Ketua RW Gen Z di Pademangan

Ketua RT dan Ketua RW Gen Z di Jakut Beda Idola: Ada yang Kagumi Dedi Mulyadi, Ada yang Pilih Gibran

Meski seumuran, Sahdan Arya Maulana dan Tri Krisna Mukti mengidolai sosok pemimpin yang berbeda. Siapa saja?

TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino, Kompas.com/Fristin Intan Sulistyowati dan Dok Dedi Mulyadi
DUA GEN Z BEDA IDOLA - Dua gen z yang menjabat sebagai Ketua RT dan Ketua RW di Jakarta Utara ini memiliki idola pemimpin yang berbeda. Sahdan Arya Maulana sebagai Ketua RT mengidolai Dedi Mulyadi sementara Ketua RW, Tri Krisna Mukti mengidolai Wapres Gibran Rakabuming Raka. (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino, Kompas.com/Fristin Intan Sulistyowati dan Dok Dedi Mulyadi). 

Mendaftar sebagai calon RW bukan perkara mudah.

DITABOK PACAR - Tri Krisna Murti, ketua RW Gen Z di Jakarta Utara, mengungkapkan dirinya sempat ditabok pacar yang kesenangan karena mendengar dirinya terpilih menjabat ketua RW 02 Pademangan Barat.
DITABOK PACAR - Tri Krisna Murti, ketua RW Gen Z di Jakarta Utara, mengungkapkan dirinya sempat ditabok pacar yang kesenangan karena mendengar dirinya terpilih menjabat ketua RW 02 Pademangan Barat. (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)

Krisna harus mengurus sejumlah persyaratan administratif seperti SKCK, ijazah, surat pengantar, dan lainnya, hanya dalam waktu satu minggu.

Setelah dinyatakan lolos sebagai calon, para kandidat hanya melewati masa tenang selama empat hari sebelum pemilihan.

Dalam pemungutan suara, Krisna menang tipis.

Ia meraih 31 suara, unggul satu suara dari kandidat terkuat, seorang tokoh masyarakat yang juga ketua masjid.

Kemenangan itu menjadi momen emosional bagi keluarganya.

"Ya semua keluarga pada senang juga ya, ibu saya sampai menangis," kata Krisna.

Sebagai RW muda, Krisna tak gentar menghadapi warga dan pengurus RT yang usianya jauh lebih tua.

Ia memilih pendekatan dialogis dan menyerap aspirasi mereka untuk dijadikan program kerja.

Salah satu program andalannya adalah Posyandu Remaja, yang memfasilitasi pemeriksaan kesehatan dan edukasi bagi anak muda berusia 12-24 tahun.

Ia juga menggagas pembatasan jam malam bagi remaja guna mencegah tawuran.

"Dulu daerah sini sempat rawan, tapi sekarang sudah jauh lebih tertib," ungkapnya.

Tak hanya itu, jumlah petugas keamanan di wilayahnya ditambah dari dua menjadi enam orang.

Ia juga berencana memasang CCTV di setiap RT.

Menjadi ketua RW di usia yang sangat muda pastinya tak lepas dari tantangan.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved