Viral di Media Sosial
Momen Wisuda Menantu SBY, Annisa Pohan Tahun 2003 di Unpad Banjir Pujian, Jokowi Disindir?
Momen Annisa Pohan Yudhoyono saat wisuda dari Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran banjir pujian dari publik.
TRIBUNJAKARTA.COM - Momen Annisa Pohan Yudhoyono saat wisuda dari Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran banjir pujian dari publik.
Menantu dari Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut membagikan dua foto saat menghadiri wisuda yang diadakan pada tahun 2003 silam.
Annisa membagikan salah satu momen penting dalam hidupnya tersebut di Instagramnya.
Terdapat keterangan di kedua foto yang dipostingnya tersebut.
"Hari Wisuda Universitas Padjajaran, Lulusan Gelombang I Tahun Akademik 2003 - 2004 Bandung, 13 Desember 2003," demikian tulisan di masing-masing foto.
Annisa tampak maju ke depan sementara para wisudawan yang lain duduk.
Kuncir toganya tampak dipindahkan oleh pejabat universitas yang berwenang.
Pemindahan kuncir dari kiri ke kanan menandakan Annisa telah menyelesaikan masa studinya.
Di foto yang kedua, setelah prosesi pemindahan kuncir toga, ia lalu bersalaman.
Annisa bercerita dalam postingannya itu bahwa ia lulus tepat waktu dari tahun 1999 hingga 2003.
Kala itu, ia mengambil jurusan Ekonomi Studi Pembangunan (Economics).
Ia bercerita bahwa jurusan yang diambilnya kala itu paling susah di antara jurusan yang lain di Fakultas Ekonomi Unpad.
"Katanya jurusan paling susah di ekonomi karena banyak hitungannya," tulis Annisa.
Bahkan, kata Annisa, ada sebuah lelucon bahwa lulusan dari jurusannya itu paling sial menjadi menteri.
"Dulu bercandaannya lulusannya paling sial jadi menteri, lumayan lah enggak jadi menteri tapi jadi istri Menteri Koordinator," katanya.
"Semoga dari bercandaan nanti dari angkatan aku ada yang beneran jadi menteri ya," tutupnya.
Tuai pujian
Sontak, kolom komentar postingan itu dibanjiri pujian terhadap Annisa.
"Luar biasa hebat ibu, cantik, cerdas dan berkelas," tulis @keyasthanika.
"The real ucapan adalah doa," tulis @ikkestagram.
"Pasti kuliahnya pintar dan cerdas,"tulis @narnosun.
Bahkan Universitas Padjajaran (Unpad) pun turut memberikan komentar positif terkait gelar S1 yang diraih oleh Annisa Pohan.
Pihak Unpad mengaku bangga terhadap Annisa yang menjadi alumnusnya itu.
"Wah, Unpad bangga punya alumni seperti ibu. Semoga jadi inspirasi buat adik-adik mahasiswa sekarang, dan siapa tahu menteri berikutnya memang dari angkatan ibu (alumni Unpad juga). Salam hangat dari almamater tercinta, bu," tulis akun resmi Universitas Padjajaran.
Jokowi disindir?
Namun, postingan Annisa pun tak terlepas dikait-kaitkan publik dengan polemik ijazah Jokowi yang dipertanyakan Roy Suryo Cs.
Tak sedikit publik yang seakan memberikan sindiran di kolom komentar postingan wisuda Annisa.
"Minimal ada fotonya ya kalau wisuda," tulis @ariesmuwardi.
"Minimal ada foto wisuda ya," tulis @tengkuss.
"Nah, kalau ini kan jelas yang komen juga banyak yang ngaku temen seangkatan," tulis @caecidioo.
"Satirenya nyata dan berkelas. Lulusan Unpad bukan UGM. Maaf om Agus, becanda," tulis @zeinixzein.
Isu ijazah Palsu Jokowi
Sementara itu, isu ijazah palsu presiden ke-7 RI, Joko Widodo masih menuai polemik.
Kubu Roy Suryo Cs masih melakukan perlawanan bahwa Jokowi memiliki ijazah palsu sehingga ijazah asli tidak akan terbit.
