Jakarta Darurat Kekerasan, Wagub Rano Ungkap Temuan Mengejutkan Tawuran:Kadang Di-Setting & Dibiayai

Kekerasan di Ibu Kota menjadi sorotan, Wagub Rano Karno, mengungkap temuan mencengangkan terkait maraknya aksi tawuran remaja.

Editor: Wahyu Septiana
Tribunjakarta/Dionisius Arya Bima
TAWURAN DI JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno saat ditemui di Wihara Ekayana Arama, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (12/5/2025). Kekerasan di Ibu Kota menjadi sorotan, Wagub Rano Karno, mengungkap temuan mencengangkan terkait maraknya aksi tawuran remaja. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Kekerasan di Ibu Kota menjadi sorotan, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, mengungkap temuan mencengangkan terkait maraknya aksi tawuran remaja.

Ia menyebut, dalam beberapa kasus, aksi brutal yang dilakukan para remaja tak sepenuhnya terjadi secara spontan, melainkan diduga ada pihak yang sengaja membiayai dan memfasilitasi bentrokan.

Pernyataan ini menambah daftar kekhawatiran atas darurat kekerasan yang kian merebak di tengah masyarakat Jakarta.

"Tawuran di Jakarta ini malah kadang-kadang memang di-setting, dan bahkan bahasanya ada yang juga dibiayai," kata Rano Karno dikutip dari Kompas.com, Sabtu (26/7/2025).

Kendati demikian, pria yang akrab disapa Bang Doel ini tidak menjelaskan soal kapan dan di mana tawuran settingan tersebut terjadi dan siapa pihak yang membiayai.  

Dia hanya mengatakan bahwa situsi tersebut berbahaya.

"Bahaya sebetulnya situasi seperti ini. Dan itu kita sadar, harus ada penetrasi khsusus untuk pendekatan itu," tegas Rano Karno.

Hal lain yang menjadi sorotan Rano Karno adalah peningkatan terhadap angka kekerasan anak.

“Ternyata berdasarkan data, memang itu realita,” kata Rano Karno.

Bang Doel menyadari peristiwa itu sangat mengkhawatirkan dan perlu mendapatkan atensi khusus.

"Ini memang meresahkan. Ya minta maaflah, saya orang yang enggak suka menutupi, bisa lihat bagaimana senjata saja mereka ciptakan sendiri, itu kan berbahaya sebetulnya," ujar Rano Karno.

"Bahkan yang sudah di luar nalarlah ya sepanjang seperti itu, saya enggak paham lagi menyikapi anak-anak sekarang. Itu yang harus kita sikapi," tambah dia.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Antara, Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI menangani sebanyak 2.041 kasus kekerasan anak pada 2024 dan sebanyak 1.113 kasus dari Januari-Juli 2025.

PPAPP DKI mencatat tren kasus kekerasan anak di Jakarta meningkat.

"Meningkat, karena sekarang masyarakat lebih mengenal kita dan mereka tanpa sungkan lagi untuk memberikan laporan atau istilahnya curhat," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala UPT Perlindungan Perempuan dan Anak (PPPA) DKI Jakarta Leni Yunengsih dikutip dari Kompas.com. 

Leni mengatakan, kasus kekerasan itu meningkat karena masyarakat semakin teredukasi untuk melapor dan mendapatkan bantuan.

Apalagi, korban akan diberikan pendampingan dari awal hingga selesai dan disediakan tim psikolog maupun advokat.

"Dia mau mengadu dan melaporkan kepada kita bahwa kita memang ada untuk mereka," jelasnya. 

Siapkan Pergub

Di sisi lain, Rano Karno menyebut Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta tengah mengkaji peraturan gubernur (pergub) baru agar warga menjaga Jakarta.

"Kemarin kita khusus rapat paripurna tentang tawuran,” ujar Rano Karno.

“Kita sedang menyikapi, sehingga sudah sangat dibutuhkan Pergub tentang bagaimana masyarakat menjaga Jakarta,” lanjut dia.

Rano belum bisa menjawabnya dengan jelas.

Usulan pergub baru tersebut merespons maraknya tawuran di Jakarta.

“Baru kemarin dibahas, belum digodok, baru dijadikan satu bahan kajian. Karena tawuran bukan hanya di Jakarta lho, ini memang terindikasi se-Indonesia, tapi memang lebih banyak di kota-kota besar,” tegas dia.

(TribunJakarta/Kompas.com)

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved