.

"Iya, sudah emang rencana mau nikah sama ceweknya. Rencananya mah bulan 7 ini, bulan Juli ini," kata ibunda Akbar, Ernawati (42) saat ditemui di kediamannya di Kampung Kerang Hijau, RT 13 RW 13 Kelurahan Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (21/7/2025).

Akbar adalah anak kedua dari dua bersaudara.

Sepengetahuan Ernawati, putranya itu merupakan sosok baik yang tak pernah membuat masalah.

Rencana pernikahan dengan sang kekasih pun sudah berulangkali disampaikan almarhum Akbar kepada keluarganya.

Karena itu, kematian Akbar yang cukup tragis ini membuat Ernawati dan keluarganya begitu terpukul.

"Semenjak tahu anak saya meninggal ini saya pusing terus, Pak. Masih sering nangis sampai sekarang," ungkap Ernawati.

 

Ernawati mengungkap, anak kesayangannya itu terakhir kali dilihatnya pada Selasa (1/7/2025) silam.

Pertemuan terakhir kali Ernawati dengan mendiang putranya adalah ketika Akbar hendak pamit melaut.

Saat itu, Ernawati yang juga hendak pergi ke hajatan saudaranya sempat meminta tolong Akbar untuk memasukkan sepeda listrik ke dalam rumah.

"Saya ketemu almarhum itu waktu malam Rabu (1 Juli). Terakhir tuh kan itu kan saya mau pergi ke saudara, acara sunatan ya, pas itu kata saya gini, coba masuk motornya nak. Sampai sekarang saya udah nggak pernah ketemu anak saya lagi, itu terakhir itu," ucapnya.

Ernawati akhirnya menerima kabar bahwa jenazah Akbar ditemukan terdampar di Lampung dari berita di televisi pada Kamis (17/7/2025) lalu.

Tak lama setelahnya, Ernawati pun berangkat ke Lampung untuk memastikan apakah benar jenazah itu adalah Akbar.

"Kita ditelpon sama polisi, suruh ke situ bawa identitas buat mastiin anaknya. Bawa KTP, dilihat. Saya ke sana iya benar itu anak saya," ucapnya.

Benar saja, mayat tanpa kepala itu adalah sang anak. Hal itu terkonfirmasi dari pakaian yang masih melekat di tubuh korban.

Ernawati hafal betul bahwa baju dan celana yang ditemukan bersama jenazah itu adalah milik anaknya, Akbar alias Aco.

"Saya ngelihat dari bajunya, dari celananya. Yakin itu anak saya," ucap dia.

Terjatuh dari kapal KM Sinar Harapan

Mayat tanpa kepala yang diketahui adalah Akbar itu, ditemukan di pesisir Tanggamus, Lampung, sekitar dua pekan setelah tenggelam di perairan Kepulauan Seribu.

Akbar terjatuh dari kapal KM Sinar Harapan di sekitar Perairan Pulau Kelor, Kepulauan Seribu, Rabu (2/7/2025) malam.

Peristiwa ini bermula ketika kapal Sinar Harapan yang mengangkut Akbar dan seorang rekannya tengah dalam perjalanan pulang dari Pulau Bidadari menuju Pelabuhan Muara Baru.

Akbar, yang saat itu tidak mengenakan pelampung, diduga terjatuh dari kapal dan tenggelam di laut.

Setelah terjatuh dari kapal KM Sinar Harapan, Akbar sempat dicari oleh tim SAR selama beberapa hari.

Sementara itu, dilansir dari TribunLampung.co.id, Kapolres Tanggamus AKBP Rahmad Sujatmiko mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus temuan mayat tanpa kepala ini.

Termasuk melakukan pengambilan sampel DNA dari Ernawati dan keluarganya yang lain.

"Kami telah melakukan pendampingan terkait pengecekan DNA, sebagai sampel pembanding. Saat ini kita masih menunggu hasil dari Puslabfor," jelasnya, Sabtu (19/7/2025).

Kasat Reskrim Polres Tanggamus AKP Khairul Yasi Ariga menambahkan, pihaknya juga berkoordinasi dengan Polres Kepulauan Seribu dan instansi terkait lainnya di wilayah DKI Jakarta, mengingat lokasi hilangnya korban berada di perairan sekitar Pulau Bidadari dan Pulau Kelor.

Koordinasi ini dilakukan agar hasil pemeriksaan dapat lebih cepat dan akurat, sekaligus memperkuat kesimpulan penyidikan dari kedua wilayah hukum, baik dari Jakarta maupun di Lampung.

"Semua langkah ini bertujuan memberikan kepastian hukum dan kejelasan bagi pihak keluarga, sekaligus menyelesaikan proses identifikasi secara prosedural," ungkapnya.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved