Viral di Media Sosial

5 Fakta Dokter RSUD Sekayu Sumsel Dimarahi Keluarga Pasien VIP: Pastikan Kasus Dibawa ke Polisi

Insiden itu membetot perhatian publik lantaran terjadi ketegangan serius antara tenaga medis dengan keluarga pasien. 

|
Istimewa
MASKER DIBUKA PAKSA - Seorang dokter di RSUD Sekayu dimarahi dan dipaksa membuka masker oleh keluarga pasien VIP. Kejadian itu viral di media sosial. (Istimewa) 

Ketua IDI Muba, Ichsan Nur Hamdan, menambahkan bahwa seluruh manajemen rumah sakit, baik di daerah maupun di tempat lain, harus meningkatkan sistem keamanan di fasilitas kesehatan.

Dengan demikian, aksi kekerasan yang menimpa para tenaga medis tidak semestinya terus terulang.

"Tenaga medis harus bekerja dalam suasana yang aman dan kondusif. Jika keselamatan mereka terancam, kepercayaan publik terhadap pelayanan kesehatan akan terganggu. Ini harus menjadi perhatian serius manajemen rumah sakit pemerintah di seluruh daerah," ujarnya.

Ia pun meminta kepada masyarakat untuk menghormati profesi dokter agar dapat menjalankan tugas sesuai kode etik, tanpa melakukan kekerasan maupun ancaman verbal.

"Segala ancaman, intimidasi, atau penganiayaan bukan hanya melukai tenaga medis secara pribadi, tetapi juga mengganggu hak masyarakat untuk memperoleh layanan kesehatan yang aman dan berkualitas," katanya.

Sementara itu, Polres Musi Banyuasin saat ini sedang melakukan penyelidikan terkait laporan dokter spesialis ginjal Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan, Syahpri Putra Wangsa, yang dipaksa keluarga pasien untuk membuka masker.

Kasi Humas Polres Muba Iptu S. Hutahean mengatakan, laporan tersebut telah dibuat korban secara langsung. Mereka pun kini telah diserahkan ke Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) untuk dilakukan penyelidikan.

“Betul, laporan korban sudah kami terima dan saat ini sedang ditangani oleh Satreskrim Polres Muba,” kata Hutahean kepada wartawan, Rabu (13/8/2025). Menurut Hutahean, korban saat itu didampingi Direktur RSUD Sekayu, IDI Muba, dan Dinkes Muba.

"Laporan masih dalam dipelajari oleh tim penyidik Satreskrim Polres Muba, informasi selanjutnya akan kami informasikan lebih lanjut," ujarnya.

Jangan ada Syahpri lain

Dokter spesialis ginjal Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan, Syahpri Putra Wangsa, mengaku mengambil langkah hukum dengan melaporkan keluarga pasien ke Polres Muba untuk mencegah aksi kekerasan terhadap tenaga kesehatan yang lain saat bertugas.

"Yang jelas saya mewakili seluruh nakes di Indonesia, jangan sampai terjadi Syahpri-Syahpri yang lain. Jadi, kita harus menentukan sikap, harus tegas," kata Syahpri kepada wartawan, Rabu (13/8/2025).

Menurut Syahpri, peristiwa yang dialaminya itu dapat membahayakan para perawat hingga dokter, di mana saat bertugas mereka diintimidasi oleh keluarga pasien.

Padahal, hal tersebut bisa mengganggu kinerja nakes ketika merawat pasien.

"Kalau terjadi lagi seperti ini akan membahayakan nakes. Mulai dari perawat, dokter umum, bukan hanya spesialis saja. Nakes adalah garda terdepan, kalau mereka terancam gimana?" ujarnya.

Menjadi seorang dokter yang bertugas untuk merawat pasien, menurut Syahpri, adalah hal yang tidak mudah.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved