Viral di Media Sosial
Ari Lasso dan Mardigu Kompak Kritik WAMI: Dari Royalti Acara Nikah hingga 'Kecerobohan Bodoh’
Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) Wahana Musik Indonesia (WAMI) tengah banjir kritikan oleh publik.
TRIBUNJAKARTA.COM - Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) Wahana Musik Indonesia (WAMI) tengah banjir kritikan oleh publik.
Mantan vokalis Dewa 19, Ari Lasso menyebut mereka telah melakukan "kecerobohan bodoh".
Sementara itu, Mardigu Wowiek Prasantyo atau yang biasa dikenal Bossman Mardigu melontarkan kritik terkait kebijakan royalti musik di acara pernikahan sebagai aksi hanya cari-cari sensasi.
Kedua sosok ini makin membuat WAMI menjadi bulan-bulanan publik.
Awalnya, Ari Lasso menyampaikan kekecewaannya kepada WAMI terkait royalti yang diterimanya.
Ari mengaku nominal royalti yang masuk hanya sebesar Rp 765.594 dan penerima transfer bukanlah namanya, melainkan orang lain.
Dalam unggahan yang dikutip Kompas.com, Senin (11/8/2025), Ari Lasso menulis hal yang fatal dalam pengiriman royalti.
“Kekonyolan yang paling hebat adalah Anda transfer ke rekening ‘Mutholah Rizal’.
Terus hitungan In laporan Ari Lasso itu punya saya atau punya Pak Mutholah Rizal? Atau hitungan itu memang punya saya tapi WAMI salah transfer ke Mutholah Rizal,” tulisnya.
Ari menilai kesalahan seperti ini berpotensi merugikan para pencipta lagu dan musisi.
“Sebuah lembaga dengan manajemen yang (maaf) sangat buruk dan berpotensi merugikan, baik negara—dlm hal ini Dirjen Pajak—maupun para musisi anggota Anda,” tambahnya.
Harapan Pemeriksaan Terhadap WAMI Penyanyi senior itu berharap ada pemeriksaan menyeluruh terhadap WAMI agar lembaga tersebut bisa menjadi kredibel.
“Banyak ‘permainan’ atau kecerobohan yang cukup layak untuk diperiksa lembaga negara, dlm hal ini mungkin BPK, KPK, ato Bareskrim. Bukan untuk menghukum, tetapi untuk menjadikan @wami.id sebagai sebuah lembaga yang kredibel,” tulis Ari.
Ia juga mempertanyakan cara pengelolaan organisasi oleh WAMI, “Dear @wami.id, bagaimana cara Anda mengelola organisasi? Katanya ketuanya sekarang musisi yang sangat saya kagumi, Mas Adi Kla (@adiadrian22). Mohon pencerahan,” ujar Ari.
Ari Lasso Bebaskan Lagu untuk Diputar Karena kecewa dengan kinerja WAMI, Ari Lasso memutuskan membebaskan para penyanyi dan pengelola kafe untuk memutar lagu-lagunya tanpa membayar royalti.
“Untuk semua teman pemain band, penyanyi wedding, event, cafe… SAYA MEMBEBASKAN ANDA MEMUTAR DAN MEMAINKAN LAGU-LAGU HITS saya… SILAKAN… PERCUMA ANDA MEMBAYAR tapi pengelolaannya kayak gini,” tegasnya.
Ari berharap masalah ini dapat segera ditindaklanjuti demi kejelasan dan perbaikan sistem royalti musik di Indonesia.
Kecerobohan bodoh
Setelah menyampaikan kekecewaannya terkait jumlah royalti yang diterimanya serta adanya kesalahan nama penerima hak, Ari Lasso menerima respons dari pihak WAMI.
Tanggapan WAMI yang dikirim melalui pesan WhatsApp itu kemudian diposting Ari di Instagramnya.
Pihak dari Tim Membership WAMI memohon maaf atas kendala yang dialami Ari.
Pihaknya juga berniat memberikan klarifikasi dengan menghubungi Ari melalui sambungan telepon.
Namun, Ari Lasso tak berkenan dan meminta Pihak WAMI menanggapinya secara terbuka di Instagram miliknya.
Ia pun menyatakan secara keras bahwa apa yang dilakukan WAMI itu sebuah kecerobohan yang bodoh.
"Silakan tanggapi dulu secara terbuka di Instagram saya dan baru mengklarifikasi, dan itu bukan kendala. Itu kecerobohan yang bodoh. Kendala itu kalau saya mau ambil duit tapi belum bisa keluar," katanya.
Pihak WAMI mengaku bahwa mereka dan Presiden Direktur WAMI yang juga salah satu anggota Kla Project, Adi Adrian, telah menanggapi respons Ari Lasso di Instagram mereka.
Akan tetapi, Ari masih tak puas dan meminta mereka untuk menanggapi respons tersebut di Instagram pribadi Ari Lasso.
"Tanggapi di akun saya dong, jangan bersikap angkuh. Bila memang anda salah, akui kekeliruan itu dan apabila saya yang salah silakan Counter. Jangan melalui akun kalian. Musisi dan publik menunggu," katanya.
Kritik Mardigu
Sementara itu, Bossman Mardigu menuding kebijakan royalti 2 persen untuk musik di sebuah acara pernikahan hanya cari sensasi saja.
Ia memposting sebuah informasi tersebut di Instagramnya.
Kebijakan ini justru makin membuat para pelaku industri makin 'geleng kepala'.
Mardigu melihat makin ke sini pihak berwenang makin membuat kebijakan yang Narcissistic Personality Disorder (NPD) atau Gangguan Kepribadian Narsistik.
"Ini cari sensasi, makin banyak keputusan NPD ya, komen," tulis Mardigu di akun Instagramnya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
SOSOK Prof Paiman Raharjo, Eks Wamendes yang Diusulkan Sedulur Jokowi Masuk Kabinet Prabowo |
![]() |
---|
Pengakuan Aiptu Rajamuddin dan Anaknya Soal Penganiayaan Guru di Sinjai, Beda Jauh dari Saksi Mata |
![]() |
---|
Rizki Irmansyah Turun Tangan di Kasus Kepala Sekolah di Prabumulih, Terkuak Sosoknya yang Serba Bisa |
![]() |
---|
Stok BBM Kosong, VIRAL Karyawan Shell Foto Bareng Teman Tiba-tiba Sendirian: Oh Iya Dirumahin Semua |
![]() |
---|
Di Tengah Reshuffle Kabinet, Relawan Sedulur Jokowi Usulkan Eks Wamendes Paiman Raharjo ke Prabowo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.