Kebakaran Pasar Taman Puring

Niat Bangun Ulang Pasar Taman Puring Ditolak Pedagang, Pramono: Memang Ada Masalah

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung buka suara soal pedagang  yang menolak rencana Pemprov untuk membangun ulang Pasar Taman Puring pasca kebakaran.

TRIBUNJAKARTA.COM
PEMBANGUNAN ULANG PASAR TAMAN PURING - Niat Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung membangun ulang Pasar Taman Puring pasca kebakaran ditolak pedagang. Foto diambil saat Pramono ditemui di Balai Kota Jakarta, Rabu (30/7/2025). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung buka suara soal pedagang  yang menolak rencana Pemprov DKI Jakarta untuk membangun ulang Pasar Taman Puring pasca kebakaran.

Para pedagang Pasar Taman Puring, memilih membangun lapak dagangan mereka sendiri secara swadaya setelah luluh lantak akibat kebakaran besar yang terjadi pada Senin (28/7/2025) petang.

Orang nomor satu di Jakarta ini pun mengaku sudah mendengar permintaan dari para pedagang Itu.

“Kemarin kebetulan kami rapat mengenai Taman Puring dan ternyata memang di Taman Puring itu ada persoalan di lapangannya. Dan saya sudah mendengar sendiri, warga yang terkena itu pengen mereka berswadaya,” ucapnya di Balai Kota Jakarta, Rabu (30/7/2025).

Di sisi lain, Pramono mengaku sudah memerintahkan Wali Kota Jakarta Selatan untuk membangun ulang pasar tersebut.

Namun karenanya ada penolakan dari para pedagang, ia mengaku bakal terlebih dulu mempelajari masalah di Pasar Taman Puring.

“Laporan dari Wali Kota Jakarta Selatan yang saya minta untuk menangani ini, di lapangan memang ada persoalan,” ujarnya.

“Sehingga dengan demikian, untuk secara khusus Taman Purin akan kami dalami terlebih dahulu,” tambahnya menjelaskan.

Pedagang Pilih Bangun Sendiri Pasar Taman Puring

Di saat Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung berjanji bakal membangun ulang Pasar Taman Puring yang terbakar, harapan berbeda justru dilontarkan pedagang.

Perwakilan pedagang yang juga pengurus Pasar Taman Puring, Nawara Harjo mengatakan, para pedagang justru berharap pasar ikonik di Jakarta itu dibangun ulang dengan dana patungan dari mereka.

Hal itu sebagaimana yang pernah terjadi saat kebakaran yang melanda Pasar Taman Puring pada Tahun 2006 silam.

Bedanya, kala itu kebakaran tak sampai menghanguskan seluruh bangunan pasar.

Sedangkan dalam kebakaran yang terjadi pada Senin (28/7/2025) petang, si jago merah membakar lebih dari 500 kios di Pasar Taman Puring.

"Ini kebakaran yang ketiga kali. Pertama tahun 2001 lalu kemudian dibangun seperti bangunan sekarang.

Kemudian tahun 2006 kebakaran tapi waktu itu hanya lantai dua saja yang kebakar dan yang terbaru ya kemarin," kata Nawara ditemui di Pasar Taman Puring, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (29/7/2025).

Ia pun menjelaskan alasan para pedagang lebih ingin Taman Puring dibangun pakai dana patungan mereka ketimbang mengandalkan APBD DKI Jakarta.

Padahal, Pasar Taman Puring merupakan salah satu pasar binaan Pemprov DKI Jakarta.

"Mungkin kalau swadaya kan, ada rasa (memiliki) gitu. Jadi kita punya tempat, ini kan loksem, lokasi sementara. Jadi pedagang pengennya ya ada usaha dari mereka juga," kata Nawara.

Kini, yang diharapkan para pedagang yakni izin bisa dikeluarkan secepatnya dari Pemprov agar Pasar Taman Puring dibangun ulang.

"Karena di sini kan ada 500 lebih pedagang yang harus hidupi keluarganya. Kalau pasarnya enggak ada ya gimana mereka mau jualan," kata Nawara.

Pram Janji Bangun Ulang

Sebemumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menjanjikan bakal segera memperbaiki Pasar Taman Puring yang luluh lantak akibat kebakaran besar.

“Memang di sana sudah tiga kali (kebakaran) dan untuk itu kami tentunya akan perbaiki, kami persiapkan, karena pasar itu adalah pasar rakyat yang dibutuhkan oleh rakyat setempat,” ucapnya saat ditemui di Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (29/7/2025).

Pramono pun mengaku langsung berkoordinasi dengan Wali Kota Jakarta Selatan Muhammad Anwar saat mendapat laporan soal kebakaran yang terjadi di Pasar Taman Puring.

Ia pun terus memonitor proses penanganan kebakaran untuk memastikan tak ada korban jiwa dalam insiden kebakaran tersebut.

“Ada kurang lebih 500 kio kecil yang terdampak, karena memang di situ kan kios-kiosnya kecil-kecil dan padat. Dan saya juga monitor apakah ada korban atau tidak,” ujarnya.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved