Sepak Bola untuk Perdamaian, Pemuda Katolik Bikin Turnamen Bola Lintas Iman Meriahkan HUT RI

Pengurus Pusat Pemuda Katolik menggelar Turnamen Fun Mini Soccer dalam rangka memperingati HUT Ke-80 RI.

ISTIMEWA
SAMBUTAN DI ACARA TURNAMEN SOCCER - Ketua Umum PP Pemuda Katolik, Stefanus Gusma saat memberikan sambutan di pembukaan turnamen soccer lintas iman. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM - Pengurus Pusat Pemuda Katolik menggelar Turnamen Fun Mini Soccer dalam rangka memperingati HUT Ke-80 RI.

Turnamen ini menghadirkan 40 tim yang berasal dari organisasi kepemudaan (OKP) pemuda dan mahasiswa lintas agama mulai dari GP Ansor, Peradah, Gemabudhi, Gema Math'lalul Anwar, Pemuda Muhammadiyah, GAMKI, KNPI, Cipayung Plus, komunitas Gereja Kristen, Orang Muda Katolik (OMK) dari berbagai paroki.

Kemudian, ikut serta pula komunitas lintas budaya dari Papua, NTT, Maluku, dan Sumatera Utara. 

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Dirjen Bimas Katolik, Suparman Sirait, serta Asisten Deputi Transformasi Kepramukaan, Organisasi dan Komunitas Kemenpora, Hendro Wicakson. 

Turnamen yang berlangsung Kompleks Mini Soccer D37, Mampang, Jakarta Selatan, pada 18, 19, dan 23 Agustus 2024 ini mengambil tema "Bertanding di Lapangan, Bersanding dalam Persaudaraan”.

Diharapkan turnamen fun mini soccer ini menjadi simbol sederhana namun mendalam yakni menjadi ruang perjumpaan yang meriah sekaligus wadah persaudaraan anak bangsa dari berbagai latar belakang.

Ketua Panitia, Yohanes Boge Perinding mengatakan, kegiatan ini lebih dari sekadar pertandingan olahraga. 

“Turnamen ini menghadirkan suasana gembira sekaligus menjadi wadah pertemuan mahasiswa lintas iman dan orang muda lintas budaya. Melalui sepak bola, kita belajar bagaimana sportivitas, solidaritas, dan persaudaraan bisa nyata dalam keseharian. 

Persaudaraan itu terasa ketika kita bisa saling menyemangati, bahkan di tengah kompetisi,” ujarnya, Senin (18/8/2025).

Sementara itu, Ketua Umum PP Pemuda Katolik, Stefanus Gusma, mengingatkan bahwa turnamen ini merupakan perwujudan nyata dari semangat perdamaian. 

Ia menekankan sejatinya bertanding dalam turnamen ini bukan hanya soal siapa yang menang, tetapi bagaimana mengambil peran menjadi agen perdamaian. 

"Sepak bola menjadi bahasa universal yang menyatukan perbedaan. Kita ingin menunjukkan bahwa persaudaraan bisa tumbuh dari hal sederhana yakni bermain bersama dengan hati yang tulus,” ujarnya.

Gusma juga menyampaikan apresiasi kepada para para ketua OKP dan pimpinan organisasi lainnya yang mendukung kegiatan ini. 

“Saya berterima kasih kepada para ketua umum OKP, para pemimpin komunitas lintas iman, dan sahabat-sahabat orang muda dari berbagai daerah.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved