PSI Minta Pemprov DKI Segera Susun Roadmap Atasi Kemacetan Jakarta
Legislator PSI meminta Pemprov DKI Jakarta segera menyusun roadmap atau rencana besar jangka panjang untuk mengurai kemacetan di ibu kota.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Wahyu Septiana
Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA – Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI, Bun Joi Phiau, meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta segera menyusun roadmap atau rencana besar jangka panjang untuk mengurai kemacetan di ibu kota.
Bun menilai, selama ini Pemprov DKI memang telah melakukan sejumlah langkah, seperti memperluas layanan TransJakarta.
Namun, menurutnya, langkah tersebut belum cukup tanpa adanya peta jalan penyelesaian yang komprehensif.
“Pemprov DKI sudah mengupayakan penyelesaian kemacetan dengan berbagai cara, misalnya pengembangan TransJakarta," kata Bun dalam keterangannya, Kamis (28/8/2025).
"Tapi kami belum mengetahui adanya roadmap yang jelas untuk mengatasi masalah ini secara tuntas, agar Jakarta tidak lagi terus-terusan terjebak kemacetan akut,” sambungnya.
Ia menegaskan, solusi parsial tidak akan menyelesaikan masalah secara mendasar.
DKI Jakarta, kata Bun, perlu memiliki perencanaan matang yang memuat langkah jangka panjang untuk mengurai kemacetan dari akarnya.
“Kami butuh rencana besar, bukan hanya solusi sementara. Kalau tidak dimulai sekarang, kemacetan hanya akan semakin parah dan sulit diurai,” tegasnya.
Lebih lanjut, Bun mengapresiasi pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno, yang sebelumnya menyebut bahwa penyelesaian kemacetan memang membutuhkan waktu panjang.
Menurut Bun, pernyataan itu menunjukkan adanya kesadaran Pemprov DKI, namun hal tersebut harus ditindaklanjuti dengan langkah konkret.
“Sebenarnya Pemprov DKI sudah punya perspektif yang tepat. Bang Doel bilang kemacetan itu butuh waktu lama diurai, seperti di Bangkok, Thailand. Karena itu justru harus dimulai dari sekarang, jangan ditunda lagi,” ucapnya.
Sebelumnya, Rano Karno menyebut Jakarta perlu waktu panjang untuk menyelesaikan masalah kemacetan, serupa dengan Bangkok.
Ia mencontohkan, ibu kota Thailand itu membutuhkan waktu hingga empat tahun untuk membangun infrastruktur transportasi bertingkat.
“Bangkok itu mengalami hal yang sama dengan Jakarta, tapi mereka langsung triple deck, agak terurai macetnya. Cuma kalau Jakarta melakukan triple deck, itu revolusi yang luar biasa, karena pasti akan stuck dulu semua,” ujar Rano, Rabu (27/8/2025).
(TribunJakarta)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.
Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.