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga tersebut menegaskan kehadiran Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo dalam reuni angkatan 80 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) tidak akan membawa perubahan apa pun terkait keyakinannya bahwa ijazah Jokowi memang palsu.
“Kunjungan tadi tidak mengubah apa pun hasil hipotesis sebelumnya, skripsi 99,9 persen palsu, tidak akan bisa terbit ijazah asli,” kata Roy Suryo saat dihubungi, Sabtu (26/7/2025).
Roy Suryo menyebut, kedatangan Jokowi dalam reuni tersebut bukan berstatus sebagai alumni, melainkan laksana pejabat.
“Bajunya beda, hanya datang singkat di Fakultas Kehutanan, bukan di acara intinya, di Wanagama seperti yang lain-lainnya,” tegas dia.
Roy Suryo menilai, kedatangan Jokowi merupakan langkah untuk meyakinkan publik bahwa dosen penguji skripsinya adalah Ir. T. Burhanuddin dan Ir. Sofian Warsito, sementara dosen pembimbingnya adalah Prof. Dr. Ir. Achmad Sumitro.
“Buat apa? Kan aneh malahan. Dia juga berusaha cerita nama-nama teman saat KKN: Yohana (Hukum), Lience (Biologi), Alm. Eko (Geodesi) dan sebagainya. Tapi, tanpa bukti, hanya narasi saja. Tidak ada nilainya,” tegas dia.
Sementara, Jokowi tetap dinilai kekeh menyatakan bahwa Ir. Kasmudjo adalah dosen pembimbingnya.
“Padahal Pak Kasmudjo sudah jelas membantah, baik selalu dosen pembimbing maupun dosen akademik,” jelasnya.
Bareskrim: Ijazah Jokowi Asli
Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen (Pol) Djuhandhani Rahardjo Puro menegaskan, penyelidikan laporan dugaan ijazah palsu mantan Presiden Joko Widodo dihentikan.
Hal ini diputuskan setelah Bareskrim menyelesaikan uji laboratorium forensik (labfor) terhadap ijazah Jokowi.
Hasil uji labfor menyatakan ijazah eks Kepala Negara itu identik dengan pembanding rekan seangkatannya di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM).
"Dari proses pengaduan dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbuatan pidana sehingga perkara ini dihentikan penyelidikannya," kata Djuhandhani dalam konferensi pers di Bareskrim Polri, Jakarta, 22 Mei 2025 lalu.
Djuhandhani menjelaskan, penyelidik mendapatkan dokumen asli ijazah Sarjana Kehutanan atas nama Joko Widodo dengan NIM 1681 KT yang dikeluarkan pada tanggal 5 November 1985.
Ijazah itu juga sudah diuji secara laboratorium berikut sampel pembanding dari tiga rekan seangkatan Jokowi.
"Telah diuji secara laboratoris berikut sampel pembanding dari tiga rekan pada masa menempuh perkuliahan di Fakultas Kehutanan UGM meliputi bahan kertas, pengaman kertas, teknik cetak, tinta tulisan tangan, cap stempel, dan tinta tanda tangan milik dekan dan rektor dari peneliti tersebut, maka antara bukti dan pembanding adalah identik atau berasal dari satu produk yang sama," ungkap dia.
Namun, setelah penyelidikan dihentikan, Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) meminta Biro Wassidik Bareskrim untuk melakukan gelar perkara khusus karena mereka menilai keputusan tersebut tidak tepat. (TribunJakarta.com/Kompas.com)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Silfester Matutina Bakal Dieksekusi Kejagung, Eks Wakapolri Oegroseno: Para Termul Tidak Perlu Bela! |
![]() |
---|
"Definisi Doa Ibu Tembus Langit", 2 Anak Tukang Sepuh Emas di Solo Masuk ITB, Dosen Berdecak Kagum |
![]() |
---|
GRIB Jaya Geruduk Pondok Indah Dipicu Sengketa Tanah, Polisi Pastikan Tak Ada Bentrok |
![]() |
---|
VIRAL Kompleks Perumahan dan Lapangan Pondok Indah Golf Didatangi GRIB Jaya, Ada Apa? |
![]() |
---|
"Kamu Ngga Akan Bisa", Mahasiswi Difabel Kerap Diremehkan, Kini Dapat Beasiswa Pascasarjana |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.